Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Renungan Hari Perhubungan 2021: Mimpi Pemerataan Ekonomi dari Ibu Kota Negara Baru

Terutama untuk daerah luar Jawa, agaknya sulit untuk terealisasi pada masa jabatannya yang akan habis pada tahun 2024. Bahkan mungkin pada pemerintahan presiden berikutnya.

Pasalnya, Rencana Strategis Kementerian Perhubungan tahun 2020-2024 belum menyiapkan rancangan untuk membangun sistem transportasi nasional yang mendukung cita-cita tersebut.

Renstra yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan no. PM 80 tahun 2020 itu lebih banyak mengacu pada sistem dan pola transportasi nasional yang sudah ada sebelumnya dengan beberapa pengembangan.

Kalimantan timur atau kota Balikpapan sebagai kota besar terdekat dan strategis dari IKN, tidak banyak mendapat sentuhan.

Lalu bagaimana pemerataan pembangunan dan perekonomian akan terwujud kalau sistem transportasinya masih mengacu pada sistem yang lama? Apa gunanya pindah ibu kota negara?

Peran transportasi

Peran transportasi memang sangat penting dalam hal pemerataan hasil-hasil pembangunan dan perekonomian nasional.

Sampai saat ini, transportasi masih diperlukan mengangkut orang untuk wisata, bisnis, sekolah dan lainnya serta untuk pengangkutan produk-produk hasil pembangunan dari satu daerah ke daerah lain.

Belum ada cara lain. Jadi bisa dibilang transportasi adalah urat nadi perekonomian nasional.

Teknologi yang berkembang sekarang baru sampai pada tahap mempermudah orang dan barang pada akses transportasi. Misalnya dengan internet, hanya bisa memangkas waktu dan biaya dalam mengakses transportasi seperti yang dilakukan tansportasi online saat ini.

Sedangkan sarana atau moda transportasi masih tetap sama yaitu mobil, kereta, kapal dan pesawat. Teknologi terbaru seperti drone (pesawa tanpa awak) belum bisa digunakan karena masih terkendala aturan pengoperasian.

Sedangkan teknologi teleportasi yang seperti kita lihat di film-film fiksi ilmiah, baru ada dalam angan-angan saja.

Di Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, transportasi utama untuk pemerataan pembangunan tentu adalah kapal dan pesawat dan dibantu mobil serta kereta untuk transportasi dalam kota dan pulau.

Setiap moda transportasi memerlukan sistem tersendiri agar dapat berjalan dengan selamat, aman, nyaman serta efektif dan efisien. Begitupun antar moda transportasi tersebut juga memerlukan suatu sistem untuk memadukannya.

Sistem transportasi secara nasional inilah yang menjadi tanggung jawab dari Kementerian Perhubungan dengan membuat renstra secara berkala periode 5 tahunan.

Hub transportasi

Untuk memperlancar sistem transportasi, perlu dibuat hub yang merupakan pusat dari sistem transportasi.

Dari hub inilah dibentuk jaring-jaring sistem transportasi yang terdiri dari berbagai moda yang berpadu misalnya antara pelabuhan, bandara, stasiun kereta api, terminal jalan raya dan lainnya baik di dalam kotanya hingga ke luar daerah.

Di hub ini perpindahan antar moda transportasi biasanya diatur sedemikian rupa sehingga efektif dan efisien dalam jumlah yang besar.

Hub inilah jantung dari sistem transportasi. Daerah yang merupakan hub juga akan berkembang menjadi daerah dengan tingkat perekonomian yang tinggi.

Saat ini hub transportasi nasional hanya ada di Jakarta. Dengan demikian sebagian besar pergerakan transportasi berasal dari Jakarta.

Contohnya, untuk penerbangan dari Jambi ke Padang yang sama-sama berada di Pulau Sumatera, pesawat harus memutar lewat Jakarta yang berada di Pulau Jawa yaitu Padang- Jakarta – Jambi. Begitupun sebagian besar penerbangan antar kota di Pulau Kalimantan, harus lewat Jakarta.

Tidak hanya domestik, penerbangan dari luar negeri juga sebagian besar harus lewat Jakarta sebelum kemudian bisa disebar ke daerah-daerah lain menggunakan maskapai domestik. Jadi lalu lintas penerbangan Jakarta mencapai 60-70 % dari lalu lintas penerbangan nasional.

IKN sebagai Hub

Sistem transportasi di Ibu Kota Negara (IKN) Baru sebenarnya sudah mulai dibahas di renstra Kemenhub 2015-2020.

Di renstra tersebut bahkan digambarkan secara detail soal rencana jaringan transportasi yang akan dipakai di dalam kota dan disinggung sedikit soal rencana jaringan transportasi yang menghubungkan daerah dan pulau lain.

Sayangnya di renstra 2020-2024, rencana tersebut tidak dikembangkan lagi. Tidak terlihat tindak lanjut secara detil rencana pembentukan jaringan transportasi yang menghubungkan IKN dengan daerah dan pulau lain, baik melalui transportasi udara maupun darat.

Padahal rencana inilah yang nantinya merupakan pembawa peran pemerataan pembangunan perekonomian di seluruh Indonesia seperti yang diharapkan Presiden Joko Widodo saat mencanangkan pemindahan ibukota negara pada tahun 2019 lalu.

Renstra 2020-2024 Kemenhub masih berkutat pada hal-hal umum, seperti misalnya mewujudkan konektivitas nasional sebagai salah satu sasaran strategisnya (halaman 37) atau pembangunan simpul transportasi baru sebagai salah satu arah kebijakannya ( halaman 97).

Padahal seharusnya dengan semakin menguatnya rencana pembangunan IKN dan target akan digunakan sebagai tempat upacara bendera memperingati hari Kemerdekaan 17 Agustus 2024, rencana IKN sebagai salah satu hub transportasi nasional sudah harus dibuat.

IKN memang tidak harus menggantikan Jakarta sebagai hub, namun bisa dibuat menjadi hub kedua yang mempunyai kedudukan sama kuat seperti Jakarta yaitu sebagai gerbang utama Indonesia.

Dengan demikian perekonomian akan berkembang, tidak hanya di Jakarta saja tapi juga di sekitar IKN.

Dan dari hub itu, pemerataan pembangunan bisa dijalankan. Bisa diambil contoh seperti yang dilakukan AS dengan dua gerbang utamanya yaitu di wilayah Pantai Timur dan Pantai Barat.

Rute-rute dan slot transportasi udara dan laut yang selama ini lewat Jakarta yang tidak efisien dan efisien, bisa mulai sedikit-demi sedikit dialihkan ke Balikpapan.

Tentu saja pembuatan sistem hub transportasi baru ini juga perlu pembangunan infrastruktur fisik dan non fisik seperti misalnya payung hukum, kelembagaan, penguatan sumber daya manusia dan lainnya.

Semua itu seharusnya dimulai dari sekarang, beriringan dengan rencana pembangunan IKN. Dengan demikian saat IKN nanti sudah terbentuk dan beroperasi, hub transportasi nasional ini juga sudah bisa beroperasi.

Masih ada waktu untuk mengubah renstra Kemenhub dengan memasukkan IKN sebagai hub dan pintu gerbang kedua Indonesia.

Jangan sampai pemerataan pembangunan yang dicita-citakan Presiden Joko Widodo dari IKN hanya akan menjadi mimpi saja.***

https://tekno.kompas.com/read/2021/09/17/10344837/renungan-hari-perhubungan-2021-mimpi-pemerataan-ekonomi-dari-ibu-kota-negara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke