Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ultah Ke-13 Bitcoin, Ini 8 Pencapaian hingga Kini

KOMPAS.com - Tepat pada 3 Januari 2022, salah satu mata uang kripto (cryptocurrency) yang bisa dibilang terpopuler dan termahal di dunia, Bitcoin, resmi berumur 13 tahun.

Informasi tentang Bitcoin sebenarnya sudah dirilis dalam dokumen white paper yang ditulis  oleh seorang pengguna yang memiliki nama samaran Satoshi Nakamoto pada 28 Oktober 2008.

Namun, mata uang kripto tersebut baru terbentuk pada 3 Januari 2009, sehingga banyak orang yang menetapkan tanggal ini sebagai hari lahir Bitcoin.

Banyak pencapaian yang diraih Bitcoin sepanjang 13 tahun berperan sebagai mata uang kripto. Pencapaian ini terutama terjadi pada 2021, tahun ketika satu keping Bitcoin sempat memiliki nilai 69.000 dollar AS atau sekitar Rp 987 juta.

Lantas, apa saja pencapaian-pencapaian tersebut? Selengkapnya, simak delapan pencapaian Bitcoin yang terjadi selama 13 tahun terakhir, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari CNBC, Selasa (4/1/2022).

1. Valuasi Bitcoin capai 1 triliun dollar AS

Pada 19 Februari 2021, valuasi pasar (market value) Bitcoin resmi menyentuh angka 1 triliun dollar AS atau sekitar Rp 14.300 triliun.

Target valuasi pasar tersebut dicapai lantaran Bitcoin mendapatkan dukungan dari berbagai perusahaan dan investor besar macam Tesla, Square, hingga MicroStrategy. Ketiga perusahaan ini mulai mengalirkan kas perusahaannya untuk membeli Bitcoin.

Berdasarkan data CoinDesk, market value Bitcoin sendiri saat ini berada di angka 874 miliar dollar AS atau sekitar Rp 12.500 triliun.

Pada Maret 2021, perusahaan investasi dan bank asal AS, Morgan Stanley resmi menjadi perusahaan asal AS pertama yang menawarkan akses Bitcoin kepada para nasabahnya.

Hal ini memungkinkan para nasabah Morgan Stanley membeli Bitcoin dengan mudah tanpa harus mengandalkan platform kripto lain, memungkinkan mata uang kripto tersebut dikenal lebih luas oleh orang awam.

Adapun layanan pembelian atau akses terhadap Bitcoin ini merupakan permintaan dari mayoritas nasabah Morgan Stanley itu sendiri.

3. Bitcoin diadopsi sebagai alat pembayaran

Pada Juni 2021, sebuah negara yang terletak di Amerika Tengah, El Salvador resmi menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran resmi pertama di dunia.

Hal ini memungkinkan masyarakat El Salvador yang memiliki Bitcoin membayar aneka barang belanjaan, pajak, dan lain sebagainya tanpa harus menggunakan alat pembayaran konvensional alias uang.

Menariknya, para pemilik bisnis bisa membanderol barang atau jasa yang mereka jual dengan kurs Bitcoin tanpa dikenakan pajak.

4. Bitcoin ETF resmi melantai di bursa efek NYSE

Pada Oktober 2021, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS resmi memberikan lampu hijau terhadap perdagangan Bitcoin ETF Berjangka perdananya di bursa saham New York, AS (NYSE) dengan kode "BITO".

Saham Bitcoin ETF Berjangka ini digunakan untuk melacak dan merekam berbagai kontrak finansial yang terkait dengan harga Bitcoin di masa depan. Sehingga, harga Bitcoin ETF Berjangka tidak harus sama dengan harga Bitcoin. 

Konon, hadirnya saham terkait Bitcoin di NYSE menjadi salah satu sentimen positif yang mendongkrak harga Bitcoin pada saat itu. 

Harga Bitcoin menyentuh rekor tertingginya pada tahun 2021. Pada 10 November 2021, satu keping Bitcoin bernilai 69.000 dollar AS atau sekitar Rp 987 juta.

Harga tersebut otomatis membuat valuasi Bitcoin di pasar meroket hingga 3 triliun dollar AS atau sekitar Rp 42.900 triliun.

Berdasarkan data CoinDesk, harga Bitcoin saat berita ini dibuat berada di angka 46.000 dollar AS (sekitar Rp 658 juta) per keping, dengan valuasi pasar mencapai 874 miliar dollar AS atau sekitar Rp 12.500 triliun.

6. Sistem transaksi Bitcoin ditingkatkan

Sistem transaksi Bitcoin mendapatkan pembaruan yang dinamai Taproot. Dengan pembaruan tersebut, transaksi Bitcoin diklaim akan lebih aman dan cepat, juga lebih murah.

Selain itu, Taproot juga memungkinkan Bitcoin untuk memproses smart contracts, suatu mekanisme yang bisa menjalankan transaksi mata uang kripto tersebut berdasarkan rangkaian perintah dan kode di dalam sistem blockchain.

Sistem transaksi Bitcoin terbaru ini sendiri digadang-gadang merupakan peningkatan pertama dan terbesar terhadap mata uang kripto Bitcoin selama empat tahun terakhir.

7. 90 persen total pasokan Bitcoin dunia sudah ditambang

Berdasarkan data Blockchain.com per Desember 2021, sekitar 90 persen dari total pasokan Bitcoin di seluruh dunia, yang konon mencapai 21 juta keping, telah ditambang.

Sisanya, yaitu 10 persen dari total Bitcoin tersebut, kemungkinan tidak akan ditambang hingga Februari 2140 dan pengguna masih bisa menambang Bitcoin hingga tahun tersebut.

Sekadar informasi, pengguna yang ingin menambang Bitcoin sejatinya harus memecahkan beragam soal matematika kompleks untuk memvalidasi sebuah transaksi Bitcoin.

8. Bitcoin hashrate sentuh rekor tertinggi

Pada 2 Januari 2022, Bitcoin hashrate menyentuh rekor tertinggi sepanjang 13 tahun terakhir, yaitu mencapai 203,5 Exahash per detik (Ehash/s).

Angka hashrate ini sendiri biasa dipakai sebagai metrik untuk menentukan berapa kemampuan atau tenaga komputasi (hardware) yang dibutuhkan untuk menambang Bitcoin.

Tingginya angka hashrate bisa berarti bahwa teknologi jaringan blockchain yang menaungi Bitcoin semakin besar, aman, dan tahan terhadap berbagai serangan terhadap sistem blockchain.

https://tekno.kompas.com/read/2022/01/04/12040017/ultah-ke-13-bitcoin-ini-8-pencapaian-hingga-kini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke