Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dokter Bedah Digugat gara-gara Jual NFT Foto X-ray Pasien

Namun, selain untuk mencari "cuan", penjualan NFT juga bisa membawa masalah jika melanggar aturan.

Misalnya seperti yang menimpa Emmanuel Masmejean, seorang ahli bedah ortopedi di Rumah Sakit Eropa Georges Pompidou di Paris, Perancis.

Ia terancam digugat ke pengadilan karena diduga menjual foto x-ray alias hasil rontgen pasiennya sebagai aset NFT di marketplace OpenSea. Akibat masalah ini, Masmejean berpotensi mendapatkan sanksi dan tuntutan hukum.

Jual foto x-ray pasien seharga Rp 40 juta

Masalah ini bermula ketika Emmanuel Masmejean melakukan tindakan operasi pada sejumlah korban akibat serangan penembakan massal di teater Bataclan, Paris, serta serangan bom bunuh diri di wilayah Paris lainnya pada 13 November 2015.

Salah satu korban yang ditangani Masmejean adalah seorang wanita yang memiliki luka tembak di bagian lengan.

Sebelum dilakukan tindak operasi, pasien tersebut agaknya menjalani pemeriksaan x-ray atau rontgen untuk keperluan diagnosis medis yang lebih akurat.

Hasil foto rontgen dari pasien wanita tersebut menunjukkan bahwa ada peluru yang bersarang di lengannya. Nah, foto inilah yang diduga dijual oleh Masmejean dalam bentuk NFT.

Menurut laporan outlet media The Washington Post, Masmejean menjual NFT foto x-ray pasien wanita itu seharga 2.776 dollar AS (sekitar hampir Rp 40 juta) di OpenSea. Saat ini, laman penjualan NFT foto tersebut sudah dihapus dari OpenSea.

Namun, berdasarkan laman arsip web (web archive), NFT x-ray pasien tersebut dijual oleh dengan judul "Bataclan terrorist attack - November 13, 2015 - Paris, France".

Halaman arsip itu juga masih menyertakan deskripsi lengkap dari NFT yang dijual oleh akun "EmmanuelMasmejean" tersebut.

Secara umum, deskripsi itu menceritakan serangan di Paris pada November 2015 lalu, lengkap dengan informasi soal jumlah korban serangan yang ia tangani pasca-serangan.

Akun EmmanuelMasmejean mengaku mengoperasi lima orang wanita korban serangan. Foto x-ray yang ia jual sebagai NFT ini adalah hasil pemeriksaan dari salah satu korban tersebut.

"Pasien muda yang kehilangan pacarnya dalam serangan ini, mengalami patah tulang lengan kiri bawah dengan sisa peluru (Kalachnikov) di jaringan lunak," tulis akun EmmanuelMasmejean dalam deskripsi.

Abraham mengatakan dokter bedah itu telah melanggar privasi kliennya dengan mengunggah hasil pemeriksaan X-ray secara online dan memberikan penjelasan rinci dalam deskripsinya.

Abraham menambahkan, kliennya berharap Masmejean akan menghadapi konsekuensi agar kasus seperti ini tidak terjadi lagi.

Dalam sebuah twit, Martin Hirsch, direktur pelaksana APHP, jaringan rumah sakit besar di Paris yang mencakup Georges Pompidou tempat Masmejean bekerja, mengatakan dia akan mendorong sanksi dan tuntutan hukum terhadap dokter bedah tersebut.

"Perilaku seperti itu tidak layak dan menyinggung konsepsi kita tentang pelayanan publik. Itu keterlaluan dalam keadaan apa pun dan untuk pasien mana pun," tulis Hirsch, sebagaimana dikutip KompasTekno dari The Washington Post, Rabu (2/2/2022).

https://tekno.kompas.com/read/2022/02/02/14310067/dokter-bedah-digugat-gara-gara-jual-nft-foto-x-ray-pasien

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke