Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Ponsel Lawas Perlu Di-reset? Begini Alasannya

KOMPAS.com- HP (handphone) kini tampaknya tak bisa lepas dari segala kegiatan pengguna. Kegiatan dalam urusan sosial, bisnis, hiburan, dan sebagainya, saat ini bisa digelar cukup lewat layar HP.

HP dengan kecanggihan hardware dan software yang digunakan dapat menyederhanakan berbagai aktivitas yang terkesan rumit sebelumnya. Sala satu contohnya seperti mengambil foto atau video, pengguna cukup membuka aplikasi kamera yang tersedia di HP.

Dengan HP, pengguna biasa tak perlu harus memiliki perangkat kamera terlebih dahulu untuk sekadar mengambil foto atau video. Itu masih satu contoh saja dan banyak aktivitas lainnya yang dapat disederhanakan lewat HP.

Kendati memudahkan aktivitas pengguna, bukan berarti HP bisa beroperasi secara optimal selamanya. Layaknya perangkat elektronik lain, performa HP bakal menurun seiring lamanya usia pemakaian.

Performa HP yang menurun bukan saja disebabkan oleh masalah pada sistem perangkat kerasnya, melainkan juga di sisi software. Anda yang telah memakai satu HP untuk sekian waktu, mungkin pernah merasakan masalah HP lemot atau loading HP lama.

HP lemot itu biasanya ditandai dengan lamanya waktu untuk membuka dan menjalankan sebuah aplikasi. Penyebab HP lemot timbul karena beberapa faktor, yang berkaitan dengan lama waktu pemakaiannya.

HP lawas yang mungkin telah dipakai selama lebih dari tiga tahun berpotensi mengalami persoalan penurunan performa. Biasanya, HP lawas itu tidak bakal menerima pembaruan versi sistem operasi.

Padahal, pembaruan versi sistem operasi selalu membawa sejumlah peningkatan yang bisa mengoptimalisasi kinerja HP, seperti perbaikan pada sejumlah bug, pengaturan memori yang lebih efisien, penutupan celah keamanan, dan sebagainya.

Dengan demikian, masalah lemot pada HP lawas yang tidak lagi kebagian pembaruan versi sistem operasi itu sangat mungkin terjadi. Bahkan, aplikasi yang dijalankan di HP lawas mungkin bisa sering tertutup paksa tiba-tiba.

Selain itu, dengan lamanya pemakaian sebuah HP, penumpukan cache atau data sementara di RAM dalam jumlah berlebih juga sangat mungkin terjadi. RAM yang dipenuhi cache dan ruangnya telah sesak bakal memperlambat kinerja HP.

Beberapa aplikasi mungkin akan berjalan sangat lambat bila RAM HP tak memiliki cukup banyak ruang kosong akibat tumpukan cache. Kemudian, belum lagi masalah penuhnya memori internal yang juga bisa menimpa HP lawas.

Berbagai data yang tertumpuk di memori internal, seperti foto, video, riwayat pesan, pemasangan aplikasi, dan sebagainya, membuat HP lawas tak bisa lagi dipakai untuk melakukan fungsi penyimpanan.

Bila terjadi penurunan performa pada HP yang telah lama dipakai, salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan melakukan reset atau mengatur ulang ke setelan pabrik (Factory Reset).

Reset HP menjadi upaya yang terbilang cukup mudah untuk membantu mengembalikan performanya. Adapun penjelasan yang lebih lengkap mengenai kenapa HP harus direset, silakan simak ulasan di bawah ini.

Kenapa HP harus direset?

HP lawas dengan berbagai masalahnya, mulai dari bug akibat tak mendapat pembaruan versi sistem operasi, hingga tidak tersedia lagi ruang di RAM dan memori internal, mungkin bakal bisa membuat pengguna jadi jengkel.

Pasalnya, dengan masalah seperti itu, HP menjadi tidak bisa dipakai secara optimal. Salah satu jalan keluar mengatasi masalah yang timbul di HP lawas adalah melakukan Factory Reset.

Bagi yang masih awam dengan aktivitas tersebut, mungkin bakal bertanya apa itu Factory Reset. Secara sederhana, Factory Reset adalah proses mengatur ulang atau mengembalikan ponsel ke setelan awal pabrik.

Kebanyakan HP yang beredar saat ini, sistem operasinya telah dibekali dengan kemampuan untuk melakukan Factory Reset. Dengan melakukan Factory Reset, kondisi HP bakal kembali seperti saat pertama kali dikeluarkan dari boks.

Ibaratnya, sistem HP bakal kembali disegarkan. Semua data yang tertumpuk di HP bakal terhapus, seperti cache, foto, video, aplikasi, riwayat pesan, data pengaturan, dan sebagainya.

Alhasil, dengan melakukan Factory Reset, memori internal dan RAM jadi lebih lega, sistem operasi pun bakal dapat berjalan dengan lebih lancar.

Meski Factory Reset bisa cukup membantu menyegarkan HP, namun tetap ada konsekuensinya juga. Sebagaimana telah disebut di atas, semua data yang tersimpan di HP bakal terhapus bila melakukan Factory Reset.

Oleh sebab itu, sebelum melakukan Factory Reset, ada baiknya untuk mencadangkan data-data yang penting terlebih dahulu. Pencadangan data HP bisa dilakukan dengan memanfaatkan platform Cloud atau memori penyimpanan di desktop (komputer atau laptop).

Bila data telah tercadangkan dengan aman, Factory Reset pun bisa dilakukan. Tiap jenis HP biasanya memiliki langkah yang berbeda-beda untuk mengatur ulang perangkat ke setelan awal pabrik.

Umumnya, fitur Factory Reset bisa dijumpai di menu pengaturan HP dengan opsi yang bertajuk “”Erase All Data” atau “Hapus Perangkat”. Proses reset HP sendiri memakan waktu yang cukup lama, berkisar 15-30 menit, tergantung besar data di dalamnya.

Agar proses reset berjalan dengan lancar, pastikan HP tersambung dengan cas agar tidak kehabisan daya. Demikian informasi seputar reset HP, semoga bermanfaat.

https://tekno.kompas.com/read/2022/05/18/14300067/kenapa-ponsel-lawas-perlu-di-reset-begini-alasannya

Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke