Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Selain di Indonesia, Shopee Juga Beroperasi di Negara-negara Ini

KOMPAS.com - Shopee sebagai platform marketplace yang cukup populer saat ini memiliki sejumlah wilayah operasi, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara pada wilayah Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Eropa.

Shopee bukanlah perusahaan asli dalam negeri. Platform ini merupakan salah satu produk yang berada di bawah naungan perusahaan asal Singapura, yakni Sea Group. Perlu diketahui, Sea Group juga memiliki dua produk lain, yakni Garena dan Sea Money.

Garena merupakan pengembang game online ponsel yang cukup ramai dimainkan di Indonesia, yaitu Free Fire. Sementara itu, Sea Money merupakan pengembang dompet digital Shopee Pay.

Shopee yang satu saudara kandung dengan Garena dan Sea Money itu baru hadir di Indonesia pada 2015. Shopee termasuk menjadi pendatang terakhir di pasar platform marketplace Indonesia.

Sekitar tahun 2010, platform marketplace lokal Bukalapak dan Tokopedia telah lebih dulu hadir di Indonesia, kemudian disusul pemain berikutnya Lazada dan Zalora yang hadir pada sekitar tahun 2012.

Kendati tergolong telat datang, Shopee sukses di pasaran platform marketplace. Shopee kerap menggelontorkan promo bagi konsumen, seperti potongan harga dan biaya pengiriman gratis.

Kampanye masif dengan menggaet artis juga kerap dijalankan belakangan ini untuk menarik pengguna. Dikutip dari KR Asia, Shopee kini menjadi platform marketplace terbesar di Asia Tenggara, dengan 343 juta pengunjung setiap bulannya.

Shopee memiliki wilayah operasi pada sejumlah negara di luar Indonesia, yang meliputi Singapura sebagai negara asalnya, Taiwan, Thailand, Malaysia, Vietnam, Filipina, Brasil, Meksiko, Kolombia, Chile, Polandia, Spanyol, Perancis, India, dan Argentina.

Awal rilis Shopee dilakukan di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Kemudian, platform marketplace ini mulai mengembangkan sayapnya di kawasan Amerika Latin pada tahun 2019, dengan Brasil sebagai pasar pertamanya.

Kemudian, disusul dengan membangun wilayah operasi di Meksiko, Chile, dan Kolombia pada tahun 2021. Wilayah operasi Shopee kian lebar pada sejumlah negara di luar kawasan Asia Tenggara.

Shopee mulai dirilis di pasar Polandia pada September 2021. Dua bulan kemudian, Shopee menambah wilayah operasinya di Spanyol dan Perancis. Setelah itu pada November 2021, Shopee juga resmi hadir di India.

Dengan membangun wilayah operasi di berbagai negara, bukan berarti Shopee bisa mendulang kesuksesan yang sama seperti di kawasan Asia Tenggara. Terbaru, Shopee bahkan harus menghentikan bisnis dan operasionalnya di beberapa negara.

Shopee tutup di India dan Perancis

Pada tanggal 29 Maret 2022, Shopee tutup di India. Beberapa minggu sebelumnya, tepatnya pada tanggal 6 Maret 2022, Shopee tutup di Perancis. Penutupan ini meliputi dihentikannya seluruh bisnis dan operasional Shopee di kedua negara tersebut.

Bisnis Shopee di India dan Perancis sama halnya di Indonesia, yakni menawarkan platform marketplace yang berisi berbagai barang, seperti pakaian, perangkat elektronik, peralatan rumah tangga, dan sebagainya.

Dengan penutupan tersebut, tampaknya bisnis Shopee tidak berjalan dengan mulus di India dan Perancis. Terhitung hanya enam bulan, bisnis Shopee mampu bertahan di dua negara tersebut sejak awal peluncurannya pada November 2021.

Alasan di balik keputusan penutupan Shopee di Perancis hingga saat ini belum dapat diketahui. Pada situs Shopee Perancis, hanya terdapat notifikasi yang menyebut bahwa operasional dan layanan platform ini bakal dihentikan sepenuhnya setelah 6 Maret.

Sedangkan dalam kasus penutupan Shopee di India, juru bicara perusahaan mengungkapkan, keputusan untuk menutup bisnisnya tersebut dikarenakan ada "ketidakpastian" yang melanda pasar global.

Tidak dijelaskan lebih lanjut apa maksud dari ketidakpastian tersebut. Spekulasi akhirnya bermunculan atas kejadian penutupan Shopee di India ini.

Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Reuters, alasan penghentian operasional Shopee di India ditengarai karena pertumbuhan bisnis yang rendah sehingga perusahaan merugi.

Pasalnya, Shopee sebagai pendatang baru harus bersaing dengan marketplace lain yang sudah lebih dulu hadir di India. Selama ini, pasar platform marketplace di India sudah didominasi oleh Amazon dan Flipkart.

Spekulasi lain menyebutkan, penutupan Shopee di India diyakini terkait dengan dilarangnya game Free Fire besutan Garena oleh pemerintah India. Free Fire dilarang karena diyakini mengirim data pengguna ke server di China.

Sementara itu, Sea Group sebagai induk perusahaan Shopee sendiri menegaskan bahwa penutupan platform marketplace miliknya di India tidak terkait dengan larangan game Free Fire.

Tutupnya bisnis Shopee di India tampaknya dilatarbelakangi oleh tuntutan Badan Pedagang Konfederasi Semua Pedagang India (CAIT).

CAIT sempat menuntut pemerintah untuk melarang Shopee beroperasi karena marketplace ini dinilai mengorbankan data dan keamanan warga India, membanjiri pasar dengan barang-barang China, serta mengutamakan produsen besar.

https://tekno.kompas.com/read/2022/03/31/13150037/selain-di-indonesia-shopee-juga-beroperasi-di-negara-negara-ini

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke