Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Google Blokir Media Pemerintah Rusia di Play Store

Kali ini, Google mempertegas sikapnya dengan memblokir aplikasi RT dan Sputnik dari toko aplikasi Play Store di Eropa. Kedua outlet media itu sebelumnya telah dijatuhi sanksi oleh Uni Eropa sebagai dampak invasi Rusia ke Ukraina.

Dilaporkan Tech Crunch, pembatasan ini hanya berlaku di wilayah Uni Eropa, Inggris, Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss. Artinya, negara di luar wilayah tersebut masih bisa mengunduh aplikasi RT dan Sputnik, termasuk jika warga Uni Eropa memanfaatkan VPN.

Sebelumnya, Google telah memblokir aplikasi RT News di Ukraina atas permintaan pemerintah di Kiev.

"Kami konsisten dengan sikap yang telah kami jelaskan untuk mengurangi rekomendasi, menangguhkan monetisasi, dan membatasi jangkauan media yang dibiayai pemerintah Rusia, maka aplikasi mobile untuk kanal berita Rusia, RT dan Sputnik tidak lagi tersedia di Play Store di wilayah Uni Eropa," jelas Google.

"Tim kami terus mengawasi situasi (Rusia-Ukraina) sepanjang waktu untuk mengambil tindakan cepat," imbuh Google, dihimpun dari Tech Crunch, Kamis (3/3/2022).

Sebelum memblokir akses media Rusia di YouTube, Google lebih dulu membatasi iklan kedua kanal tersebut. Pembatasan ini juga hanya berlaku di wilayah Eropa saja.

Mengetahui medianya diblokir, pemerintah Rusia dikabarkan mendesak Google untuk membuka akses terhadap pembatasan tersebut.

Permintaan tersebut disebut disampaikan oleh lembaga yang mengawasi aspek komunikasi, teknologi informasi, dan media massa di Rusia, atau biasa disebut Roskomnadzor.

Apple, Meta, dan TikTok juga blokir media Rusia

Selain Google, perusahaan teknologi lain juga melakukan aksi serupa. Apple baru-baru ini juga mengumumkan untuk menghentikan penjualan produknya di Ryusia untuk sementara waktu.

Perusahaan asal Cupertino, AS itu juga membatasi akses ke layanan digital seperti Apple Pay serta menghapus aplikasi Sputnik dan RT News dari toko aplikasi App Store. Dengan demikian, warga Rusia untuk saat ini tidak bisa lagi membeli produk Apple secara resmi di negara mereka.

Apple menambahkan, pihaknya juga telah menonaktifkan data lalu lintas Apple Maps di Ukraina guna melindungi pengguna di sana.

Berbagai langkah ini dilakukan Apple setelah mereka menerima surat dari Wakil Perdana Menteri Ukraina, Mykhailo Fedorov yang meminta perusahaan tersebut untuk menyetop penjualan produk dan layanan mereka di Rusia.

Induk perusahaan Facebook, Meta juga telah memblokir akun Facebook milik media yang didanai pemerintah Rusia agar konten mereka tidak bisa dimonetisasi melakui iklan.

Selain itu, konten-konten berita dari sejumlah akun berita Rusia juga terkena sensor, sebagai hasil dari penelusuran tim cek fakta di platform tersebut.

Langkah serupa juga dilakukan oleh Twitter yang memblokir iklan sebagai respons perusahaan atas perang Rusia-Ukraina.

Alih-alih Rusia saja, Twitter juga memblokir iklan di Ukraina, demi memastikan visibilitas informasi keselamatan publik.

Lebih rinci, Twitter menangguhkan beberapa rekomendasi tweet dari orang-orang yang tidak memiliki banyak pengikut hingga linimasa yang mengarahkan pengguna ke Moment Twitter yang menyertakan informasi keamanan digital.

Perusahaan juga mengatakan pihaknya secara proaktif memonitor twit agar dapat mendeteksi praktik manipulasi platform-nya.

Dalam praktinya, Twitter memonitor akun jurnalis, pejabat pemerintah, aktivis dan akun ternama lainnya. Sejak kebijakan ini digulirkan, Rusia kemudian memblokir Twitter dari negaranya.

Perusahaan asal China, TikTok juga memblokir akun media asal Rusia, termasuk Sputnik dan RT. Juru Bicara TikTok mengatakan bahwa perusahaan sudah berkomunikasi dengan pihak Uni Eropa dan membatasi akses terhadap akun-akun pemerintah Rusia.

Dengan langkah tersebut, maka orang yang menggunakan TikTok di negara-negara Uni Eropa tidak akan dapat mengakses halaman atau konten yang diunggah oleh RT dan Sputnik.

https://tekno.kompas.com/read/2022/03/03/09010077/google-blokir-media-pemerintah-rusia-di-play-store

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke