Dalam laporan tersebut, nilai ekonomi digital di Tanah Air diproyeksikan bakal memiliki gross merchandise value (GMV) senilai 146 miliar dollar AS atau setara Rp 2.139 triliun pada tahun 2025 mendatang.
Google dan Temasek memprediksi, pertumbuhan ekonomi digital Tanah Air akan dipimpin oleh sektor online travel (30 persen), online media (26 persen), transportasi dan makanan (25 persen), e-commerce (18 persen).
Naik dua kali lipat
Potensi nilai ekonomi digital Indonesia pada 2025 yang ditaksir mencapai 146 miliar dollar AS tersebut naik dua kali lipat, dibandingkan dengan estimasi nilai ekonomi digital Indonesia tahun 2021.
Dalam laporan "e-Conomy SEA 2021" yang sama, tahun 2021 lalu, nilai ekonomi digital Indonesia secara keseluruhan memiliki GMV 70 miliar dollar AS atau setara Rp 1.025 triliun (kurs Rp 14.655 per dollar AS).
Angka itu mencerminkan pertumbuhan dua digit, yakni 49 persen dibandingkan nilai ekonomi digital pada tahun 2020.
Sedikit berbeda dengan prediksi tahun 2025, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia pada 2021 justru paling besar didongkrak oleh sektor e-commerce (52 persen).
Lalu, menyusul ada sektor online media (48 persen), transportasi dan makanan (36 persen), serta online travel (29 persen).
Namun, menurut Johnny, proyeksi tersebut bisa tercapai, jika Indonesia mampu memanfaatkan ruang digital dan menghindari penyalahgunaan penggunaan teknologi informasi.
Indonesia juga perlu melakukan pengembangan ekonomi digital di dalam negeri. Tujuannya untuk transformasi ekonomi Indonesia dan mempercepat pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19.
Pengembangan ekonomi digital juga diperlukan karena adanya pergeseran perilaku masyarakat yang cenderung menggunakan platform digital di berbagai sektor.
Belum lama ini, Johnny berkesempatan melakukan pertemuan bilateral dengan President Google Asia Pacific, Scott Beaumont, saat menghadiri acara World Economy Forum di Davos, Swiss, belum lama ini.
Pertemuan bilateral tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti kerjasama pemerintah Indonesia dengan Google tentang ekositem digital agar semakin bermanfaat bagi masyarakat.
Kerjasama yang sudah dilakukan antara lain program pengembangan sumber daya manusia, pemanfatan sistem digital dan penanggulangan berita hoaks.
"Dengan memperluas jaringan infratruktur dan penguatan sumber daya manusia, maka peluang ekonomi digital semakin bermanfaat," kata Johnny, dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno.
Jadi tujuan investasi terpopuler di Asia Tenggara
Tren positif perkembangan ekonomi digital Indonesia juga sejalan dengan pertumbuhan investasi di dalam negeri.
Laporan e-Conomy SEA 2021 dari Google, Temasek, Bain & Company (2021) mengungkapkan, nilai investasi ekonomi digital Indonesia sepanjang kuartal pertama (Januari-Maret) 2021 mencapai 4,7 miliar dollar AS (sekitar Rp 68,7 triliun).
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari situs resmi Kominfo, Rabu (25/5/2022), capaian tersebut menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi terpopuler di Asia Tenggara, melampaui Singapura.
Angka Rp 68,7 triliun tersebut merupakan yang tertinggi dari nilai investasi ekonomi digital Indonesia dalam empat tahun terakhir.
Sebagai perbandingan, nilai investasi ekonomi digital Tanah Air pada 2020, 2019, 2018, dan 2017 secara berurutan adalah sebesar 4,4 miliar dollar AS, 3,2 miliar dollar AS, 3,8 miliar dollar AS, dan 3 miliar dollar AS.
Laporan bertajuk "e-Conomy SEA 2021" yang dipublikasi Google, Temasek, dan Bain & Company dapat dibaca selengkapnya melalui tautan berikut ini.
https://tekno.kompas.com/read/2022/05/25/14020097/ekonomi-digital-indonesia-diprediksi-capai-rp-2139-triliun-pada-2025