Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Facebook Ungkap Jumlah Posting "Bullying" dan Pelecehan di Platformnya

KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya, Facebook mengungkap laporan angka prevalensi kasus perundungan (bullying) dan pelecehan di media sosialnya.

Laporan ini dibuat berdasarkan data Community Standards Enforcement Report Facebook sepanjang kuartal III-2021.

Prevalensi adalah statistik yang digunakan Facebook untuk melacak keberadaan konten-konten yang dianggap melanggar kebijakan, yang lolos dari sistem deteksi otomatis Facebook.

Menurut laporan Facebook, prevalensi bullying dan pelecehan di Facebook pada kuartal III-2021 adalah sebesar 0,14-0,15 persen untuk setiap 10.000 konten yang ditampilkan.

Artinya, dari setiap 10.000 konten yang muncul di Facebook, terdapat 5 hingga 6 konten yang mengandung unsur bullying dan pelecehan, yang lolos dari sistem deteksi otomatis Facebook.

Facebook sendiri mengklaim telah menghapus 9,2 juta konten bullying dan pelecehan di platformnya pada kuartal III-2021.

Dari 9,2 juta konten tersebut, 59,4 persen di antaranya diidentifikasi secara proaktif lewat sistem otomatis berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

"Bullying dan pelecehan adalah salah satu masalah paling kompleks yang harus segera ditangani karena konteksnya sangat penting," kata Antigone Davis (Global Head of Safety Facebook) dan Amit Bhattacharyya (Product Management Director Facebook).

Di samping itu, prevalensi kasus kekerasan dan intimidasi di Facebook pada kuartal ketiga 2021 adalah sebesar 0,04-0,05 persen untuk setiap 10.000 konten yang ditampilkan.

Itu artinya, dari setiap 10.000 konten yang muncul di Facebook, terdapat 4 hingga 5 konten yang mengandung kekerasan dan intimidasi.

Jejaring sosial bernuansa biru itu juga mengaku telah menghapus 13,6 juta konten yang mengandung kekerasan dan intimidasi. Hampir semuanya atau sekitar 96,7 persen diidentifikasi dengan sistem otomatis berbasis AI.

Dihimpun KompasTekno dari Engadget, Kamis (11/11/2021), Facebook memperkirakan bahwa perusahaan hanya mampu mengatasi sekitar tiga hingga lima persen konten ujaran kebencian di platformnya, yang berarti sebagian besar konten lainnya bisa saja masih "berkeliaran" di News Feed.

Hal itu lantaran sistem otomatis AI Facebook memiliki keterbatasan dalam mendeteksi konten-konten selain dalam Bahasa Inggris.

"Kami sama sekali tidak menganggap itu sebagai komersial atau sebaliknya. Kami hanya ingin memastikan bahwa pengguna kami dapat memiliki pengalaman positif di platform kami," kata Guy Rosen, VP of Integrity Facebook.

Diklaim menurun

Secara global, prevalensi ujaran kebencian di Facebook terus menurun selama empat kuartal berturut-turut.

Pada kuartal ketiga 2021, prevalensi ujaran kebencian di Facebook adalah sebesar 0,03 persen untuk setiap 10.000 konten yang ditampilkan. Angka prevalensi ujaran kebencian ini turun dari 0,5 persen pada kuartal sebelumnya.

Facebook menyatakan akan terus mengoptimalkan teknologi AI dalam mengambil tindakan untuk memberantas konten-konten berbau ujaran kebencian di jejaring sosialnya.

"Kami terus memantau angka penurunan ujaran kebencian dengan memaksimalkan teknologi kami untuk memberantas konten-konten tersebut dari News Feed," tulis Facebook dalam sebuah posting.

https://tekno.kompas.com/read/2021/11/11/09330047/facebook-ungkap-jumlah-posting-bullying-dan-pelecehan-di-platformnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke