Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Solusi Samsung Atasi GOS yang Batasi Performa Smartphone Galaxy

Walhasil, aplikasi-aplikasi di ponsel dan tablet flagship Samsung tersebut tidak akan berjalan di performa tertingginya, sehingga berdampak pada pengalaman pengguna.

Baru-baru ini, Samsung sendiri dilaporkan tengah mengerjakan chip atau prosesor baru untuk mengatasi masalah GOS tersebut.

Menurut laporan outlet media Korea Selatan, iNews24, President and Head of Mobile Communications Business, Samsung Electronics, TM Roh mengonfirmasi hal tersebut saat menghadiri pertemuan internal Samsung.

Saat pertemuan, seorang karyawan Samsung dilaporkan menanyakan terkait solusi yang disiapkan Samsung untuk mengatasi aplikasi sistem Samsung GOS yang dikeluhkan pengguna.

Menjawab pertanyaan itu, Roh mengatakan bahwa Samsung akan membuat prosesor aplikasi (application processor/AP) baru yang unik, hanya untuk smartphone Galaxy.

Namun, sayangnya, belum jelas kapan dan bagaimana sistem kerja AP baru itu. Application processor (AP) sendiri mengacu pada sebuah sistem pada System-on-Chip (SoC) yang dirancang untuk mendukung aplikasi yang berjalan di lingkungan sistem operasi smartphone.

AP menyediakan lingkungan operasi mandiri yang memberikan semua kemampuan sistem yang diperlukan untuk mendukung aplikasi perangkat, termasuk manajemen memori, pemrosesan grafik, dan decoding multimedia, sebagaimana dihimpun dari TechTarget.

Ongkos produksi ponsel Galaxy bakal naik?

Selama ini, ponsel Samsung Galaxy biasanya diotaki oleh beberapa jenis chipset (SoC) bikinan beberapa vendor chipset ponsel terkemuka, misalnya chipset Snapdragon bikinan Qualcomm dan chipset Dimensity bikinan MediaTek.

Ponsel Samsung Galaxy juga banyak yang dipasarkan menggunakan chipset Exynoss bikinan Samsung sendiri.

Meski sudah bikinan sendiri, chipset Exynos tersebut sejatinya tidak dibuat khusus untuk ponsel Samsung. Chip Exynos sebenarnya diproduksi oleh Samsung Electronics LSI, perusahaan terpisah dari Samsung Mobile. Sehingga bisa digunakan oleh vendor ponsel lain.

Sementara ketika menggunakan chipset Snapdragon, Samsung menggunakan prosesor aplikasi bawaan yang ada di chipset bikinan Qualcomm itu untuk menjalankan sistem operasi Android dan aplikasi Android di ponsel Galaxy.

Karena itulah, Samsung tidak perlu mengembangkan prosesor aplikasi selulernya sendiri, meski Samsung mampu melakukannya.

Dengan pendekatan ini, Samsung sejatinya bisa mengurangi biaya bill-of-materials (BoM). BoM sendiri adalah daftar lengkap dari semua item yang dibutuhkan untuk membuat sebuah produk, dalam kasus ini adalah smartphone Galaxy.

Karena biaya BoM dapat dikurangi, ini kemudian memungkinkan vendor ponsel seperti Samsung untuk mengembangkan smartphone berbiaya rendah.

Namun, kini, Samsung memilih untuk membuat prosesor aplikasi sendiri gara-gara masalah GOS tadi. Sehingga kemungkinan ongkos produksi ponsel Samsung Galaxy akan naik juga, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari 9to5Google, Kamis (7/4/2022).

Dengan demikian, ada peluang kenaikkan ongkos produksi akan mempengaruhi harga perangkat di pasaran. Namun, Samsung belum mengonformasi peluang kenaikkan harga perangkat tersebut.

Sejauh ini, Roh hanya membeberkan fakta bahwa Samsung akan membuat prosesor aplikasi khusus untuk ponsel Samsung Galaxy, tanpa informasi tambahan lainnya. Kita nantikan saja.

https://tekno.kompas.com/read/2022/04/07/14020027/ini-solusi-samsung-atasi-gos-yang-batasi-performa-smartphone-galaxy

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke