Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saingi Netflix, Disney+ Kini Makin Laris

Dalam laporan itu disebutkan, jumlah pelanggan Disney+ kini mencapai 129,8 juta, bertambah 11,8 juta dari kuartal terakhir pada 2021.

Angka tersebut termasuk jumlah pelanggan hasil kolaborasi dengan penyedia layanan streaming asal India, Hotstar. Dari total keseluruhan, jumlah pelanggan Disney+ Hotstar kini tercatat sebanyak 45,9 juta.

Pertumbuhan jumlah pelanggan Disney+ pada kuartal ini terbilang cukup signifikan, karena melampaui ekspektasi Wall Street yang memprediksi penambahan sekitar 7 juta pelanggan.

Jumlah pelanggan juga dirinci oleh Disney dengan rincian 41,1 juta pelanggan internasional dan 42,9 juta pelanggan di Amerika Serikat (AS) serta Kanada.

Selain itu, Disney juga mengoperasikan layanan streaming lainnya seperti Hulu dan ESPN+. Pelanggan Hulu bertambah 6,6 juta menjadi 45,3 juta, sementara ESPN+ bertambah 4,3 juta menjadi 21,3 juta.

Dengan demikian, jika dikalkulasikan, jumlah pelanggan Disney dari seluruh platform streamingnya mencapai 196,4 juta.

Dihimpun KompasTekno dari TechCrunch, Senin (14/2/2022), CEO Disney, Bob Chapek mengatakan, keberhasilan Disney+ pada kuartal ini dipengaruhi oleh kombinasi perumbuhan pelanggan secara organik dan konten baru.

Di antara konten baru perusahaan yang masuk dalam nominasi Oscar yaitu Encanto, Eternals, Hawkeye hingga The Book of Boba Fett.

Perusahaan sendiri menetapkan target untuk merilis satu judul baru setiap minggu. Chapek mengatakan akan melipatgandakan jumlah tersebut pada masa mendatang. Perusahaan juga menyiapkan 33 miliar dollar AS untuk memproduksi konten pada tahun fiskal 2022.

Sejauh ini Disney masih menargetkan 230-260 juta jumlah pelanggan Disney+ hingga akhir tahun fiskal 2024.

Pada akhir tahun lalu, Disney+ tercatat hadir di 42 negara tambahan dan 11 wilayah di Eropa, Timur Tengah dan Afrika. Layanan ini direncanakan tersedia di beberapa negara baru seperti Afrika Selatan, Turki, Polandia hingga Uni Emirat Arab.

Saat ini Disney+ tersedia di 64 negara termasuk AS, Kanada dan Inggris. Perusahaan menargetkan layanan ini tersedia di lebih dari 160 negara pada tahun fiskal 2023.

Persaingan dengan Netflix

Lain dengan Disney+ yang membukukan penambahan jumlah pelanggan yang kuat, pertumbuhan Netflix justru melambat pada 2021.

Dalam pengumuman resmi yang dirilis Netflix, jumlah pelanggannya dalam tiga bulan terakhir (Oktober-Desember) 2021, bertambah 8,3 juta. Dengan demikian, secara total Netflix memiliki 18,2 juta pelanggan baru di 2021.

Pandemi disebut Netflix menjadi dalang dari melambatnya pertumbuhan pelanggan perusahaan di kuartal terakhir 2021.

Sebab, pada 2020 saat pandemi dimulai, Netflix sudah kebanjiran pelanggan baru akibat kebijakan bekerja hingga sekolah dari rumah.

Faktor lainnya yang disebut Netflix yaitu kesulitan ekonomi di beberapa negara seperti Amerika Latin, sehingga membuat pertumbuhan pelanggan perusahaan tidak pulih seperti sebelum pandemi.

Pertumbuhan ini juga membuat investor khawatir akan performa Netflix ke depannya. Mereka khawatir popularitas Netflix sebagai platform video on demand besar saat ini, hampir usai.

Kekhawatiran ini juga menyebabkan harga saham Netflix anjlok lebih dari 40 persen dari pencapaian puncaknya pada pertengahan November (sekitar 700 dollar AS atau setara Rp 10 juta).

Pada kuartal pertama 2022, Netflix memproyeksikan pertumbuhan pelanggan hanya 2,5 juta, menurun dari angka 4 juta pada periode yang sama di 2021.

Saat ini, secara total Netflix memiliki 222 juta pelanggan di hampir seluruh dunia.

https://tekno.kompas.com/read/2022/02/14/08010027/saingi-netflix-disney-kini-makin-laris

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke