Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ganti Nama Jadi Meta, Facebook Tetap Punya Masalah yang Sama

Selain untuk menghindari kebingungan dengan nama media sosial Facebook, pergantian nama menjadi Meta ini nampaknya juga menjadi upaya Facebook memperbaiki citra perusahaan yang sebelumnya telah dipandang buruk.

Sebelumnya, seorang mantan karyawan Facebook bernama Frances Haugen membocorkan dokumen internal perusahaan yang mengungkap bahwa Facebook sebenarnya mengetahui jejaring sosialnya memiliki masalah privasi, keamanan, dan kesehatan.

Meski tahu akan dampak buruk yang dihasilkan oleh layanannya, menurut Haugen, Facebook memilih bungkam dan lebih memproritaskan untuk mendulang keuntungan, alih-alih menjaga privasi penggunanya.

Wakil Presiden dan Direktur Riset Forrester, Mike Proulx menilai bahwa perubahan nama yang dilakukan Facebook tidak dapat menghindari perusahaan dari masalah-masalah sebelumnya.

"Jika Meta tidak mengatasi masalah (privasi dan keamanan) dengan serius, tidak diragukan masalah yang sama juga akan menghampiri Metaverse," ungkap Proulx, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNet, Senin (1/11/2021).

Dari hasil riset Forrester yang mensurvei 745 orang di AS, Kanada, dan Inggris, mayoritas (75 persen) berpendapat bahwa ganti nama perusahaan tak lantas meningkatkan kepercayaan kepada Facebook.

Kritikan juga datang dari salah satu anggota parlemen asal New York, Alexandria Ocasio-Cortez yang berpendapat bahwa Meta berpotensi menjadi ancaman yang buruk bagi institusi negara dan juga penggunanya.

Pernyataan tersebut turut diamini oleh dewan pengawas independen konten di Facebook dan Instagram, yakni Oversight Board.

Menurut tim Oversight Board, rebranding yang dilakukan Zuckerberg tidak dapat menampik fakta bahwa Facebook telah menyebarkan disinformasi dan kebencian melalui platformnya.

"Perubahan nama yang tidak berarti tersebut seharusnya tidak mengalihkan fokus perusahaan dari proses penyelidikan, regulasi, dan pengawasan independen yang sangat diperlukan sebagai bentuk pertanggungjawaban Facebook," jelas tim Oversight Board.

Zuckerberg sadar

Dalam pidatonya di ajang Connect 2021, Mark Zuckerberg mengatakan dia sangat menyadari risiko yang datang dengan memasuki bidang baru (Metaverse).

Facebook tidak memiliki rekam jejak yang bagus dalam hal melindungi privasi dan keamanan penggunanya, dan masalah itu tidak akan hilang di metaverse.

"Setiap bab membawa suara baru dan ide-ide baru, tetapi juga tantangan baru, risiko dan gangguan kepentingan yang sudah mapan," kata Zuckerberg.

"Kita harus bekerja sama, dari awal, untuk mewujudkan versi terbaik dari masa depan ini (metaverse)," lanjut Zuckerberg.

https://tekno.kompas.com/read/2021/11/01/13020077/ganti-nama-jadi-meta-facebook-tetap-punya-masalah-yang-sama

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke