Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kumpulkan Data Pengguna, Software Editing Audio Audacity Dituding Jadi Spyware

Namun, pengguna agaknya mesti tetap "membayar" Audacity dengan cara lain. Pasalnya, Audacity belakangan menyatakan bakal mengumpulkan data pengguna dan membagikannya dengan pihak-pihak tertentu.

Berdasarkan laman kebijakan privasi Audacity yang baru, data yang dihimpun mencakup  nama dan versi sistem operasi dari perangkat pengguna, negara tempat pengguna berada berdasarkan alamat IP, serta CPU perangkat.

Data soal kode error dan laporan crash pada software juga dikumpulkan, juga "data yang diperlukan untuk penegakan hukum, litigasi, dan permintaan pihak berwenang (jika ada)".

Disebutkan bahwa data  ini nantinya bisa dibagikan ke sejumlah pihak, termasuk karyawan, penasihat, serta perwakilan humum Muse Group, berikut "pembeli potensial" terkait kemungkinan pembelian bisnis Muse Group di masa mendatang, selain pihak otoritas

"Semua data Anda disimpan dalam server kami di wilayah ekonomi Eropa (EEA). Namun, kami kadang perlu membagikan data pribadi Anda dengan kantor utama kami di Rusia dan perwakilan eksternal di Amerika Serikat," sebut Muse Group.

Perubahan kebijakan privasi Audacity keruan saja memantik kontroversi dan  protes dari kalangan pengguna. Sebagian bahkan menuding bahwa software tersebut sekarang sudah berubah menjadi spyware alias program mata-mata pengumpul data.

Dengan demikian, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Selasa (6/7/2021), bisa saja pengguna Audacity diidentifikasi apabila ada kalangan pemerintah yang meminta data sebelum periode 1 hari tersebut berakhir.

https://tekno.kompas.com/read/2021/07/06/15370017/kumpulkan-data-pengguna-software-editing-audio-audacity-dituding-jadi-spyware

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke