Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Review Samsung Galaxy Z Fold3: Ponsel Lipat Juara Multitasking

Mulai dari bekerja, menghibur diri, bersosialisasi, hingga mungkin berkontempelasi. Ponsel lipat anyar dari Samsung, Galaxy Z Fold3, agaknya memang ditargetkan buat orang-orang yang punya segudang aktivitas seperti demikian.

Smartphone papan atas dari Samsung ini punya satu fitur "juara" yang KompasTekno temukan setelah mengulasnya selama beberapa hari.

Serupa smartphone dan tablet sekaligus

Mari menengok lebih dulu rupa smartphone termutakhir Samsung ini. KompasTekno berkesempatan mencoba Galaxy Z Fold3 warna Phantom Black. Galaxy Z Fold3 menggunakan Armor Alumunium yang diklaim sebagai bingkai alumunium terkokoh dari Samsung.

Ketika dilipat, ponsel ini mirip dengan smartpone pada umumnya. Hanya saja layarnya lebih panjang dan tidak teralalu lebar. Dimensi fisik saat ditangkupkan adalah 67,1 x 158 x 6,4 mm.
Ketika dibentangkan, lebarnya bertambah menjadi 128,1 x 158,1 x 6,4 mm.

Saat dibentangkan, layarnya sekilas berbentuk persegi. Sekilas menyerupai tablet tapi luas layarnya tidak sebesar tablet pada umumnya. Untuk spesifikasi layarnya, Galaxy Z Fold3 dibekali layar Infinity Flex Dynamic AMOLED 2X Display.

Layar utama, yakni layar bagian dalam memiliki diagonal 7,6 inci dengan resolusi 2.208 x 1.768 dan rasio aspek 22,5:18. Sementara layar sekunder atau layar bagian depan memiliki bentang layar 6,2 inci.

Layar Galaxy Z Fold3 mendukung refresh rate 120 Hz yang membuat pengguliran layar lebih mulus. Ketika dalam keadaan tertutup, ponsel tidak sepenuhnya rapat.

Di sisi bawah dan atas terdapat celah yang bertujuan agar debu atau benda lain tidak terjepit sehingga menggores layar.

Akan tetapi, celah tersebut juga membuat layar gampang kotor. Apalagi jika menempatkannya di dalam tas yang bercampur dengan barang-barang kecil.

Di sisi bawah, terdapat konektor USB C dan sepasang speaker yang berada di sisi atas dan bawah saat ponsel dilipat. Seperti perangkat flagship Samsung lain, ponsel ini tidak dibekali jack audio 3,5mm.

Di sisi kanan, terdapat tombol daya yang sekaligus berguna sebagai panel pemindai sidik jari. Galaxy Z Fold3 memang tidak menyematkan fingerprint scanner di bawah layar seperti ponsel flagship lainnya dari Samsung.

Ponsel ini memiliki sebuah slot kartu nano SIM dengan polisi bolak-balik. Jika berminat, bisa menambahkan satu eSIM. Hingga dua operator seluler bisa digunakan secara bersamaan. 

Terlepas dari material apa yang digunakan, punggung Galaxy Z Fold3 terasa relatif nyaman dalam genggaman. Tidak tampak bekas sidik jari meskipun telapak tangan kerap berkeringat.

Samsung turut membekali ponsel ini dengan sertifikat IPX8 sehingga tahan air dengan kedalaman 1 meter.

Bongsor, tapi cukup nyaman

Saat pertama kali menggenggam Galaxy Z Fold3, betapa bongsornya bodi ponsel menjadi yang paling menonjol. Dengan bobot 271 gram, Galaxy Z Fold3 terasa lebih berat dibanding smartphone konvensional.

Ketika dilipat, pengoperasian layarnya lebih enak karena tidak terlalu lebar dan memanjang. Mengetik satu tangan pun bisa, layaknya smartphone lain pada umumnya.

Namun, mengingat bobotnya yang cukup berat, pengoperasian satu tangan cukup bikin pegal. Bagi pengguna awam, pengalaman melipat dan membentangkan layar akan memberikan kesan tersendiri.

Dari pengalaman KompasTekno, engsel Galaxy Z Fold3 terasa agak berat ketika dibuka.
Setelah dibentangkan, di tengah layar akan tampak lipatan yang juga bisa dirasakan tangan.

Lipatan itu tipis dan tidak begitu mengganggu ketika digunakan untuk membuka media sosial atau streaming video.

Apakah memungkinkan streaming video dengan menekuk sedikit layar? Tentu saja, bagi sebagian orang cara itu akan memberikan pengalaman menonton video yang berbeda dibanding menggunakan perangkat lain.

Jika dibandingkan, pengoperasian layar sekunder (luar) dan utama (dalam) terasa agak berbeda karena material pelapisnya juga lain.

Layar luar dan punggung Galaxy Z Fold 3 berlapis kaca pelindung Gorilla Glass Vicus. Sementara, layar bagian dalam memiliki lapisan tipis berbahan PET (Polyethylene terephthalate) serupa plastik yang fleksibel.

Juara multitasking

Nah, inilah yang jadi andalan Galaxy Z Fold3 versi KompasTekno, yakni fitur-fitur pendukung multitasking.

Samsung menyematkan beberapa fitur menarik yang membuat pengguna Galaxy Z Fold3 bisa berpindah dari satu kegiatan ke kegiatan lain di satu layar ponsel secara bersamaan.

Misalnya, melakukan rapat online, sambil mencatat di Samsung Notes, sekaligus membuka agenda di kalender. Semua itu bisa dilakukan dari satu layar, satu perangkat, tanpa harus kembali ke home screen.

Ada dua fitur utama yang mendukung kegatan multitasking melalui Galaxy Z Fol3, yakni split view dan pop-up. Split view memungkinkan penggua membuka dua aplikasi dengan layar terpisah secara bersamaan.

Misalnya, membuka dokumen sambil mencatat di Samsung Notes, membuka dua media sosial yang berbeda, atau membuka browser dan media sosial. Cara mengaktifkan fitur split view sangat mudah.

Cukup buka aplikasi yang ingin dibuka bersamaan. Kemudian kembali ke home dan klik ikon tiga garis vertikal di sebelah tombol home.

Lalu, sentuh dan tahan ikon aplikasi yang ada di sisi atas, pilih opsi "buka dalam tampilan layar pisah". Maka aplikasi itu akan otomatis terbuka dalam jendela terpisah di layar.

Akan tetapi, ukuran tampian di layar sekunder tidak akan seluas di layar utama. Ukuran tampilan aplikasi juga bisa diatur, cukup geser garis pemisah antar aplikasi untuk menentukan aplikasi mana yang ingin ditampilkan lebih luas.

Berbeda dengan split view yang hanya mengakomodasi dua aplikasi, fitur pop-up view bisa menampung lebih banyak aplikasi dalam satu layar. Risikonya, pengguna akan pusing melihat banyaknya aplikasi dalam jendela layar kecil.

Seperti di split view, aplikasi yang tampil di pop-up view juga bisa diatur ukurannya dengan gestur zoom in atau zoom out di masing-masing tampilan aplikasi.

Hal menarik lain adalah aplikasi yang dibuka di layar depan bisa berpindah ke layar utama sesaat setelah perangkat dibentangkan.

Begitu pula sebaliknya, aplikasi yang dibuka dari layar utama akan otomatis berpindah ke layar depan sesaat setelah perangkat dilipat. Akan tetapi fitur ini harus diatur lebih dulu lewat Display > Continue apps on cover screen.

Pengguna bisa memilih aplikasi mana saja yang ingin dimungkinkan dengan pengaturan tersebut. Perlu diingat, tidak semua aplikasi mendukung kemampuan pindah mode layar ini.

Samsung juga memberikan beberapa mode keyboard ketika perangkat dibentangkan, yakni mode terpisah, di mana papan ketik terpisah menjadi dua di sisi kanan dan kiri, mode "QWERTY" lebar dan "QWERTY" kecil di tengah.

Kamera oke, tapi...

Galaxy Z Fold3 juga menjadi ponsel pertama yang dibekali kamera dalam layar alias under display camera (UDC). Galaxy Z Fold3 merupakan smartphone pertama dari Samsung yang dibekali UDC dan dipasarkan secara komersil di Indonesia.

Secara hasil foto, kamera beresoulsi 4 MP ini menghasilkan foto yang cukup, kendati masih perlu banyak yang dibenahi.

Dari beberapa percobaan, hasil foto terlihat blur dan buram. Apalagi jika mengambil gambar di dalam ruangan atau kondisi minim cahaya. Hasil yang cukup baik bisa didapatkan jika berada di kondisi yang sangat cukup cahaya.

Akan tetapi, Samsung tetap perlu mendapat apresiasi karena berani menyematkan UDC ke smartphone komersilnya.  Penyematan teknologi ini tidak mudah. Salah satu tantangannya adalah transmisi cahaya terhalang lapisan layar sehingga menurunkan kualitas gambar.

Kamera bawah layar ini dimuat dalam sebuah lubang serupa punch hole di layar, yang kemudian diberi pelapis lagi untuk menyamarkannya. Jika diamati dari dekat, masih tampak susunan piksel yang tidak terlalu rapat.

Ketika layar dalam keadaan gelap atau menggunakan wallpaper berwarna gelap, lubang kamera itu tersamarkan. Ia baru sedikit nampak ketika layar berada di mode terang atau menggunakan wallpaper terang.

Tak perlu khawatir, kamera bawah layar ini sama sekali tidak akan mengganggu pengalaman melihat konten di layar. Ketika pengguna membuka kamera untuk selfie, lokasi kamera akan ditandai dengan "ring light" yang muncul ketika kamera pertama kali dibuka.

Sementara itu, hasil jepretan kamera 10 MP di layar sekunder jauh lebih baik dari kamera UDC. "Skin tone" yang ditampilkan juga hampir mirip dengan warna asli.

Begitu pula dengan tiga kamera belakang yang terdiri dari kamera beresolusi 12 MP (f/2.2) ultrawide, 12 MP (f/1.8) wide, dan 12 MP telefoto, hasilnya cukup baik. Hasil foto Galaxy  Fold3 selengkapnya bisa dilihat di galeri foto di tautan berikut.

Makin lengkap dengan dukungan stylus S Pen

Galaxy Z Fold3 akhirnya menjadi ponsel lipat pertama yang mendukung stylus S Pen.
Hanya saja, S Pen Galaxy Fold3 dijual terpisah. S Pen Galaxy Z Fold3 juga dibuat khusus untuk ponsel lipat yang memiliki layar unik.

Ada dua jenis stylus yang ditawarkan Samsung untuk Galaxy Z Fold 3, yakni S Pen Fold Edition yang bisa dibilang merupakan versi standar dengan fungsi dasar, dan S Pen Pro yang tersambung ke perangkat secara nirkabel dengan Bluetooth dan lebih canggih.

S Pen Pro bisa digunakan untuk perangkat Samsung lain yang mendukung penggunaan stylus, seperti seri Galaxy Note. Namun, hal sebaliknya tidak bisa dilakukan, misalnya S Pen Galaxy Note coba dipakai di Galaxy Z Fold 3.

Sebab, ponsel lipat ini mengharuskan stylus dengan rancangan khusus agar tidak merusak layarnya.

Baik S Pen Fold Edition maupun S Pen Pro mesti dibeli terpisah dalam bundel dengan aksesori lain yang merangkap sebagai tempat penyimpanannya. Sebab, berbeda dari Galaxy Note, Galaxy Z Fold 3 tidak memiliki kompartemen khusus untuk menaruh S Pen.

S Pen Fold Edition dipasarkan bersama aksesori flip cover dengan kompartemen untuk stylus. Sementara, S Pen Pro mesti dibeli dengan charging case yang diperlukan untuk mengisi baterai di dalamnya.

Antarmuka khas Samsung memudahkan peralihan

Samsung melengkapi ponsel lipatnya dengan antarmuka One UI 3.1.1 berbasis Android 11.
Bagi pengguna Samsung, menggenggam Galaxy Z Fold3 untuk pertama kali kemungkinan besar tidak akan merasa bingung.

Sebab, tampilan One UI 3.1.1 masih membawa nuansa khas UI besutan Samsung. Hal ini menjadi poin plus bagi pengguna awam yang ingin berpindah dari smartphone konvensional ke smartphone lipat karena relatif tak membutuhkan banyak penyesuaian.

Sebab, kendati perangkatnya sangat berbeda, pengoperasian ponsel sebagian besar masih akan sama.

Hanya saja, ada beberapa fitur yang harus diaktifkan secara manual terlebih dahulu, seperti perpindahan aplikasi dari mode lipat ke mode bentang dan sebaliknya.

Namun, hal itu bisa dipelajari seiring waktu. Bagi pengguna awal, melihat tampilan layar utama Galaxy Z Fold 3 yang cenderung persegi mungkin akan memberikan pengalaman berbeda. Hal itu paling terasa ketika menonton streaming video dengan layar penuh.

Namun itu hanya soal adaptasi, karena lama-kelamaan akan terbiasa. Bagi yang hobi nonton film, tidak perlu pusing mencari sandaran ponsel. Cukup tekuk layar membentuk sudut 90 derajat untuk menonton film.

Namun mode seperti ini mungkin kurang nyaman bagi sebagian orang, terutama jika menonton film dengan subtitle.

Mengusung baterai berkapasitas 4.400 mAh, Galaxy Z Fold3 cukup awet diajak bekerja seharian. Akan tetapi, jika sering digunakan utnuk kegiatan multitasking dan refresh rate di 120 Hz, perangkat akan cukup memakan banyak daya.

Samsung tidak menyertakan pengisi daya dalam kotak kemasan, tapi ini mestinya bukan masalah karena Galaxy Z Fold 3 bisa diisi dayanya dengan berbagai charger yang tersedia, termasuk yang mungkin sudah dimiliki pengguna.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Galaxy Z Fold3 adalah smartphone lipat mutakhir dan kaya fitur. Samsung cukup berani menambahkan beberapa peningkatan dari generasi sebelumnya, seperti kamera bawah layar dan S Pen. Meskipun dua fitur itu juga masih perlu dibenahi.

Walaupun tergolong smartphone premium nan canggih, rasanya pengguna smartphone pada umumnya pun akan cepat beradaptasi dengan Galaxy Z Fold berkat antarmuka yang sederhana dan mudah dioperasikan.

Yang terpenting, banderol perangkat ini lebih rendah dibandingkan pendahulunya, yakni Rp 24.999.000 untuk versi 12 GB/ 256 GB dan Rp 26.999.000 untuk versi 12 GB/ 512 GB. Tak salah jika Galaxy Z Fold 3 menjadi andalan Samsung dalam memasyarakatkan ponsel lipat.

https://tekno.kompas.com/read/2021/10/10/15110037/review-samsung-galaxy-z-fold3--ponsel-lipat-juara-multitasking

Terkini Lainnya

Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports

Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports

Game
Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Gadget
Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Gadget
Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke