Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kebanjiran Kabar Duka di Medsos, Ini Dampak Psikologis dan Solusinya

Pada Rabu (7/7/2021), misalnya, terdapat 1.040 orang pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Kabar duka pun datang silih berganti di media sosial. Adakah dampak kabar duka terhadap kejiwaan seseorang yang terus menerus terpapar?

Menurut Psikolog klinis dari Komunitas Love Yourself Indonesia, Alif Aulia Masfufah, paparan berita tidak menyenangkan seperti berita duka yang mengalir di media sosial (medsos), memiliki dampak yang besar terhadap kondisi psikologis seseorang.

Aulia menjelaskan, pada dasarnya, setiap manusia memiliki rasa kecemasan dan ketakutan akan meninggal. Hanya saja, masing-masing orang memiliki tingkat yang berbeda.

Selama pandemi, tingkat kecemasan diperparah dengan kondisi yang tidak menentu. Misalnya saja saat pemberlakuan pembatasan sosial yang turut mempengaruhi kondisi ekonomi.

"Orang yang awalnya tidak cemas, jadi cemas," ujar Aulia, ketika dihubungi KompasTekno melalui sambungan telepon, Kamis (9/7/2021).

Bisa bikin merasa kurang sehat

Selain karena kondisi yang tidak pasti, kecemasan juga merangsang cara manusia merespons lingkungan. Seperti ketika merespons berita duka atau kabar kerabat yang tidak sehat. Sebab, menurut Aulia, pikiran turut ambil peran atas kondisi tubuh.

Misalnya, ketika melihat orang sakit, kecemasan bisa menstimulus tubuh sehingga seolah-olah ikut merasa kurang sehat. Aulia menambahkan kondisi tersebut turut diperparah dengan karantina atau work from home (WFH) atau bekerja dari rumah.

Selama WFH, otomatis tingkat bertemu dengan orang lain berkurang. Walhasil, beberapa orang menghabiskan waktunya dengan menenggelamkan diri di dunia maya. Namun, hal itu justru akan semakin memperparah dampak psikologis.

"Tidak beraktivitas, tidak bisa kemana-mana, tapi malah enggak produktif, malah scrolling media sosial yang kebanyakan (berita) negatif," jelas Aulia.

Cara mengatasi dampak berita duka di medsos

Menurut Aulia, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kecemasan akibat paparan berita negatif, seperti berita duka. Pertama, identifikasi diri seberapa tinggi tingkat kecemasan yang dimiliki di kondisi normal atau sebelum pandemi.

Setelah mengetahui dan menyadari tingkat kecemasan yang dimiliki, kemudian bisa memusatkan pikiran di masa sekarang.

"Isi dengan kegiatan yang bermakna. Enggak usah terlalu mikir jauh ke depan, jauh ke belakang, nikmati yang sekarang, anggap pandemi ini sebagai momen bagi kita harus menjadi orang yang lebih baik," jelas Aulia.

Selanjutnya, Aulia menyarakan untuk bisa mengontrol hal-hal yang masih bisa dikendalikan, seperti penggunaan media sosial serta menyaring berita yang dikonsumsi. "Kontrol scrolling dan lebih produktif. Medsos bukan sepenuhnya berhenti, tapi dikurangi," imbuhnya.

Aulia juga menyarankan agar mengisi waktu luang selama karantina atau pembatasan sosial dengan kegiatan yang lebih produktif dan bermakna.

https://tekno.kompas.com/read/2021/07/09/18350047/kebanjiran-kabar-duka-di-medsos-ini-dampak-psikologis-dan-solusinya

Terkini Lainnya

Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Gadget
Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Gadget
Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke