Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Ainun Najib, "Arek NU" Praktisi Teknologi di Singapura

Siapa sebenarnya Ainun Najib?

Ainun Najib adalah merupakan seorang anggota dari organisasi islam Nahdlatul Ulama (NU) dan merupakan praktisi teknologi.

"Saya kenal satu orang, yang lain masih banyak lagi, beliau ini kerja di Singapura, sudah lama. Setahun lalu saya kenal, ngerjain ini semuanya, apa pun bisa. Masih muda sekali, namanya Mas Ainun Najib, NU," kata Jokowi dalam pidatonya yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretarian Presiden RI.

Sebagaimana dikatakan Jokowi dalam pidatonya, Ainun Najib merupakan praktisi teknologi yang kini tengah bekerja di perusahaan Grab Singapura, dengan jabatan sebagai Head of Analytics, Platform & Regional Business.

KompasTekno juga pernah mewawancarai Ainun Najib, baik secara langsung maupun melalui platform pesan singkat.

Seperti pada 2015, ketika KompasTekno mewawancarai Ainun mengenai platform LaporPresiden.org yang ia buat. Platform tersebut menjadi wadah bagi laporan-laporan masyarakat yang disampaikan langsung kepada presiden.

Profil Ainun Najib si "arek NU" dan praktisi teknologi

Ainun Najib lahir pada 20 Oktober 1986, sejak kecil ia telah terbiasa dengan lingkungan pesantren NU di Desa Klotok, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Ayahnya merupakan seorang pengurus pesantren. Semasa belia, Ainun Najib pernah mengenyam pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah Balongpanggang.

Jika menengok ke akun media sosial miliknya, seperti Linkedin, Twitter, dan Instagram, ia terlihat kerap mengunjungi acara formal dan menggunakan foto profil dengan mengenakan peci atau songkok hitam, yang jadi ciri khas seorang warga NU.

Selepas Ainun lulus pendidikan menengah atas dari SMA 5 Surabaya pada tahun 2003, ia berhasil melanjutkan studi di Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura dengan mengambil jurusan Teknik Komputer.

Ainun tampaknya telah menyenangi dunia sains dan teknologi sejak muda. Pada masa SMA, ia pernah mewakili Indonesia pada acara olimpiade internasional Matematika 2003 dan berhasil menyabet medali perunggu.

Begitu pula saat kuliah, Ainun juga pernah mengikuti lomba pemrograman internasional ACM ICPC (Association for Computing Machinery-International Collegiate Programming Contest) bersama dua rekannya.

Ia sempat menjuarai ACM ICPC level regional Asia di Teheran, Iran pada 2006. Kemudian, lanjut tanding ke ACM ICPC level dunia di Tokyo, Jepang, pada 2007.

Berdasarkan laman LinkedIn-nya, setelah lulus dari NTU, dia bergabung dengan IBM Singapura sebagai software engineer. Kemudian, Ainun menjabat sebagai konsultan senior di sana.

Ainun bekerja di IBM Singapura selama lebih kurang tujuh tahun dengan posisi terakhir sebagai Senior Consultant.

Melihat jenjang karier di akun LinkedIn Ainun Najib, tampak ia memiliki keahlian di bidang bisnis teknologi, data sains, dan data analis, yang dibuktikan dengan beberapa sertifikasi yang berhasil ia kantongi dalam bidang tersebut.

Selesai bekerja di IBM, Ainun Najib pernah menggawangi posisi sebagai kepala bagian data di platform penyedia layanan penginapan dan transportasi Traveloka pada tahun 2016-2018.

Kemudian, Ainun berpindah ke Grab dan kini menjabat posisi sebagai Head of Analytics, Platform & Regional Business, yang telah diembannya selama lebih kurang dua tahun.

Ainun Najib sebenarnya telah berkiprah untuk membantu pengentasan persoalan sosial dan politik di Indonesia lewat bidang teknologi sesuai kemampuannya.

Pada 2014, nama Ainun Najib melejit berkat platform situs web KawalPemilu yang menyediakan layanan untuk membantu rekapitulasi kertas suara C-1 secara cepat dan akurat pada masa pemilihan umum presiden 2014.

Berlanjut di tahun 2015, Ainun Najib membuat gebrakan bersama 13 rekannya, dengan meluncurkan platform berbasis situs web yang bernama LaporPresiden. Platform ini menggunakan skema crowdsourcing (pengumpulan data).

Data bersumber dari suara masyarakat yang memberikan penilaian atas keberlangsungan pelaksanaan kebijakan publik.

Sebelum adanya Tim Komunikasi Presiden, ia menilai akses informasi kebijakan publik pada masyarakat masih terbatas. Masyarakat akhirnya kesusahan untuk menyampaikan aspirasi kepada presiden selaku kepala negara.

Dengan LaporPresiden, informasi kebijakan publik itu menjadi lebih mudah untuk diakses. Masyarkat bisa dengan mudah menyampaikan keluhan terkait kebijakan publik yang bakal langsung diteruskan ke presiden lewat situs ini.

Platform yang dikembangkan Ainun Najib

Platform yang dikembangkan Ainun secara umum memang berbasis situs web. Selain dua yang di atas, Ainun juga banyak mengembangkan berbagai platform untuk membantu menyelesaikan persoalan sosial lewat teknologi.

Dari berbagai platform berbasis situs web ini, ada yang terpantau masih aktif dan sebagian ada juga yang sudah tidak aktif. Selengkapnya, simak rangkuman KompasTekno tentang beberapa platform yang didirikan oleh Ainun Najib, berikut ini:

KawalMasaDepan

Saat pandemi Covid-19 mencapai puncaknya di kisaran tahun 2021, Ainun Najib bersama aktivis NU Kalis Mardiasih, pendiri kitabisa.com Alfatih Timur, dan inisiator gerakan “Warga Bantu Warga” Faiz Ghifari, membuat platform bernama KawalMasaDepan.

Platform ini dibuat untuk memberikan bantuan pada anak-anak yang masih kecil, yang ditingal mati oleh orangtuannya akibat terdampak virus Covid-19.

KawalMasaDepan berguna untuk mengumpulkan bantuan dari berbagai pihak untuk disalurkan pada anak-anak yang mendadak jadi yatim/piatu akibat ditingal mati orangtuanya karena Covid-19.

KawalCOVID19

Platform yang dikembangkan Ainun Najib berikutnya adalah KawalCOVID19. Platform ini secara layanan hampir mirip dengan milik pemerintah, “covid19.go.id”. Terdapat berbagai data seputar Covid-19 yang ditampilakan di situs web KawalCOVID19.

Seperti, data soal jumlah kasus, vaksinasi, dan sebagainya. Selain itu, KawalCOVID19 juga memuat informasi mengenai tips seputar penangan Covid-19, seperti cara isolasi yang benar, saran makanan yang bergizi untuk meningkatkan imun, dan sebagainya.

KawalAPBD

KawalABPD merupakan sebuah situs web beralamatkan “KawalAPBD.org” yang diinisasi Fikri Auliya dan didukung oleh Ainun Najib. Situs ini dibuat untuk mengawal proses pembuatan RAPBD DKI Jakarta pada tahun 2015.

KawalAPBD ini dibuat atas situasi maraknya dugaan penggelembungan anggaran yang dilakukan oleh anggota dewan DPRD DKI Jakarta dalam proses pembuatan RAPBD.

Dengan skema crowdsourcing yang seperti KawalPemilu, platform itu juga memungkinkan untuk dilakukannya pengumpulan suara yang bersumber dari tanggapan masyarakat atas rincian dana di RAPBD DKI Jakarta.

Peduli kepada negeri

Meski ia kini masih bekerja di Singapura, Ainun mengaku sangat perhatian terhadap masa depan bangsa. Namun, Ainun tidak kunjung balik ke kampung halaman karena menilai lingkungan kerja di Indonesia belum mendukung.

Pada tahun 2015, bebarengan dengan peluncuran LaporPresiden, ia mengaku terpaksa bekerja di luar negeri karena kondisi di Indonesia belum memberikan ruang yang nyaman untuk berkarya di bidang teknologi.

Selain itu, alasannya lebih memilih berkarya di luar negeri karena mengukur juga tingkat kelayakan hidup, pendidikan anak, keamanan keluarga, dan potensi untuk maju.

”Untuk dunia IT belum berkembang dengan baik di Indonesia. Bahkan, perusahaan saya punya cabang di Indonesia, tetapi ruang kerjanya berbeda. Di Indonesia mereka hanya jualan,” kata Ainun dalam wawancara pada 2015 lalu.

Saat itu, Ia berharap bahwa pemerintah bisa memberikan dukungan secara penuh pada orang-orang Indonesia yang ingin berkarya di bidang teknologi. Ainun menilai sebenarnya sumber daya manusia Indonesia jago dan mumpuni di bidang teknologi.

Menanggapi pidato Presiden Joko Widodo, Ainun Najib yang menyebut dirinya sebagai “Arek (anak) NU asli Gresik” di akun Twitternya, melontarkan cuitan jika ia tidak menyangka bahwa bakal disebut oleh orang nomor satu di Indonesia.

Ia juga mengucapkan rasa syukur karena kerjanya selama ini ternyata telah dikenali oleh Presiden.

https://tekno.kompas.com/read/2022/02/02/15150077/mengenal-ainun-najib-arek-nu-praktisi-teknologi-di-singapura

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke