Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Membandingkan Steam Deck Vs Nintendo Switch, Mirip tapi Beda

Seperti Switch, Steam Deck pun dibekali dengan serangkaian tombol kendali berikut joystick yang mengapit sebuah layar di bagian tengah perangkat.

Meski demikian, Steam Deck sebenarnya memiliki banyak perbedaan dari Nintendo Switch khususnya yang sudah mendukung layar OLED, mulai dari sisi luar hingga konfigurasi hardware di dalamnya. Apa saja? Simak penjelasannya sebagai berikut.

Switch memiliki sepasang controller yang bisa ditempelkan di sisi kanan dan kiri layar, lalu dilepas kembali. Sementara, controller Steam Deck menyatu dengan bodi perangkat sehingga tidak dapat dicopot, seperti pada Switch Lite.

Valve mendesain controller Steam Deck dengan jenis stik analog. Bisa jadi, hal ini dapat mencegah konsol mengalami masalah drift Joy-Con yang sudah lama menjadi momok kebanyakan pengguna konsol Switch.

Selain dua buah stik analog yang diletakkan di sisi kiri dan kanan, Steam Deck turut dilengkapi dengan sejumlah tombol, yang terdiri dari empat tombol operasi ABXY, tombol navigasi arah, serta tombol Options, Quick Access, View, dan Steam.

Tak ketinggalan, konsol ini turut dibekali dengan tombol trigger di sisi kiri dan kanan perangkat yang mencakup lima tombol R1-R5 dan L1-L5, serta dua trackpad di kanan dan kiri layar yang bisa digunakan untuk navigasi menggunakan kursor layaknya menggunakan laptop.

Steam Deck memiliki dimensi fisik 11,7 x 4,6 x 1,9 inci dengan bobot 666 gram, lebih bongsor dibandingan Switch yang sebesar 9,5 x 4 x 0,55 inci dan berbobot 400 gram.
Bentang layarnya 7 inci (1.280 x 800 piksel) dengan refresh rate 60 Hz,

Nintendo Switch veri OLED dibekali layar 7 inci, sementara versi non-OLED memiliki layar lebih kecil, sebesar 6,2 inci. Nintendo Switch Lite datang dengan layar yang lebih kecil lagi, yakni 5,5 inci. Layar di ketiga versi Switch sama-sama beresolusi 1.280 x 720 piksel.

Baik Steam Deck maupun Nintendo Switch juga sudah mendukung kemampuan touchscreen sehingga bisa dioperasikan lewat sentuhan tangan.

Pengguna Switch dapat memainkan game dalam dua mode, yakni pada mode handheld atau mode TV yang dikoneksikan menggunakan HDMI.

Konsol Steam Deck meyediakan sebuah konektor USB C yang bisa digunakan dengan hub untuk menyambungkan perangkat ke monitor dan alat input lain seperti keyboard dan mouse. Perangkat ini juga memiliki Bluetooth. 

Steam Deck pun bisa digunakan untuk bermain seperti komputer desktop, berbeda dengan Switch yang hanya dapat kembali memanfaatkan controller joy-con yang tersedia.

Sistem hardware pada Steam Deck terbilang lebih canggih dibanding milik Switch karena lebih baru. Spesifikasinya mirip dengan PlayStation 5 (PS5), meski terdapat beberapa aspek yang dipangkas.

Prosesor (CPU) pada Steam Deck mengusung arsitektur "Zen 2" dengan pengolah grafis (GPU) AMD RDNA 2, dan RAM 16 GB. Bedanya, jumlah inti (core) CPU konsol ini hanya empat buah, alih-alih delapan seperti yang dimiliki PS5.

Dengan spesifikasi tersebut, Steam Deck diklaim masih mampu menjalankan beragam game AAA yang dirancang untuk PC, misalnya seperti Control, Star Wars Jedi: Fallen Order, Doom Eternal, dan Hades.

Sementara itu, Switch yang sudah memulai debutnya sejak tahun 2017 masih mengusung chip Nvidia Tegra X1 dengan prosesor quad-core ARM berkecepatan 1 GHz, GPU custom Nvidia, dan RAM 4 GB.

Meski konfigurasi spesifikasinya sudah terbilang lawas, uniknya Switch mampu mendukung gameplay 1080p via HDMI di mode TV, serta 720p via built-in screen di mode handheld.

Steam Deck mendukung resolusi output hingga 4K 120 Hz atau 8K 60 Hz, tapi kinerjanya menjalankan game di resolusi setinggi itu masih belum jelas.

Kapasitas storage yang ditawarkan oleh Steam Deck lebih bervariasi. Konsol ini tersedia dengan tiga pilihan kapasitas penyimpanan, yang terdiri dari 64 GB (eMMC), 256 GB (NVMe SSD), dan 512 GB (high-speed NVMe SSD).

Sementara itu, Switch hanya menyediakan kapasitas penyimpanan sebesar 64 GB untuk versi OLED dan 32 GB untuk versi non-OLED. Terlepas dari perbedaan tersebut, kapasitas storage kedua konsol ini sama-sama bisa diperluas menggunakan microSD.

Daya tahan baterai tersebut akan menurun secara drastis apabila dipakai untuk menjalankan game "berat" seperti Portal 2, yakni hanya mencapai sekitar 4 jam.

Di sisi lain, Switch OLED dan OLED yang memiliki baterai 4.310 mAh diklaim dapat bertahan selama 4,5 hingga 9 jam dalam penggunaan yang intens.

Menurut keterangan di situs Nintendo, daya tahan baterai Switch Lite (3.570 mAh) lebih kecil dibanding dua "kakaknya", yakni antara 3 hingga 7 jam.

Sejauh ini, Steam Deck diketahui hanya dapat menjalankan game dalam bentuk digital. Pihak Valve juga masih belum mengumumkan apakah game yang akan disajikan bakal mengalami pemangkasan ukuran atau masih mengikuti ukuran game yang tersedia di platform Steam.

Jika benar akan mengikuti ukuran game yang tersedia di platform Steam, maka Steam Deck tidak dapat menampung banyak game dalam waktu bersamaan.

Sebagian game PC memiliki ukuran yang relatif besar, misalnya game Control yang akan memakan ruang sebanyak 42 GB dan Star Wars Jedi: Fallen Order yang berukuran 55 GB. Game seperti Red Dead Redemption 2 bisa menembus 150 GB.

Ukuran game yang tersedia di Switch relatif lebih kecil, tapi ada juga sebagian judul yang berukuran lebih dari 10 GB, seperti Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm Trilogy (17 GB). Game NBA2K di Switch bahkan berukuran 32,9 GB.

Untuk menghemat kapasitas penyimpanan yang hanya mencapai 64 GB, pengguna Switch juga bisa membeli kaset dalam bentuk fisik (cartridge). Meski demikian, harga yang ditawarkan untuk game versi fisik ini lebih mahal dibanding game versi digital.

Penggemar konsol Switch mungkin sudah tidak asing dengan Nintendo eShop. Toko aplikasi ini merupakan satu-satunya sumber bagi pengguna yang ingin membeli beragam game Switch versi digital.

Perangkat lunak Switch juga tak bisa bebas dioprek. Sebaliknya, Valve mengadopsi pendekatan yang lebih terbuka dengan Steam Deck.

Berdasarkan informasi di situs Valve, misalnya, Steam Deck bisa dipasangi sistem operasi Windows. Pengguna pun bisa mengakses toko game selain Steam, seperti Epic Games Store, uPlay, dan Origin.

Soal harga, Switch dibanderol dengan harga yang lebih bersahabat. Untuk Switch generasi terbaru yang sudah dilengkapi dengan layar OLED, Nintendo mematok harga internasional sebesar 350 dolar AS atau sekitar Rp 5 juta.

Switch versi reguler dijual seharga 300 dollar AS (sekitar Rp 3,4 juta), sedangkan Switch Lite adalah yang termurah dengan banderol 200 dollar AS (Rp 2,9 juta).

Banderol Steam Deck bervariasi tergantung dengan kapasitas penyimpanan yang dipilih. Steam Deck dengan kapasitas 64 GB (eMMC) memiliki harga sebesar 400 dollar AS (sekitar Rp 5,8 juta).

Sedangkan untuk Steam Deck varian 256 GB (NVMe) dipatok dengan harga 530 dollar AS (sekitar Rp 7,7 juta) dan varian 512 GB (NVMe SSD) sebesar 650 dollar AS (sekitar Rp 9,4 juta).

Menurut keterangan di situs Valve, Steam Deck baru akan tersedia di wilayah Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan sejumlah wilayah Eropa mulai Desember 2021 mendatang.

Untuk lebih lengkapnya, berikut merupakan perbandingan spesifikasi antara konsol Steam Deck dengan Nintendo Switch, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Games Radar, Sabtu (17/7/2021).

Spesifikasi Steam Deck Nintendo Switch
Dimensi 11,7 x 4,6 x 1,9 inci  9,5 x 4 x 0,55 inci
Bobot 666 gram 400 gram
Layar LDC 7 inci (1.280 x 800 piksel), refresh rate 60 Hz LCD 7 inci (1.280 x 720 piksel), refresh rate 60 Hz 
Audio 3.5mm stereo jack 3.5mm stereo jack
CPU dan GPU CPU: Zen 2 4-core, 8-thread @ 2.4 - 3.5GHz
GPU: 8 RDNA 2 CUs (compute units) @ 1.0 - 1.6GHz
CPU: ARM 4 Cortex-A57 cores @ 1.02 GHz
GPU: 256 Maxwell-based CUDA cores @ 307.2–768 MHz
Storage 64 GB eMMC, 256 GB NVMe, dan 512GB high-speed NVMe SSD (dengan slot microSD) 64 GB/ 32 GB (dengan slot microSD)
Video output hingga 4K 120Hz / 8K 60Hz  1080p
Dock port USB 2.0 and 3.1, HDMI, DisplayPort HDMI
Konektivitas 2.4GHz / 5GHz Wifi, Bluetooth 5.0 2.4GHz / 5GHz Wifi, Bluetooth 4.1
Gyro Gyro-enabled (IMU, capacitive thumbsticks, ambient light sensor) Gyro-enabled (accelerometer, gyroscope, brightness sensor)
Baterai 40 WHr,  hingga 2 - 8 jam Switch dan Switch OLED: 4.310 mAh,  4,5 - 9 jam
Switch Lite: 3.570 mAh, 3 - 7 jam
Harga 64 GB (eMMC) - 400 dollar AS (sekitar Rp 5,8 juta)
256 GB (NVMe) - 530 dollar AS (sekitar Rp 7,7 juta)
512 GB (NVMe SSD) - 650 dollar AS (sekitar Rp 9,4 juta)
Switch versi OLED - 350 dollar AS (sekitar Rp 5 juta) 
Switch - 300 dollar AS (sekitar Rp 3,4 juta)
Switch Lite  - 200 dollar AS (Rp 2,9 juta)

https://tekno.kompas.com/read/2021/07/17/12070017/membandingkan-steam-deck-vs-nintendo-switch-mirip-tapi-beda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke