Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Bitcoin dkk Terjun Bebas, Ini Penyebabnya

Angka tersebut tak sampai setengah dari rekor nilai tertinggi Bitcoin sebesar lebih dari 64.000 dollar AS (sekitar Rp 921 juta) per keping yang tercatat pada April lalu.

Pemicu turunnya harga Bitcoin adalah otoritas finansial di China yang pekan ini melarang bank dan perusahaan pembayaran menyediakan layanan terkait transaksi mata uang kripto.

Sebelumnya, sejak beberapa tahun lalu, China sudah melarang bursa mata uang kripto dan initial coin offering. Tapi warga negaranya masih belum dilarang menyimpan cryptocurrency.

Penurunan drastis Bitcoin ikut menyeret mata uang kripto lain, seperti Ethereum yang anjlok 23 persen, serta Dogecoin yang mencatat minus 27 persen, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari NBC News, Kamis (20/5/2021).

Di tengah-tengah terjunnya aset-aset kripto itu, sejumlah bursa cryptocurrency seperti Coinbase, Gemini, dan Kraken sempat bertumbangan karena trafik yang mendadak naik.

Menurut data dari CoinMarketCap, kapitalisasi pasar cryptocurrency secara keseluruhan terpangkas sebesar 850 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 12.000 triliun.

Tren penurunan harga sebenarnya sudah dimulai sejak pekan lalu, saat bos Tesla Elon Musk menyatakan perusahaan mobil listrik itu tak lagi menerima pembayaran dalam bentuk Bitcoin karena dinilai berdampak buruk bagi lingkungan.

Padahal, sebelumnya Musk dan Tesla dikenal sebagai promotor Bitcoin. Tesla pun pada Februari lalu memborong Bitcoin senilai 1,5 miliar dollar sehingga ikut berkontribusi tehadap naiknya harga mata uang kripto tersebut.

Menurut Coindesk, pagi ini Bitcoin diperdagangkan dengan harga di kisaran 35.000 dollar AS atau sekitar Rp 521 juta.

https://tekno.kompas.com/read/2021/05/20/08120057/harga-bitcoin-dkk-terjun-bebas-ini-penyebabnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke