Memotret dengan Kamera Xiaomi 11T Pro, Sebagus Apa Jepretannya?

Ponsel ini memiliki sejumlah nilai jual utama, seperti layar yang mendukung refresh rate 120 Hz, fitur fast charging 120 watt,  serta chip teratas dari Qualcomm, Snapdragon 888.

Selain itu, Xiaomi juga membekali Xiaomi 11T Pro dengan tiga kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 108 MP (f/1.8, 26mm) PDAF, kamera ultra wide 8 MP (f/2.2, 120 derajat), dan kamera telemacro 5 MP (f/2.4, 50mm) AF. Kamera depannya beresolusi 16 MP (f/2.5).

Rangkaian kamera tersebut turut dilengkapi dengan berbagai fitur fotografi yang sudah umum ditemukan pada smartphone lainnya, termasuk portrait, night mode, pro, hingga panorama. Yang istimewa, Xiaomi 11T Pro menyertakan mode pemotretan 108M dan super macro.

Dari pengalaman KompasTekno saat menjajal empat kamera tersebut, secara keseluruhan, hasil foto yang dihasilkan dari kamera Xiaomi 11T Pro terbilang bagus. Terutama hasil foto dari kamera utama 108 MP, serta fitur pemotratan malam (night mode) dan super macro.

Namun, karena pada dasarnya sudah bisa menghasilkan foto yang terang, saat digunakan untuk memotret di bawah sinar matahari terik, hasil foto dapat terlalu terang.

Pengguna pun perlu menyesuaikan angle pemotretan atau mengatur arah cahaya saat akan menjepret di bawah sinar matahari terik. Xiaomi turut melengkapi kamera utama 108 MP Xiaomi 11T Pro dengan fitur HDR, AI, Beautify, dan 19 filter pemotretan.

Xiaomi turut menyertakan opsi zoom hingga 10x. Sebenarnya, ponsel ini tidak dibekali dengan kamera telefoto. Namun, Xiaomi tetap menyertakan opsi zoom hingga 10x. Zoom dilakukan lewat pembesaran digital dari kamera utama.

Ketika dijajal, fitur zoom ini menghasilkan hasil foto yang baik, setidaknya hingga perbesaran 5x. Saat menggunakan digital zoom 10x, hasil foto sudah terlihat buram.

Sebenarnya, dalam mode normal, kamera utama Xiaomi 11T Pro juga sudah dapat menangkap objek dengan baik. Namun, fitur night mode membuat hasil foto di kondisi cahaya minim jauh lebih baik, terang, dan detail, seperti gambar di bawah.

Namun perlu dicatat, saat memotret dengan fitur night mode, pengguna harus memegang ponsel dalam posisi yang stabil. Karena gerakan sedikit saja akan membuat hasil menjadi goyang atau bahkan blur.

Hasil jepretan dari kamera ultra wide ternyata cukup bagus, termasuk saat malam hari. Kamera ultra wide tetap bisa menangkap warna dan detail objek sehingga menghasilkan hasil jepretan yang baik.

Bagi pengguna yang suka memotret objek berukuran kecil dari jarak dekat Xiaomi 11T Pro sudah dilengkapi dengan fitur super telemacro. Fitur ini memungkinkan pengguna menjepret objek dengan jarak super dekat (3-7 cm) untuk mendapatkan detail yang lebih baik.

Hasil jepretan menggunakan fitur super macro ini terbilang tajam dan detail, seperti foto di bawah ini.

Saat dicoba kamera selfie beresolusi 16 MP itu dapat menghasilkan hasil foto yang baik, detail, dan tajam dalam berbagai situasi. Entah itu di dalam atau di luar ruangan, serta dalam cahaya cukup atau minim sekalipun.

Saat selfie, ada pula fitur Beutify yang dapat digunakan untuk mempercantik wajah, mulai dari mengatur kehalusan kontur muka (skin smoothness), meniruskan rahang, hingga memperbesar bola mata.

Selanjutnya, meski tak dibekali dengan kamera depth sensor, pengguna tetap bisa memotret objek dengan efek bokeh (blur di latar belakang foto) menggunakan mode potrait, baik pada kamera belakang maupun kamera depan.

Hasilnya jepretan menggunakan mode potrait juga terbilang bagus dan tajam. Pengguna bisa mengatur intensitas efek bokeh dengan mengatur besaran bukaan lensa (f stop, f/) saat sebelum memotret atau setelahnya. 

Nah, contoh-contoh foto hasil jepretan kamera Xiaomi 11T Pro selengkapnya, berikut ulasan unboxing dan hands-on dari ponsel tersebut, dapat dilihat dalam rangkaian foto di tautan berikut.