Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jack Dorsey Resmi Mundur dari Dewan Direksi Twitter

Pengunduran diri yang dilakukan Dorsey berlaku efektif sejak Rabu (25/5/2022) lalu, bertepatan dengan diadakannya pertemuan bersama jajaran pemegang saham perusahaan.

Keputusan ini sejatinya sudah direncanakan Dorsey sejak ia melepas jabatannya sebagai CEO Twitter pada November 2021 lalu.

Dorsey mengaku bahwa saat itu ia berencana untuk akan terus menjadi bagian dari dewan Twitter, hingga sesi rapat pemegang saham dilangsungkan.

Setelah meninggalkan Twitter, pria berusia 45 tahun itu mengaku ingin memusatkan fokusnya dalam mengembangkan Block, sebuah platform keuangan yang sebelumnya juga dikenal dengan nama Square.

Dorsey bahkan menolak untuk kembali menjabat sebagai CEO Twitter, terutama setelah terjadinya upaya "pemindahan kuasa" yang dilakukan oleh pendiri Tesla, Elon Musk.

Kekosongan jabatan CEO di Twitter, menurut Dorsey, bukanlah masalah besar dan tidak ada kewajiban khusus untuk segera mengisi posisi tersebut.

"Setelah hampir 16 tahun memegang peran di perusahaan kami, saya memutuskan bahwa sekarang adalah saatnya bagi saya untuk pergi. Saya telah memutuskan untuk meninggalkan Twitter karena saya percaya perusahaan siap untuk bergerak maju dari para pendirinya," ungkap Dorsey.

Bersamaan dengan keluarnya Dorsey, dewan direksi Twitter turut mendepak Egon Durban dari posisinya sebagai salah satu anggota dewan.

Dihimpun KompasTekno dari Tech Crunch, Sabtu (28/5/2022), Durban merupakan seorang CEO dari perusahaan ekuitas swasta Silver Lake sekaligus kerabat dari Elon Musk.

Pergeseran pemimpin

Selepas kepergian Dorsey, Twitter diprediksi akan mengalami pergeseran kepemimpinan yang cukup signifikan.

Sebelumnya, Elon Musk resmi mengeluarkan mahar sebesar 44 miliar dollar AS atau sekitar Rp 634 triliun untuk membeli Twitter.

Tidak sedikit karyawan yang secara terang-terangan mengajukan protes terhadap kehadiran Elon Musk sebagai calon pemimpin di Twitter.

Pendiri Microsoft, Bill Gates bahkan mengatakan bahwa Twitter bisa menjadi lebih buruk setelah jatuh di tangan Elon Musk.

"Dia sebenarnya bisa memperburuknya (Twitter)," kata Gates.

Meski demikian, hingga saat ini akuisisi Twitter oleh Elon Musk masih belum rampung. Proses tersebut ditunda lantaran adanya dugaan bahwa Twitter dibanjiri oleh banyak akun spam.

https://tekno.kompas.com/read/2022/05/28/14000037/jack-dorsey-resmi-mundur-dari-dewan-direksi-twitter

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke