Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Catat, Jadwal Pembagian STB TV Digital Gratis dari Pemerintah

Kominfo memastikan, distribusi STB gratis gelombang pertama akan dimulai pada 15 Maret 2022 mendatang.

Proses distribusi ini ditargetkan rampung pada 30 April atau bertepatan saat dimatikannya siaran TV analog (analog switch off/ASO) Tahap I.

Dekoder STB sendiri merupakan alat yang bisa mengubah sinyal digital menjadi gambar dan suara yang dapat ditampilkan di TV Analog biasa. Sehingga, pemilik TV biasa tidak perlu membeli TV baru untuk bisa menikmati siaran televisi digital.

Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Kominfo, Ismail, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan dengan pihak ketiga dalam membagikan STB gratis gelombang pertama ini.

"Pihak penyelenggara logistik ini yang akan door-to-door (pintu ke pintu) membawa STB ke penerima bantuan," kata Ismail dalam rapat dengar pendapat di Komisi I DPR, dikutip KompasTekno dari Indonesia.go.id.

Proses distrubusi STB gratis akan dimulai dengan mengirimkan set top box TV digital ke gudang penyelenggara di 341 kabupaten/kota.

Kemudian, petugas akan mendatangi langsung rumah penerima STB gratis untuk melakukan verifikasi dan validasi berdasarkan KTP, kartu keluarga, dan kepemilikan TV. Apabila terjadi ketidaksesuaian data, maka STB akan dikembalikan ke gudang.

Tidak disebutkan secara rinci berapa jumlah dekoder STB gratis yang bakal dibagikan pada periode 15 Maret hingga 30 April nanti.

Namun, pada Januari 2022 lalu, Menteri Kominfo, Johnny G. Plate mengeklaim ada 3.203.854 unit STB gratis yang siap dibagikan ke masyarakat, jelang ASO Tahap I.

Tujuan pengadaan ini adalah untuk kelancaran program pengalihan TV analog ke TV digital, atau analog switch off (ASO).

Karena itu, tidak semua masyarakat Indonesia kebagian dekoder STB secara cuma-cuma dari pemerintah. Secara umum, ada beberapa syarat yang dipenuhi masyarakat untuk menjadi penerima STB gratis, yaitu: 

  1. WNI.
  2. Masuk pada golongan keluarga miskin.
  3. Minimal dalam satu keluarga memiliki satu TV analog.
  4. Terdaftar pada DTKS Kemensos atau perangkat daerah di bidang sosial lainnya.
  5. Berlokasi di dalam cakupan yang terdampak ASO.

Oleh karena itu, Kominfo mengimbau masyarakat yang dinilai memenuhi kriteria untuk proaktif mengecek DTKS melalui aplikasi Cek Bansos Kemensos RI.

Berikut panduan untuk mengecek apakah Anda bisa mendapatkan STB gratis dari Kominfo atau tidak, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari situs indonesia.go.id, Kamis (17/2/2022):

  • Install "Aplikasi Cek Bansos" milik Kemensos RI di Google Play Store
  • Buka aplikasi Cek Bansos
  • Lakukan registrasi dengan membuat akun baru
  • Isi seluruh informasi yang dibutuhkan, termasuk informasi nomor induk kependudukan (NIK) e-KTP, nomor kartu keluarga (KK), alamat tempat tinggal, nomor ponsel, alamat e-mail, serta username dan password.
  • Bila sudah, login menggunakan username dan password yang sudah didaftarkan sebelumnya
  • Saat masuk ke aplikasi, pilih menu "Daftar Usulan" lalu tambah usulan.
  • Masukkan data Anda sesuai denga data kependudukan. Bila nama Anda sudah tervalidasi dan masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos, Anda baru bisa memilih jenis bansos.
  • Klik "pilih jenis bansos", pilih pemberian alat STB gratis.

Ketersediaan STB gratis masih kurang

Dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos tercatat ada 7,9 juta rumah tangga miskin, di mana 6,7 juta di antaranya berada di wilayah yang terdampak ASO.

Sehingga, diasumsikan 6,7 juta rumah tangga tersebut memiliki TV analog dan bakal menjadi target penerima STB gratis dari Kominfo.

Dengan jumlah target penerima hingga 6,7 juta tersebut, ketersediaan STB gratis sejatinya masih belum terpenuhi. Sebab, per Januari lalu, total STB gratis yang tersedia baru berjumlah 5.177.760 unit.

Sebanyak 5,1 juta STB gratis itu berasal dari komitmen Penyelenggara Multiplexing dan Kemenkominfo.

"Penyediaan dan pendistribusian STB gratis dilakukan Penyelenggara multiplexing dengan total komitmen saat ini 4,1 juta STB, dan pemerintah menyiapkan 1 juta STB sesuai dengan keputusan yang ada di dalam APBN tahun 2022," kata Johnny dalam Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi I DPR RI, yang disiarkan di YouTube, Selasa (18/1/2022).

Pemerintah juga masih mencari cara untuk memenuhi kekurangan STB gratis yang dibutuhkan.

Kendati demikian, secara keseluruhan Johnny mengeklaim kesiapan infrastruktur untuk menggelar ASO, hampir 100 persen per Januari lalu.

"Dari 112 layanan siaran yang jadi target ASO di seluruh Indonesia, 90 wilayah atau 80,63 persen telah memiliki infrastruktur multiplexing dalam jumlah yang memadai untuk melaksankan ASO," klaim Menkominfo.

Program ASO sendiri dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama pada 30 April 2022 untuk 56 wilayah siaran di 166 kabupaten/kota, tahap kedua pada 25 Agustus 2022 untuk 31 wilayah siaran di 110 kabupaten/kota, dan tahap ketiga pada 2 November 2022 untuk 25 wilayah siaran di 65 kabupaten/kota.

Untuk melihat jadwal dan daerah terdampak ASO, bisa disimak di artikel berikut: Siaran TV Analog Mulai Dimatikan April 2022, Ini Jadwal Lengkapnya.

https://tekno.kompas.com/read/2022/02/17/16000017/catat-jadwal-pembagian-stb-tv-digital-gratis-dari-pemerintah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke