Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Review Vivo X70 Pro, Ponsel Serius untuk Fotografi Mobile

Meskipun kemunculannya hanya berselang beberapa bulan, X70 Pro ternyata menghadirkan cukup banyak perubahan luar-dalam dibanding produk terdahulu.

Rangkaian kamera belakang kini lebih lengkap, lebih canggih, dan lebih kaya fitur. Hardware internal pun tak luput dirombak dengan hadirnya System-on-Chip baru, baterai lebih besar, serta fast charging lebih cepat.

Unboxing Vivo X70 Pro

KompasTekno berkesempatan mendapat sample unit Vivo X70 Pro versi ritel Indonesia. Ponsel ini datang dalam kemasan persegi dengan warna dasar hitam.

Seperti biasa, kompartemen yang memuat perlengkapan lain bisa ditemukan di bawah unit ponsel di dalam kemasan. Vivo ternyata menyertakan deretan aksesori yang cukup lengkap bersama X70 Pro.

X70 Pro memang mendukung pengisian daya cepat dengan keluaran daya sebesar itu sehingga pemiliknya dapat langsung memanfaatkan kecepatan charging maksimal tanpa harus membeli fast charger terpisah.

Vivo juga menyelipkan sepasang earphone berkabel model in-ear, dengan konektor audio 3,5mm.

Sebuah adapter jack audio 3,5mm ke USB C turut disertakan untuk menancapkan earphone ini ke ponsel, berikut dua pasang eartips berbeda ukuran.

Aksesori pelengkap lain termasuk SIM card ejector, panduan singkat dan kartu garansi, serta kabel USB A ke USB C sebagai pendamping charger.

Desain serius untuk fotografi mobile

Pertama kali membuka kemasan, sosok ponsel Vivo X70 Pro langsung menarik perhatian. Varian warna Cosmic Black di tangan KompasTekno ini memiliki penampilan mirip crinkle finish yang biasa ditemukan di bodi dan lensa kamera.

Dilihat sekilas, punggung X70 Pro terkesan memiliki permukaan yang kasar, tapi ternyata tidak demikian.

Saat diraba dengan jari, bagian belakang yang terbuat dari kaca terasa memiliki tekstur kesat serupa frosted glass.

Tekstur dan pola warna hitam mirip crinkle finish itu membuat sisi punggung X70 Pro seolah kebal sidik jari. Noda fingerprint memang ada, tapi nyaris tak terlihat.

Modul kamera Vivo X70 Pro terlihat lebih memanjang dibanding X60 Pro. Sebab, jumlah kamera belakangnya memang lebih banyak, yakni empat buah, dibanding pendahulunya yang hanya tiga buah.

Lain halnya dengan sisi punggung yang serba baru, bagian depan Vivo X70 Pro relatif tak banyak berubah dibandingkan X60 Pro sebelumnya.

Ponsel ini menggunakan panel display AMOLED 6,56 inci (2.376 x 1.080 piksel) dengan refresh rate 120 Hz. Di bagian atas layarnya terdapat punch hole yang memuat kamera selfie beresolusi 32 MP (f/2.5).

Di sisi atas terdapat sebuah terdapat IR blaster sehingga ponsel ini bisa digunakan sebagai remote control aneka perangkat elektronik lain yang memiliki antarmuka infrared, mulai dari televisi, set-top box, air purifier, hingga AC.

X70 Pro menyediakan aplikasi Smart Remote untuk melayani keperluan ini bersama dengan IR blaster.

Laci SIM card Vivo X70 Pro mampu memuat dua kartu SIM tipe nano dalam posisi saling membelakangi, tapi, tak ada tempat untuk kartu memori microSD.

Dengan konfigurasi seperti itu, Vivo X70 Pro pun siap memenuhi segala kebutuhan pemotretan dan perekaman video, mulai dari jarak sangat dekat (macro) hingga jarak jauh.

Kamera utama 50 MP di ponsel ini memiliki keistimewaan berupa sistem peredam goyangan Ultra-Sensing Gimbal Camera .

Stabilisasinya kini diklaim lebih efektif, termasuk saat merekam video dengan peredaman goyangan di lima sumbu lewat teknologi VIS 5-Axis yang menggabungkan stabilisasi mekanik (OIS) dengan elektronik (EIS).

Seperti di dua ponsel sebelumnya, saat stabilisasi gimbal diaktifkan, aplikasi kamera akan menampilkan indikator berbentuk lingkaran di tengah frame.

Berdasarkan pengalaman KompasTekno saat menjajalnya, peredaman goyangan dengan gimbal ini sudah terasa bahkan sejak sebelum perekaman gambar dilakukan, ditandai dengan framing yang stabil, nyaris tidak bergoyang sama sekali.

Manfaat stabilisasi gimbal mungkin paling terasa saat merekam video.

Ketika dilakukan sambil bergerak seperti berjalan pun, Vivo X70 Pro mampu menghasilkan rekaman video yang stabil dan minim goyangan, terutama ketika mengaktifkan EIS dengan pilihan stabilisasi "Ultra" yang akan memotong (crop) area frame.

Yang perlu diingat, stabilisasi Ultra tak selalu bisa digunakan di semua setelan. Misalnya, opsi ini akan dimatikan saat merekam video dengan setting tertinggi (4K, 60 FPS).

Pengguna juga bisa memilih untuk mematikan sistem stabilisasi sama sekali -termasuk gimbal- misalnya apabila ingin memasang Vivo X70 Pro di handheld stabilizer macam DJI Osmo.

Ingin kendali lebih? Vivo X70 Pro menyediakan mode Pro untuk foto dan video. Di sini terdapat berbagai opsi pengaturan manual, berikut histogram untuk memantau exposure.

Di mode Pro untuk video juga ada indikator audio level. Pengguna bisa meyentuh ikon indikator ini untuk mengatur volume audio dari mikrofon secara manual.

Selain kamera utama 50 MP, untuk keperluan foto, Vivo X70 Pro turut dibekali dengan kamera portrait 12 MP. Ukuran fisik lensanya nyaris sama besar dengan kamera utama sehingga dua kamera ini tampak mendominasi di punggung ponsel.

Menariknya, Vivo menambah efek visual di mode Portrait berupa simulasi empat seri lensa ikonik dari Zeiss, yakni Biotar, Sonnar, Planar, dan Distagon.

Seperti biasa, pengguna bisa mengatur letak titik fokus dan intensitas bokeh melalui simulasi pengaturan aperture (f/0.95 hingga f/16) setelah gambar diambil.

Hasil foto portait dari ponsel ini tampak cukup meyakinkan dan indah, walaupun masih ada kesalahan pemburaman, terutama di area-area yang sulit dipisahkan dari latar belakang seperti helai rambut.

Sayang, kamera portrait ini tidak memiliki OIS. Framing pun tampak bergoyang saat membidik. Sementara, perekaman video distabilkan secara elektronik dan menghasilkan sedikit artefak gerakan sehingga tak sebagus rekaman kamera utama.

Menariknya, kamera ultra wide ini juga memiliki jarak fokus minimum sebesar 2,5 cm sehingga ikut dilabeli "macro" oleh Vivo.

Pengguna bisa memakainya untuk memotret obyek-obyek berukuran kecil, seperti mainan, agar terlihat berukuran besar karena magnifikasi yang tinggi. 

Overall, kamera utama, kamera potrait, dan kamera ultra wide di Vivo X70 Pro mampu menghasilkan foto-foto yang menawan.

Jepretannya cenderung netral dengan warna-warna, sharpening, dan noise reduction yang tidak terlalu agresif sehingga cocok untuk ilebih lanjut.

Pengguna juga bisa bisa memotret dengan format RAW untuk menggali potensi editing semaksimal mungkin. Hanya saja, kamera ultra wide memiliki distorsi barrel yang ekstrim di pinggiran frame, yang mesti dikoreksi secara manual jika mengolah foto RAW.

Kamera telephoto 8 MP dengan zoom optis 5x adalah tambahan baru di X70 Pro yang sebelumnya tak ditemukan di X60 Pro. Kualitas fotonya tak sebagus tiga kamera lainnya, dengan efek oversharpening (halo) yang kentara di pinggiran obyek.

Jarak fokus minimum kamera telephoto ini lumayan jauh, lebih dari 2 meter. Apabila jarak obyek kurang dari itu, maka X70 Pro akan beralih menggunakan pembesaran digital dari kamera portrait karena kamera telephoto tidak bisa mengunci fokus.

Kamera telephoto X70 Pro turut menyediakan zoom digital hingga 60x. Meskipun hasilnya buram, bentuk obyek foto masih terlihat jelas.

Satu hal lain yang mendapat penekanan dari Vivo adalah kemampuan X70 Pro mengambil gambar pada malam hari.

Efek pengaturan exposure compensation bisa dilihat lewat preview secara real-time, sementara durasi exposure otomatis akan menyesuakan dengan setelan. Hasil akhirnya akan sama dengan preview tadi.

Tanpa mode malam pun, kamera utama X70 Pro sebenarnya sudah mumpuni dan bisa diandalkan untuk menjepret foto di cahaya remang-remang.

Apabila masih ada cukup cahaya, foto yang diambil dengan mode reguler bisa sama bagusnya dengan Night mode.

Namun, Night Mode tetap berguna untuk membantu kamera lain -seperti ultra wide- dalam memotret di malam hari. Perbedaan yang dihasilkan dengan mode reguler lebih kentara dibanding kamera utama.

Apabila kondisi sekitar sangat gelap, mode malam akan mengaktifkan fitur "Extreme Night" dengan waktu exposure hingga belasan detik. X70 Pro pun bisa mengambil foto di kondisi nyaris tanpa cahaya.

Dengan bantuan stabilisasi gimbal, pengambilan gambar malam dengan kamera utama di Vivo X70 Pro terasa mudah, walaupun dengan durasi exposure yang panjang dan tidak menggunakan tripod.

Kinerja bisa diandalkan

Berbeda dari pendahulunya yang menggunakan system-on-chip Snapdragon 870 5G, Vivo X70 Pro kini mengandalkan Dimensity 1200 5G dari MediaTek.

SoC ini dibekali delapan core CPU yang terbagi menjadi tiga cluster, yaitu 1x 3 GHz Cortex-A78, 3x 2,6 GHz Cortex-A78, dan 4x 2 GHz Cortex-A55. GPU yang digunakan adalah Mali-G77 MC9.

Di penggunaan sehari-hari, KompasTekno tak mengalami hambatan kinerja apapun dengan X70 Pro. Ponsel ini bisa diandalkan untuk segala macam hal, mulai dari berkreasi membuat konten hingga bermain game kompetitif.

Soal main game, Vivo membekali X70 Pro dengan Ultra Game Mode yang pengaturannya bisa diakses di menu Settings. Setelah mendaftarkan judul game yang diinginkan secara manual, Ultra Game Mode akan secara otomatis mendeteksi apabila game tersebut dijalankan.

Tersedia juga fasilitas untuk mengunci brightness, memblokir panggilan masuk untuk sementara agar tidak mengganggu kegiatan bermain, serta mengambil screenshot dan merekam video tampilan layar.

KompasTekno menjajal Vivo X70 Pro untuk bermain game FPS Call of Duty Mobile dan MOBA Pokemon Unite.

Ponsel ini sanggup menjalankan keduanya di setting grafis dan frame rate tertinggi dengan lancar. Tidak ada penurunan kinerja walaupun di layar sedang ramai karena pertempuran.

Vivo X70 Pro sebenarnya mendukung refresh rate layar hingga 120 Hz. Namun, refresh rate tinggi itu agaknya belum tentu bisa digunakan di semua game.

Ketika menjalankan Call of Duty Mobile, misalnya, Vivo X70 Pro secara otomatis akan menurunkan refresh rate ke angka 60 Hz, meskipun di Settings sudah diatur ke angka 120 Hz. Saat kembali dari game ke home screen, refresh rate kembali naik menjadi 120 Hz.

Untuk sistem operasinya sendiri, Vivo X70 Pro menjalankan OS Android 11 berlapis antarmuka Funtouch OS 12. Secara default, home screen menampilkan ikon-ikon shortcut aplikasi, sementara semua ikon aplikasi secara keseluruhan dimuat di dalam app drawer.

Terdapat tab widget yang bisa diakses dengan cara menyapukan jari ke kanan selagi berada di app drawer.

Vivo X70 Pro memiliki under-display fingerprint scanner jenis optical sebagai sarana pengamanan. Hingga 5 sidik jari dapat didaftarkan sebagai kunci perangkat.

Namun, jumlah RAM sebesar 12 GB yang sudah disertakan X70 Pro agaknya masih mencukupi untuk sebagian besar keperluan pengguna saat ini, demikian pula dengan ruang media internalnya yang sebesar 256 GB.

Kapasitas baterai Vivo X70 Pro sedikit meningkat dibandingkan pendahulunya, dari 4.200 mAh menjadi 4.450 mAh.

Daya yang disediakan seharusnya cukup untuk menemani pengguna beraktivitas seharian, kecuali ada kegiatan yang menguras tenaga ponsel seperti bermain game atau merekam video dalam waktu lama.

Dukungan pengisian daya cepat ikut ditingkatkan, dari Flash Charge 33 watt menjadi 44 watt.

Dari pengujian KompasTekno dengan charger dan kabel bawaan, X70 Pro bisa mengisi baterai dari kondisi kosong menjadi 50 persen dalam waktu sekitar 30 menit.

Kapasitas 75 persen tercapai dalam 45 menit. Kemudian, full charge 100 persen memakan waktu kurang dari 1 jam 10 menit.

Kesimpulan

Dengan X70 Pro, Vivo kini memiliki ponsel dengan rangkaian kamera yang boleh dibilang sebanding dengan model-model kelas atas dari pabrikan lain di Indonesia.

Keempat kamera di ponsel ini sanggup memenuhi aneka macam kebutuhan memotret dan merekam video, mulai dari jarak sedekat 2,5 cm hingga di kejauhan dengan kamera telephoto zoom optis 5x.

Meski hanya tersedia di kamera utama, stabilisasi gimbal terasa manfaatnya saat merekam video yang menjadi minim goyangan, serta ketika mengambil gambar di kegelapan malam dengan waktu exposure lebih lama.

Selain dari segi hardware, aspek software kamera Vivo X70 Pro pun tampaknya memang dirancang khusus untuk mendukung fotografi dan videografi.

Opsi pengaturan yang disediakan terbilang lengkap, mulai dari efek portrait ala lensa Zeiss, Night Mode dengan exposure compensation, format foto RAW, hingga histogram dan pengaturan level audio mikrofon.

Desain Vivo X70 Pro (varian Cosmic Black) yang secara keseluruhan relatif low profile dan understated memberi kesan bahwa ponsel ini merupakan alat fotografi "serius" layaknya kamera digital profesional.

Kurang suka dengan warna hitam? Vivo menyediakan varian lain, Aurora Blue, yang tampil lebih cerah dengan gradasi paduan warna biru dan ungu.

Dari segi kinerja, meskipun menggunakan dapur pacu berbeda, Vivo X70 Pro lebih kurang sebanding dengan X60 Pro sebelumnya. Ponsel ini bisa mengakomodir berbagai kebutuhan lain di luar aspek kamera.

Pendek kata, selain membuka peluang berkreasi dengan rangkaian kameranya yang lengkap dan mumpuni, Vivo X70 Pro pun bisa diandalkan sebagai daily driver.

https://tekno.kompas.com/read/2021/10/12/10460067/review-vivo-x70-pro-ponsel-serius-untuk-fotografi-mobile

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke