Masuk Rekor Dunia, Ini Postingan Facebook dengan Komentar Terbanyak di Dunia

KOMPAS.com - Membuat postingan di Facebook umumnya akan mengundang interaksi berbagai pengguna lain seperti menyukai, membagikan, atau komentar. Terlebih lagi jika postingan tersebut dirasa penting atau informatif untuk sebagian pengguna.

Salah satu interaksi yang cukup sering diberikan pengguna adalah berkomentar pada postingan tertentu. Komentar-komentar ini lah yang terkadang membuat sebuah postingan tertentu semakin menyebar semakin luas dan mengundang pengguna lain ikut berkomentar.

Salah satunya postingan milik tokoh spiritual di India bernama Guru Shri Rajendraji Maharaj Jaap yang memiliki komentar Facebook terbanyak di dunia.

Dilansir dari Guinnessworldrecords komentar postingan Facebook milik Guru Shri Rajendraji Maharaj Jaap berjumlah hingga 18,697,614 hingga 16 Mei 2013. Komentar lebih dari 18 juta tersebut tersemat pada postingannya yang dibuat pada 27 Maret 2012.

Adapun postingan dengan jutaan komentar tersebut merupakan tanggapan dari khutbah reguler yang dilakukan oleh Guru Shri Rajendraji Maharaj di Ashram yaitu sebuah tempat untuk orang suci melakukan pertapaan yang berada di daerah Malad, Mumbai Utara.

Postingan berisi khutbah selama 25 tahun terakhir itu dibagikan di sebuah grup Facebook komunitas spiritualnya bernama “Amritwani Satsang”.

Isi komentar tersebut berupa sebuah kata “Ram” yang dipercaya sebagai mantra suci yang masih berkaitan dengan khutbah dari postingan tersebut.

Dilansir dari Business Standar, komentar tersebut sebenarnya dipelopori putrinya yang  meminta para pengikut grup untuk berkomentar dengan mantra suci “Ram” pada postingan Guru Shri Rajendraji Maharaj.

Hingga kemudian dalam beberapa jam, tersemat komentar “Ram” yang mencapai jutaan dari pengikut grup serta menarik berbagai pengguna lain untuk berkomentar sama.

Namun berdasarkan penelusuran KompaTekno, postingan asli tersebut masih belum ditemukan baik di halaman Facebook Guru Shri Rajendraji Maharaj maupun grup Facebook “Amritwani Satsang”.