Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Merek Smartwatch Terpopuler Saat Ini, Apple Teratas

Dalam laporannya, Counterpoint mengungkapkan bahwa pada periode tersebut, Apple berhasil mencetak pertumbuhan pegiriman arloji pintar hingga 50 persen, dari tahun-ke-tahun (YoY), berkat permintaan pada model Apple Watch Series 6.

Alhasil, pangsa pasar Apple ikut naik sebesar tiga persen. Hal ini membantu Apple menguasai sepertiga atau tepatnya 33,5 persen pangsa pasar smartwatch global.

Mengekor Apple, Huawei berada di posisi kedua sebagai penguasa pangsa pasar smartwatch global. Terpaut jauh dengan Apple, Huawei hanya berhasil merebut 8,4 persen pangsa pasar pada kuartal I-2021.

Angka tersebut menurun secara YoY, mengingat pada periode yang sama tahun 2020 lalu Huawei berhasil menguasai 10,1 persen pangsa pasar smartwatch global.

Sedangkan Samsung harus puas berada di posisi ketiga. Sebenarnya, pada kuartal I-2021 ini, Samsung mencetak pertumbuhan pengiriman, yakni sebesar 27 persen YoY. Ini didongkrak oleh pengiriman model Galaxy Watch 3 dan Galaxy Watch Active series.

Kendati pengirimannya naik, namun secara YoY pangsa pasar smartwatch Samsung menurun. Pada periode ini, Samsung hanya berhasil mengambil 8 persen pangsa pasar. Padahal periode yang sama tahun 2020 lalu, pangsa pasar Samsung adalah 8,5 persen.

Selanjutnya, penguasa pangsa pasar smartwatch global di posisi keempat dan kelima diduduki oleh Imoo dan Fitbit. Secara berurutan masing-masing menguasai 5,1 persen dan 4,2 persen pangsa pasar.

Dominasi WatchOS dan prediksi tren ke depan

Mengingat dominasi Apple, sistem operasi WatchOS yang digunakan pada jajaran Apple Watch juga akhirnya memiliki basis pengguna yang dominan juga.

Hal ini karena, saat ini, berbagai merek besar smartwatch global ini mengembangkan sistem operasinya sendiri-sendiri. Misalnya, Google dengan WearOS, Samsung dengan Tizen, fitbit dengan FitbitOS, dan sebagainya.

Counterpoint melaporkan, WearOS garapan Google juga belum menunjukkan kesuksesan yang berarti, karena baru digunakan sebanyak empat persen di pasar smartwatch.

Salah satu penyebabnya karena WearOS ini dilaporkan kurang bersaing dari segi fitur, pengoptimalan baterai, dan chipset.

Namun, ke depannya, Counterpoint melihat, tren pengguaan sistem operasi pada smartwatch ini akan mulai berubah, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari situs Counterpoint Research, Jumat (28/5/2021).

Ini mengingat pada acara tahunan Google I/O 2021 lalu, Google telah mengumumkan kerja sama dengan Samsung untuk menciptakan sistem operasi untuk perangkat wearable.

Kedua perusahaan tersebut akan menggabungkan dua OS wearable device miliknya, yakni Wear OS dari Google dan Tizen dari Samsung, menjadi satu platform yang ditujukan untuk perangkat wearable seperti smartwatch.

Platform gabungan ini disebut sebagai "Wear". Ada kemungkinan julukan tersebut belum final dan masih bisa berubah.

Wear diklaim mampu mempersingkat waktu start up aplikasi hingga menjadi 30 persen lebih cepat. Platform Wear yang bersifat unified juga akan mempermudah developer dalam mengembangkan aplikasi untuk perangkat wearable. 

Wear rencananya bakal dirilis pada tahun ini, antara lain lewat produk-produk smartwatch Galaxy yang akan datang dari Samsung.

Sistem operasi terpadu ini pun nantinya bisa digunakan oleh vendor wearable lainnya, tak hanya produk keluaran dari Google dan Samsung saja. Salah satu pabrikan yang juga bakal memakainya adalah Fitbit.

VP Counterpoint Research Neil Shah mengungkapkan bahwa kerja sama Google-Samsung ini merupakan hal baik dan mampu mendorong peningkatan pengalaman pada smartwatch.

“Ini adalah langkah besar Google untuk mempercepat ambisinya di pasar wearable. Kerja sama ini juga akan menghadirkan lebih banyak kekuatan ke platform Wear dan akan menarik lebih banyak pengembang untuk membangun fitur yang lebih baru untuk smartwatch,” kata Neil Shah.

https://tekno.kompas.com/read/2021/05/28/12070007/5-merek-smartwatch-terpopuler-saat-ini-apple-teratas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke