Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dari OS Android 12 hingga Kunci Mobil, Ini 10 Teknologi Baru Google

Seperti biasanya, Google memanfaatkan acara tahunan Google I/O ini untuk mengenalkan sistem operasi Android versi terbarunya, yakni Android 12.

Di samping itu, perusahaan yang bermarkas di Mountain View, AS ini turut memperkenalkan sejumlah inovasi-inovasi terbarunya. Mulai dari pembaruan untuk aplikasi Google Workspace, Google Photos, hingga Google Maps.

Pada gelaran Google I/O ini, Google turut memamerkan teknologi bilik video call 3D, bahasa AI LaMDA, hingga mengumumkan kerja sama dengan Samsung untuk menghadirkan sistem operasi untuk wearable.

Untuk lebih jelasnya, berikut KompasTekno rangkum 10 produk dan fitur baru yang dikenalkan Google dalam acara Google I/O 2021.

Google akhirnya mengumumkan sistem operasi Android 12 versi beta preview. Penerus Android 11 tersebut dibekali sejumlah fitur baru dan beberapa peningkatan, khususnya di bagian desain, yang kini tampil lebih simpel dengan perpaduan warna solid.

Google menyebut bahasa desain baru di Android 12 sebagai "Material You".

Selain desain tampilan, Google turut meningkatkan kinerja Android 12 untuk membuat perangkat jadi lebih responsif dan irit daya.

Sistem operasi Android teranyar ini diklaim mampu mengurangi beban kerja prosesor (CPU) hingga 22 persen, serta menghemat penggunaan server sistem hingga 15 persen.

Android 12 juga membawa perubahan pada desain notifikasi, menu quick settings, serta mengubah sedikit desain dari desain kotak perizinan aplikasi.

Google turut menyematkan sejumlah fitur privasi baru ke dalam aplikasi untuk memberi pengguna lebih banyak transparansi dan kontrol terhadap data pribadi mereka, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Blog Google, Rabu (19/5/2021).

2. Android bisa jadi kunci mobil digital

Bersamaan dengan perkenalan Android 12 versi beta, Google turut mengumumkan bahwa ke depannya beberapa ponsel Pixel dan Samsung Galaxy dapat berfungsi sebagai kunci mobil digital.

Fitur ini membutuhkan dukungan teknologi Ultra Wideband (UWB) dan NFC (Near Field Communication). Kabarnya, sejauh ini, baru produsen mobil BMW yang mengonfirmasi akan mendukung kunci mobil digital Android ini.

3. Gandeng Samsung bikin OS untuk wearable

Dalam gelaran Google I/O 2021, Google juga secara resmi mengumumkan soal kerja sama dengan Samsung, untuk menciptakan sistem operasi untuk perangkat wearable.

Kedua perusahaan menggabungkan dua OS wearable device, yakni Wear OS dari Google dan Tizen dari Samsung, menjadi satu platform yang ditujukan untuk perangkat wearable seperti smartwatch.

Platform gabungan tersebut disebut sebagai "Wear", meski julukan ini masih dapat berubah sewaktu-waktu.

Google sesumbar, Wear diklaim mampu mempersingkat waktu start up aplikasi hingga menjadi 30 persen lebih cepat. Platform Wear yang bersifat unified juga akan mempermudah developer dalam mengembangkan aplikasi untuk perangkat wearable.

Google pun menjanjikan bakal merilis lebih banyak aplikasi untuk Wear. Wear rencananya bakal dirilis pada tahun ini, antara lain lewat produk-produk smartwatch Galaxy yang akan datang dari Samsung serta Fitbit, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Wired.

Google turut memamerkan teknologi terbarunya yang memungkinkan seseorang dapat ditampilkan secara tiga dimensi (3D), saat melakukan video call. Google menyebut teknologi ini sebagai "Project Starline".

Teknologi ini pada dasarnya berupa bilik video call yang dilengkapi dengan serangkaian komponen pendukung, mulai dari layar berteknologi light field seluas 65 inci, lengkap dengan lampu, kamera, dan depth sensor yang mampu menangkap citra tiga dimensi.

Gabungan dari beberapa kamera dan sensor inilah yang kemudian memungkinkan Project Starline bisa menampilkan visual seseorang dalam mode 3D, saat sedang melakukan video call.

Google mengatakan bahwa bilik video call 3D ini sebenarnya sudah tersedia dalam jumlah terbatas di beberap kantor Google. Ke depannya, kemungkinan bilik video call 3D ini akan dijual ke para pelaku bisnis.

Namun, untuk saat ini, Google masih berencana untuk menyempurnakan teknologinya dan melakukan serangkaian uji coba lagi.

Google turut memperkenalkan 12 pembaruan untuk Google Workspace.
Untuk diketahui, Google Workspcae adalah layanan produktivitas besutan Google, meliputi Gmail, Calendar, Drive, Docs, Sheets, Slides, Spreadsheet, dan Meet.

Docs menjadi produk yang paling banyak mendapatkan pembaruan, yakni tujuh pembaruan yang meliputi smart chip, penggunaan simbol "@" untuk menautkan berbagai produk dalam ekosistem Google Workspace di Docs. Misalnya untuk menandai dokumen Spreadsheet, Slides, hingga kontak Gmail.

Pembaruan lain termasuk opsi untuk menghapus batas halaman, adanya emoji untuk reaksi di kolom komentar, hingga template catatan meeting yang lebih canggih.

Sedangkan Google Meet, kali ini pembaruan soal teks dan terjemahan langsung. Tak hanya itu, sekarang Google Meet juga sudah terintegrasi langsung di halaman Docs, Slide, dan Spreadsheet.

Google juga turut menambahkan opsi untuk membuat dan mengedit Docs, Spreadsheet, dan Slide di Google Chat.

Sebagai catatan, sebagian fitur sudah tersedia untuk pengguna Google Workspace. Namun, sebagian fitur lagi baru akan tersedia dalam beberapa minggu ke depan.

6. Fitur keamanan dan privasi baru

Google turut memperkenalkan tiga fitur keamanan dan privasi baru. Fitur-fitur ini bertujuan agar pengguna dapat lebih mengontrol data miliknya.

Pertama, ada fitur quick delete di Google Search. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menghapus cepat hasil penelusuran selama 15 menit terakhir di riwayat penelusurannya, dengan sekali ketuk melalui menu di akun Google.

Kedua, ada fitur pengingat histori lokasi di linimasi Google Maps. Sekarang, pengguna bisa melihat riwayat tempat-tempat yang pernah dikunjungi di linimasi Maps (Your Timeline). Fitur ini akan aktif apabila pengguna telah mengaktifkan "location history" di Maps.

Ketiga, Google mengumumkan bahwa pengguna bisa mengubah kata sandi yan disimpan pada suatu situs web, langsung dari password manager milik Google.

Fitur ini akan diluncurkan secara bertahap ke Chrome di Android, dimulai dari wilayah AS.

7. Pembaruan AI Google Maps

Google turut menggulirkan pembaruan AI pada aplikasi Maps. Pertama, pembaruan AI ini memungkinkan Maps memberikan opsi rute yang lebih aman.

Kedua, dengan pembaruan AI, Google akan meluncurkan peta yang lebih rinci di 50 kota. Peta baru ini akan menyajikan elemen peta lebih detail lagi, misalnya rute pejalan kaki dan persimpangan yang rumit.

Terakhir, adanya Live View. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menggunakan Augmented Reality (AR) untuk menjelajahi lingkungan sekitarnya, sebagaimana dihimpun dari SEA Mashable.

Pada gelaran Google I/O tahun ini, Google turut memperkenalkan tiga fitur baru pada layanan penyimpanan konten visual berbasis cloud miliknya, Google Photos.

Google Photos sekarang punya fitur baru bernama "memories". Fitur ini memungkinkan aplikasi untuk membuat sebuah kolase kenangan dari foto-foto pengguna.

Ada pula fitur baru "cinematic moments", yang mirip dengan fitur Live Photos di Apple. Fitur ini memungkinkan pengguna membuat gambar bergerak dari kumpulan foto milik pengguna.

Pada pembaruan kali ini, ada juga fitur folder yang dilindungi oleh sandi. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan foto-foto penting secara terpisah di folder yang dilindungi sandi.

Fitur ini folder dengan password ini akan hadir di ponsel Pixel terlebih dahulu, kemudian menyusul di ponsel Android lainnya.

Terakhir, Google juga tengah mengerjakan pembaruan pada kamera miliknya. Pembaruan ini diharapkan dapat menangkap warna kulit secara akurat dalam sebuah gambar.

9. Bahasa AI LaMDA

Google turut mengungkapkan bahasa AI yang masih dalam tahap eksperimental, bernama LaMDA (Language Model for Dialogue Applications).

Menurut Google, LaMDA dapat meningkatkan kemampuan asisten virtual berbasis AI, untuk melakukan percakapan yang lebih alami.

Dalam acara Google I/O, Google menunjukkan kemampuan LaMDA dalam sebuah percakapan. Dalam sebuah video demo, LaMDA terlihat berperan sebagai sebuah pesawat kertas dan Pluto, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Rabu (19/5/2021).

Google juga tak ketinggalan memperkenalkan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dapat dimanfaatkan untuk masalah kesehatan.

Pertama, Google mengenalkan teknologi berbasis AI ini diberi nama "Dermatology Assist". Alat ini mampu memeriksa kondisi kulit, kuku, dan rambut, terutama kondisi yang mengarah ke penyakit kanker.

Pengecekan itu dilakukan dengan memindai foto kulit, rambut, atau kuku yang diunggah pengguna. Dermatology Assist telah mendapatkan tanda "CE" yang artinya bisa digunakan untuk alat medis di Eropa, dan disebutkan akan meluncur tahun ini. 

Kedua, Google mengumumkan teknologi AI yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan skrining penyakit Tuberkulosis (TBC). Teknologi berbasis AI ini dimanfaatkan untuk rontgen dada seseorang, dan mengidentifikasi apakah orang tersebut merupakan pasien TBC potensial atau tidak.

"Alat berbasis AI kami dapat secara akurat mendeteksi kasus TB paru aktif dengan tingkat deteksi negatif palsu dan positif palsu, yang serupa dengan 14 ahli radiologi," klaim Google, sebagaimana dihimpun dalam blog resminya.

https://tekno.kompas.com/read/2021/05/19/20420067/dari-os-android-12-hingga-kunci-mobil-ini-10-teknologi-baru-google

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke