Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apple Sering Gaungkan Privasi, Namun Karyawannya Sendiri Merasa Tak Dilindungi

Sebuah surat terbuka yang diklaim ditulis oleh sekelompok karyawan Apple, baru-baru ini beredar di internet. Surat terbuka itu ditujukan kepada pucuk pimpinan Apple, Tim Cook dan para petinggi senior perusahaan.

Dalam surat tersebut, karyawan mengeluhkan bagaimana cara perusahaan menangani masalah privasi, pelecehan, dan diskriminasi. Mereka khawatir akan keamanan privasi mereka.

Sebab, karyawan diminta untuk mensinkronisasi akun iCloud pribadi mereka dengan perangat perusahaan, sehingga perusahaan bisa mengakses data pribadi karyawan.

"Kebijakan Apple tentang privasi dan penautan perangkat memastikan bahwa privasi kami berisiko diserang," tulis karyawan Apple dalam suratnya.

Ketika karyawan mengajukan cuti atau meminta akomodasi melalui mitra kesehatan mental dan fisik, karyawan diminta untuk memberikan informasi medis pribadi yang cukup luas cakupannya kepada perusahaan dan mitra Apple. Data itu dibutuhkan dalam jangka waktu dua tahun.

"Apple bangga dengan kebijakan privasinya, tapi rasanya sebagai karyawan, privasi kami tidak diperhatikan," keluhnya.

Penulis surat mengklaim, ratusan karyawan telah mendokumentasikan cerita mereka tentang pelecehan dan diskriminasi. Mereka juga mendokumentasikan laporan melalui kanal internal perusahaan. Akan tetapi, karyawan mengaku tidak menerima bantuan apa pun.

"Kami menyampaikan ini karena Apple harus memenuhi janjinya tentang inklusi, keragaman, dan kesetaraan," pintanya, dihimpun KompasTekno dari Phone Arena, Minggu (5/9/2021).

"Kami menuntut lingkungan di mana setiap orang bisa merasa aman dan diterima serta berjanji untuk memberikan peluang dan perlakuan yang sama," imbuhnya.

Permintaan karyawan Apple

Agar data pribadi mereka lebih terjamin, karyawan meminta agar ada pemisahan antara properti fisik dan digital milik perusahaan dan pribadi di semua kebijakan Apple. Mereka mengusulkan agar Apple memberikan akun iCloud menggunakan e-mail perusahaan.

"Pekerja yang membutuhkan perangkat harus memiliki nomor khusus dan diizinkan untuk memutus tautan perangkat pribadi ke ekosistem perusahaan Apple," pinta karyawan Apple.

Perusahaan juga diminta untuk tidak mempublikasikan nomor pribadi ke Direktori Apple.
Selain itu, mereka juga meminta agar Apple memberikan transparansi gaji dan rentang per jam kepada calon karyawan dan karyawannya saat ini, agar mereka bisa menegosiasikan gaji lebih baik.

Karyawan juga berharap Apple bisa lebih transparan tentang kompensasi yang layak dan adil di seluruh divisi perusahaan. Mereka menyarankan agar Apple melakukan audit terhadap semua upah per area geografis.

Perusahaan juga diminta untuk melakukan audit promosi serta tinjauan kinerja berdasarkan gender, ras, disabilitas, dan heteronoratif yang menyebabkan kesenjangan upah serta minimnya kesempatan dan kompensasi.

"Berbicara tentang audit, surat ini merekomendasikan agar semua hubungan pihak ketiga diaudit termasuk vendor dan agen kepegawaian," tulis karyawan.

Dalam surat ini, karyawan meminta agar kekhawatiran kelompok didengar dan Apple mau memberikan respons yang transparan. Karyawan juga ingin bisa melaporkan masalah kepada manajemen dengan rasa aman.

Mereka menyebut bahwa Apple sendiri menjamin karyawannya "harus merasa aman secara psikologis untuk melaporkan masalah, meminta akomodasi, dan mendapatkan informasi dengan cara menjunjung tinggi undang-undang ketenagakerjaan, menghormati privasi, dan melindungi mereka dari penindasan hak, pembalasan, dan diskriminasi".

Hingga saat ini belum ada tanggapan dari Apple tentang surat terbuka tersebut.

https://tekno.kompas.com/read/2021/09/05/10020017/apple-sering-gaungkan-privasi-namun-karyawannya-sendiri-merasa-tak-dilindungi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke