Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Langkah Berani Apple agar Pengguna iPhone Tidak Dimata-matai

Fitur baru yang bernama App Tracking Transparency (ATT) ini agaknya menjadi momok bagi sejumlah pembuat aplikasi, salah satu yang terbaru adalah TikTok. 

Bahkan, berdasarkan laporan FinancialTimes, TikTok berupaya mengelabui "tembok" ATT dengan menyematkan sebuah algoritma yang bisa mengidentifikasi perangkat iPhone di China, atau biasa disebut Chinese Advertising ID (CAID).

Nah, pengelabuan sistem privasi ini tentunya dilarang oleh Apple. Oleh karena itu, Apple memilih untuk memblokir seluruh pembaruan aplikasi buatan China di App Store yang menyertakan CAID, termasuk TikTok.

Sebelumnya, banyak pengembang aplikasi yang mengira Apple tidak berani mengambil tindakan demikian.

Sebab, apabila CAID diblokir, maka pengguna iPhone di sana yang menggunakan aneka aplikasi buatan China, macam TikTok, WeChat, dan lain sebagainya, bisa jadi berkurang.

Selain itu, karena CAID merupakan inisiasi dari pemerintah China, pemblokiran juga berpotensi akan membuat "Negeri Tirai Bambu" kesal.

CAID bikin dilema

Kehadiran CAID juga sempat menjadi dilema bagi Apple. Sebab, mereka, menurut laporan FinancialTimes, dihadapkan pada dua opsi yang bisa dibilang tidak ada yang menguntungkan.

Opsi pertama adalah rela kehilangan pengguna iPhone di China karena memblokir pembaruan aplikasi yang menyematkan CAID. Sementara opsi kedua mengizinkan CAID tetap berjalan namun mengorbankan image perusahaan mereka terkait privasi.

Namun, Apple bersikeras dan tetap memblokir CAID dengan mengambil opsi pertama. Apple ingin ATT benar-benar melindungi privasi seluruh penggunanya, terutama perangkat yang menjalankan iOS 14.5 ke atas.

Terhadap langkah berani Apple tersebut, permintaan terkait algoritma CAID di China sendiri konon langsung menurun.

Artinya, Apple berhasil "menggertak" para pembuat aplikasi di China untuk tunduk kepada peraturan privasi mereka.

Facebook protes ATT

Selain TikTok, fitur ATT ini diketahui juga sempat menjadi ancaman besar bagi Facebook yang bisnis iklannya mengandalkan pelacakan aktivitas pengguna atau biasa disebut Identifier for Advertisers (IDFA).

Facebook pun sempat melancarkan protes sebelum akhirnya tunduk pada aturan baru Apple.

Mereka protes karena ATT akan memblokir seluruh akses Facebook ke IDFA, sehingga layanan besutan Mark Zuckerberg itu tak bisa melacak kebiasan pengguna dan menyesuaikan iklan dengan target pasar yang dituju.

Langkah tersebut, menurut Facebook, bakal sangat mempengaruhi bisnis iklan perusahaan, terutama para UMKM yang mengandalkan iklan untuk mengembangkan produknya.

Respons Facebook terhadap fitur ATT di iOS 14.5 sendiri terbilang wajar.

Sebab, pendapatan dari bisnis iklan (ad revenue) perusahaan yang bermarkas di Menlo Park, California, AS itu pada 2020 lalu terbilang besar karena mencapai 84 miliar dolar AS, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari PhoneArena, Jumat (7/9/2021).

Angka tersebut, menurut data Statista, meningkat dari ad revenue pada 2019 dan 2018 lalu yang masing-masing berada di angka 69 miliar dolar AS dan 55 miliar dolar AS.

https://tekno.kompas.com/read/2021/07/09/17420007/langkah-berani-apple-agar-pengguna-iphone-tidak-dimata-matai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke