Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Operator Seluler AS Mengalah, Sukarela Tunda 5G di Area Bandara

KOMPAS.com - Beberapa maskapai internasional belum lama ini membatalkan sejumlah rute penerbangan ke Amerika Serikat (AS), karena kekhawatiran sinyal 5G yang bisa mengganggu operasional pesawat.

Demi meredam kekhawatiran ini, dua operator seluler AS yang bakal menggelar 5G di sejumlah bandara internasional di AS, yaitu Verizon dan AT&T, akhirnya memutuskan untuk menunda rencana perluasan jaringan 5G.

"Kami secara sukarela memutuskan untuk membatasi jaringan 5G kami di sekitar bandara. Sebab, otoritas penerbangan dan maskapai di AS belum bisa menyelesaikan masalah interferensi 5G dengan operasional pesawat," kata Verizon dalam keterangan resmi.

"Atas kebijaksanaan kami sendiri, kami secara sukarela menunda sementara pengaktifan sejumlah menara 5G di sekitar landasan pacu bandara. Kami juga akan bekerja sama dengan industri penerbangan dan FAA terkait informasi terbaru," jelas AT&T. 

Adapun penundaan oleh Verizon dan AT&T juga diwarnai oleh kekesalan dua operator seluler tersebut atas otoritas penerbangan sipil AS (FAA), dan pihak terkait yang hingga saat ini belum menghadirkan solusi terkait interferensi 5G di bandara.

Padahal, Verizon dan AT&T kompak mengeklaim bahwa layanan 5G di bandara sudah berjalan dengan normal di sekitar 40 negara, tanpa adanya gangguan terhadap operasional penerbangan. 

Selain itu, kedua operator seluler ini juga geram lantaran rencana perluasan jaringan 5G mereka ke beberapa bandara di AS, terhalang oleh kekhawatiran-kekhawatiran yang belum bisa diatasi oleh FAA dan industri penerbangan terkait sinyal 5G.

Pada awalnya, Verizon dan AT&T berencana menggulirkan layanan 5G mereka secara luas pada Desember 2021 lalu, namun ditunda hingga 5 Januari 2022, dan ditunda lagi menjadi 19 Januari 2022, atas dasar kekhawatiran tadi.

Meski demikian, kedua operator seluler ini tetap menggelar 5G di wilayah-wilayah yang tidak berdekatan dengan bandara, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Telecoms, Jumat (21/1/2022).

Sinyal 5G ganggu radar

Sebelumnya, industri penerbangan di Amerika Serikat (AS) mengungkapkan kekhawatiran mereka akan sinyal 5G, yang dianggap bisa mengganggu radar radio altimeter di dalam pesawat.

AS berencana menggelar jaringan 5G pada 5 Januari 2022, yang menggunakan frekuensi C-Band, yakni frekuensi yang beroperasi di antara 4 GHZ hingga 8 GHz, tepatnya di frekuensi 3,7 GHz - 3,98 GHz.

Sementara radio altimeter pesawat bekerja di pita frekuensi 4,2-4,4 GHz, yang bersinggungan dengan pita frekuensi 5G C-Band (Indonesia saat ini baru menggunakan pita radio 2,3 GHz untuk 5G).

Radio altimeter sendiri berperan penting dalam fase takeoff dan landing. Komputer pesawat akan memberikan peringatan ketinggian dalam interval tertentu, misal 1.000 feet, 500 feet, 100 feet, 50 feet, dan sebagainya.

Pelaku industri penerbangan khawatir jika frekuensi radio altimeter pesawat ini bersinggungan dengan sinyal 5G, maka ditakutkan akan memberikan pembacaan ketinggian pesawat yang salah.

Hal ini juga ditakutkan akan memengaruhi sistem autoland (pendaratan otomatis), baik yang dipasang di bandara-bandara maupun di pesawat.

Hingga saat ini, FAA dan komite seluler di AS (FCC) sedang mencari jalan tengah akan kondisi tersebut.

https://tekno.kompas.com/read/2022/01/21/08310057/operator-seluler-as-mengalah-sukarela-tunda-5g-di-area-bandara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke