Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Setelah Huawei, Pemerintah AS Incar Honor untuk Di-blacklist

Saat Trump lengser dan pemerintahan berganti ke tangan Joe Biden awal tahun lalu, ada sedikit angin segar bahwa sanksi untuk Huawei akan ditinjau ulang.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan hal itu, bahwa Biden akan meninjau lebih lanjut perintah eksekutif yang diterbitkan Trump untuk Huawei.

Namun, angin segar itu sekadar lewat. Sebab, kabar terbaru menyebut Biden berencana melanjutkan blokir Huawei. Tidak hanya Huawei, ex sub-brand Hauwei, yakni Honor Device Co juga disebut akan diawasi secara ketat oleh pemerintah AS.

Sebetulnya, Huawei telah menjual Honor akhir tahun 2020 lalu ke konsorium Shenzen Zhixin New Information.

Menurut wakil sekertaris perdagangan untuk industri dan keamanan Amerika Serikat Alan Estevez pengawasan terhadap Honor dilakukan untuk memastikan apakah Honor benar-benar sudah terpisah dari Huawei.

Citra Honor diharapkan "bersih" dari nama Huawei untuk menghindari atau setidaknya meminimalisir dampak daftar hitam.

"Saya telah melihat manuver sebelumnya dari China," kata Estevez pada sidang komite perbankan Senat.

Hingga saat ini, Huawei disebut terus tertekan karena tidak bisa memenuhi komponen untuk memproduksi smartphone setelah dilarang berbisnis dengan perusahaan AS.

Huawei cukup banyak bergantung pada komponen teknologi buatan perusahaan AS, seperti chip dan software Android buatan Google untuk smartphone.

Meskipun sudah dijual Huawei, Honor tetap dicurigai pemerintah AS

Huawei telah menegaskan sudah tidak terlibat aktivitas bisnis apapun, baik dalam operasional maupun manajemen dengan Honor.

Namun, ada kabar beredar bahwa Biden disebut akan tetap memblokir Honor setelah anggota parlemen melayangkan surat berisi kekhawatiran akan perusahaan asal China itu.

Surat itu disampaikan kepada Sekretaris Departemen Perdagangan, Gina Raimondo bulan lalu.
Minggu lalu, empat agensi AS terpecah karena perbedaan pendapat tentang apakah Honor harus masuk daftar hitam Departemen Perdagangan AS seperti Huawei atau tidak.

Belum ditemukan kesepakatan umum di antara empat agensi itu apakah Honor akan memberikan ancaman signifikan bagi keamananan nasional AS atau tidak.

Menurut informasi sumber dalam, Pentagon dan Departemen Energi mendukung dimasukannya Honor ke dalam blacklist.

Tapi usulan itu ditentang Departemen Perdagangan dan Departemen Luar Negeri, seperti dirangkum KompasTekno dari Gizmo China, Kamis (23/9/2021).

Ini bukan kali pertama muncul gagasan untuk memasukan Honor ke dalam daftar hitam. Sejumlah anggota DPR dari Partai Republik sudah membicarakan usulan tersebut. Sebab, ada kecurigaan bahwa Honor tetap menjadi afiliasi Huawei.

Melihat situasi ini, tidak menutup kemungkinan Huawei akan tetap masuk kblacklist selama politisi AS memandang perusahaan mengancam keamanan nasional AS melalui teknologinya, terlepas dari siapa Presiden AS yang berkuasa.

Di sisi lain, Huawei masih berjibaku untuk mencari alternatif komponen dari Amerika demi memenuhi produksi perangkatnya.

https://tekno.kompas.com/read/2021/09/23/11020007/setelah-huawei-pemerintah-as-incar-honor-untuk-di-blacklist

Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke