Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

OnlyFans Banting Setir, Tak Jadi Larang Konten Pornografi

Dalam sebuah pernyataan, OnlyFans mengatakan telah mendapat kepastian dan kebebasan dari "para rekanan perbankan" untuk mendukung berbagai genre kreator. Sebelumnya OnlyFans berencana melarang konten porno karena tekanan dari mitra finansialnya.

Perubahan kebijakan OnlyFans ini dilakukan setelah rencana pelarangan konten pornografi memicu kontroversi dan kecaman dari penggunanya, sebagian merupakan pekerja seks yang ikut berkontribusi mempopulerkan OnlyFans.

"Terima kasih telah membuat suara Anda didengar," kicau OnlyFans lewat akun Twitter resminya.

Didirikan pada 2016, popularitas OnlyFans menanjak dalam waktu relatif singkat, antara lain karena konten pornografi yang termuat di dalamnya.

Layanan ini memungkinkan pekerja seks menjual konten porno ke pelanggan yang membayar biaya subscription.  Para pekerja seks ini termasuk yang protes keras terhadap rencana pelarangan pornografi karena terancam kehilangan sumber pendapatan.

OnlyFans belakangan berupaya memposisikan diri sebagai platform untuk semua jenis kreator yang bisa digunakan oleh semua orang, mulai dari musisi hingga chef. Namun, pornografi masih menjadi kategori terpopuler di situs tersebut.

Dihimpun KompasTekno dari CNBC, Kamis (26/8/2021), OnlyFans kini memiliki 130 juta pengguna, 2 juta kreator konten, serta dilaporkan mencatat cash flow sebesar 150 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,1 triliun tahun lalu.

https://tekno.kompas.com/read/2021/08/26/08330077/onlyfans-banting-setir-tak-jadi-larang-konten-pornografi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke