Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketika Firasat Buruk Elon Musk soal Ekonomi AS Dibalas Sindiran oleh Joe Biden...

Di dalam e-mail tersebut, Musk menyebutkan bahwa ia memiliki firasat yang amat buruk sekali terrkait ekonomi AS.

Karena firasatnya itu, Musk lantas menginstruksikan agar manajemen Tesla berhenti melakukan rekrutmen karyawan baru dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 10 persen karyawan Tesla. Namun, tidak jelas kapan instruksi ini efektif dilakukan.

Firasat buruk tentang ekonomi AS ini terdengar hingga ke Gedung Putih. Presiden AS, Joe Biden pun ditanya oleh para awak pers saat menggelar konferensi, Jumat (3/6/2022).

Mereka penasaran, bagaimana pendapat Biden soal firasat buruk Musk tentang ekonomi negara yang dia pimpin, hingga memutuskan untuk melakukan PHK?

Sindiran halus Biden

Biden pun awalnya hanya tersenyum lebar. Lalu ia tampak menepis firasat buruk Musk terkait ekonomi AS dengan membanggakan pencapaian dua perusahaan mobil asal AS, Ford dan Stellantis.

Biden mengatakan bahwa Ford dan Stellantis justru dapat meningkatkan investasinya secara besar-besaran tahun ini.

"Saya pikir Ford berhasil meningkatkan investasi dalam membangun kendaraan listrik baru, termasuk menciptakan 6.000 serikat pekerja di Midwest," kata Biden.

Biden juga mengungkapkan rencana Intel untuk menambah 20.000 lapangan pekerjaan baru sebagai bagian dari investasi di Ohio.

"Jadi, ya, semoga berhasil deh dalam perjalanannya (Musk) ke bulan," kata Biden dengan nada menyindir.

Seperti diketahui, Musk memiliki proyek peluncuran satelit ke bulan serta ambisi membuka wahana roket ke planet Mars.

Tesla sendiri bisa dibilang merupakan perusahaan mobil terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar.

Berdasarkan data di situs CompaniesMarketCap, Tesla berada di peringkat ke-6 dunia sebagai perusahaan paling bernilai di dunia, dengan kapitalisasi pasar sebesar 740,58 miliar dollar AS (setara Rp ) per 7 Juni 2022.

Untuk karyawan, menurut data Statista, perusahaan kendarana listrik milik Elon Musk ini memiliki lebih dari 99.000 karyawan hingga saat ini.

Sebagai perbandingan, Ford berada di posisi ke-302 sebagai perusahaan paling bernilai di dunia, dengan kapitalisasi pasar 53,15 miliar dollar AS. Menurut data Statista, Ford memiliki 183.000 karyawan per akhir 2021 lalu.

Meski kalah jauh dalam hal kapitalisasi, komentar Biden seperti menyiratkan bahwa Ford lebih "baik" karena dapat meningkatkan investasi dan menyediakan lapangan pekerjaan baru di AS. Bukan memangkas pekerja seperti yang diinstruksikan Elon Musk di Tesla.

Sebelum menanggapi firasat buruk Musk, Presiden Biden telah menyampaikan sebuah pidato yang menggembar-gemborkan kondisi ekonomi AS bila dilihat dari kacamata penyerapan tenaga kerja baru.

Departemen Tenaga Kerja mencatat bahwa ekonomi AS berhasil menyediakan tambahan 390.000 pekerjaan pada Mei. Angka tersebut disebut lebih baik dari yang diharapkan pemerintah. Sedangkan tingkat pengangguran di AS bertahan di level rendah 3,6 persen.

Respons Musk

Potongan video ketika Biden mengomentari firasat Musk itu pun diunggah di akun Twitter milik outlet media Forbes.

Elon Musk pun terlihat menanggapi video tersebut dengan akun Twitter pribadinya (@elonmusk). Entah bermaksud sarkasme atau tidak, Musk justru menyampaikan terima kasih.

"Terima kasih Pak Presiden!" twit balasan Musk, yang tidak jelas apakah betulan berterima kasih seolah-olah sudah "didoakan" sukses dalam perjalannya ke bulan atau hanya sekadar membalas sindiran Biden dengan maksud lain.

Artemis sendiri merupakan misi pendaratan manusia komersial pertama yang akan membawa dua astronot AS ke permukaan bulan.

Nah, SpaceX dipercaya untuk membuat roket bernama "Starship" untuk digunakan dalam misi Artemis tersebut.

Musk "baper" dengan Biden

Selama ini, Elon Musk memang dikenal sebagai miliarder yang vokal menyampaikan pendapatnya. Pemerintahan Joe Biden pun tak luput dari target komentar Musk.

Pada bulan Maret, Musk "baper" setelah Presiden Joe Biden menyampaikan pidato State of the Union (pidato kenegaraan tahunan Presiden Amerika Serikat yang disampaikan di Kongres).

Dalam pidatonya, Biden mengapresiasi upaya Ford dan General Motors dalam mengembangkan kendaraan listrik, tanpa menyebutkan nama Tesla.

"Tidak ada yang menonton State of the Union," kata Musk dalam e-mail ke CNBC, sebagaimana dikutip KompasTekno, Rabu (8/6/2022).

Dua bulan kemudian, Musk mengecam pemerintahan Biden sebagai pemerintahan yang tidak efektif. Ia mengatakan bahwa "Presiden yang sebenarnya adalah siapa pun yang mengendalikan teleprompter (Biden)".

Bahkan, Musk mendeklarasikan diri sebagai pendukung Partai Republik, oposisi Partai Demokrat yang menyokong Biden.

"Dulu saya pilih Demokrat, karena mereka dulu adalah partai kebaikan. Tapi, mereka kini menjadi partai kebencian dan perpecahan, jadi saya tidak lagi mendukung Demokrat dan akan memilih Partai Republik" tulisnya dalam sebuah twit.

https://tekno.kompas.com/read/2022/06/08/08000047/ketika-firasat-buruk-elon-musk-soal-ekonomi-as-dibalas-sindiran-oleh-joe-biden

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke