Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Xiaomi Catat Penurunan Pendapatan untuk Pertama Kali

KOMPAS.com - Xiaomi mencatat penurunan pendapatan (revenue) antar-kuartal untuk pertama kalinya. Ini terjadi pada kuartal I-2022.

Dalam periode tiga bulan pertama di 2022 tersebut (Januari-Maret), total pendapatan Xiaomi tercatat di angka 73,4 miliar yuan (sekitar Rp 160 triliun).

Angka pendapatan ini menurun 4,6 persen dari periode yang sama tahun lalu yang tercatat di 76,9 miliar yuan (sekitar Rp 167 triliun).

Jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, yaitu kuartal IV-2021, total pendapatan di periode pertama tahun ini bahkan menurun tajam hingga 14,3 persen.

Pada periode akhir tahun 2021 tersebut, pendapatan Xiaomi tercatat di angka 85,6 miliar yuan (sekitar Rp 186 triliun), meningkat 21,4 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (kuartal IV-2020).

Menurut Presiden Xiaomi Corporation Wang Xiang, penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang kembali melanda China, terutama kebijakan lockdown di kota besar seperti Shanghai yang dikenal sebagai pusat bisnis di China.

"Pandemi Covid-19 di China sangat mempengaruhi operasi dan logistik kami di sana. Hal ini juga berpengaruh pada keinginan konsumen untuk membeli ponsel baru," kata Wang dalam sebuah pernyataan, dikutip KompasTekno dari YahooFinance, Jumat (20/5/2022).

"Selain itu, masalah pasokan komponen (yang melanda dunia) juga mempengaruhi pengiriman produk Xiaomi secara global," imbuh Wang.

Di samping pandemi Covid-19, penurunan pendapatan Xiaomi di awal tahun 2022 ini juga kemungkinan dipengaruhi oleh invasi Rusia ke Ukraina.

Pasalnya, Co-CEO Semiconductor Manufacturing International Corp. (SIMC) Zhao Haijun sempat mengatakan bahwa perang tersebut bisa memangkas pengiriman smartphone global di tahun 2022 sebanyak 200 juta unit.

Dalam ratusan juta unit ponsel tersebut, boleh jadi sebagiannya dikontribusi oleh smartphone Xiaomi.

Terkait smartphone sendiri, dalam laporan keuangan kuartal-I 2022, unit bisnis ponsel Xiaomimasih menyumbang pendapatan terbanyak dengan angka 45,8 miliar yuan (sekitar Rp 100 triliun).

Sementara itu, unit bisnis IoT dan produk lifestyle "hanya" menyumbang revenue 19,5 miliar yuan (sekitar Rp 42 triliun) di periode tiga bulan pertama 2022.

Untuk melepas ketergantungannya dari bisnis smartphone, Xiaomi disebut tengah berencana menggenjot penjualan produk berbagai perangkat smart home mereka seperti AC, alarm pintu, robot pembersih lantai, dan lain sebagainya.

Informasi selengkapnya mengenai laporan keuangan Xiaomi kuartal I-2022 bisa disimak di tautan berikut ini.

https://tekno.kompas.com/read/2022/05/20/09300047/xiaomi-catat-penurunan-pendapatan-untuk-pertama-kali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke