BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Huawei
Salin Artikel

Kinerja Jaringan Internet di Lingkungan Perusahaan Belum Memuaskan, Penggunaan Cloud Bisa Jadi Solusi

KOMPAS.com - Di era industri 4.0, jaringan internet sudah menjadi tulang punggung dalam operasional perusahaan. Berkat internet, hampir tiap perangkat dalam operasional bisnis sudah terhubung satu sama lain.

Berdasarkan penelitian dari perusahaan data asal Amerika Serikat (AS) International Data Corporation (IDC), jumlah perangkat yang akan terhubung ke jaringan internet pada 2025 diprediksi mencapai 55 miliar perangkat. Rinciannya adalah sekitar 41 miliar perangkat berbasis internet of thing (IoT) dan 14 miliar non-IoT.

IDC juga memprediksi bahwa perusahaan yang mengandalkan layanan konektivitas internet akan tumbuh secara signifikan ketimbang saat ini.

Masih berdasarkan riset yang sama, 80 persen sumber pendapatan baru akan datang dari layanan digital pada 2023. Layanan digital tersebut akan dibangun dengan environment cloud yang lebih kompleks.

Meski diprediksi mengalami pertumbuhan, IDC masih menemukan perusahaan yang terkendala saat terhubung dengan internet. Sebanyak 62 persen perusahaan teknologi informasi (TI) mengaku bahwa kinerja sistem jaringan WiFi yang mereka gunakan tidak memuaskan.

Selain jaringan, sebagian besar perusahaan jasa digital bahkan masih menggunakan infrastruktur dan arsitektur jaringan tradisional. Jumlahnya mencapai 70 persen dari total populasi perusahaan digital.

Baik sistem jaringan WiFi yang bermasalah maupun infrastruktur dan arsitektur jaringan yang masih tradisional bisa menghambat pertumbuhan bisnis perusahaan. Bila tidak segera ditingkatkan, perusahaan dapat kalah bersaing dengan perusahaan lain yang telah mengaplikasikan teknologi terkini.

Diperlukan modernisasi

Untuk mengatasi sistem jaringan yang outdated, perusahaan perlu melakukan sejumlah modernisasi. Pada arsitektur dan infrastruktur jaringan, misalnya, perusahaan setidaknya harus bisa memenuhi standar minimal ideal agar pekerja puas dan produktivitas meningkat.

Standar tersebut adalah konektivitas wireless yang aman dan tepercaya, jaringan yang dapat diakses dari mana saja dan tak bergantung pada lokasi fisik, manajemen perangkat yang bisa dilakukan dari cloud dan bukan dari perangkat endpoint, serta data intelijen yang bisa digunakan untuk mengoptimasi dan menentukan lokasi kesalahan.

Modernisasi jaringan bisa dilakukan perusahaan dengan layanan cloud berteknologi terkini, seperti CloudCampus 3.0 dari perusahaan teknologi asal China, Huawei.

CloudCampus 3.0 telah dilengkapi dengan teknologi WiFi 6 dan memiliki kecepatan hingga 100 megabyte per second (Mbps). WiFi 6 sendiri merupakan next-generation wireless standard yang lebih cepat ketimbang generasi sebelumnya.

Performa jaringan WiFi 6 dalam menjangkau area yang padat dan luas, seperti stadion atau area perkantoran, juga diklaim lebih unggul.

Tak hanya itu, Huawei juga menyematkan CloudCampus 3.0 dengan berbagai teknologi terbaru dan mumpuni lain, seperti software defined wide area network (SD-WAN) dengan kemampuan intelligent traffic steering, software-defined network (SDN) automation, serta operation and maintenance (O&M) berbasis artificial intelligence (AI) untuk membantu menemukan berbagai masalah dalam hitungan detik.

Dengan menggunakan CloudCampus 3.0, perusahaan dapat memberikan pengalaman virtual ke pengguna, membuat single hop ke cloud, serta mengelola sistem melalui cloud dengan satu platform di seluruh wide area network (WAN), local area network (LAN), dan wireless LAN (WLAN) melalui SRv6.

Sistem cloud tersebut juga dapat menghemat OpEx 50 persen, mengurangi biaya internet 40 persen, serta meningkatkan produktivitas hingga 40 persen. Tak heran, 90 persen perusahaan yang menggunakan CloudCampus 3.0 merasa puas dengan kinerja sistem cloud milik Huawei itu.

Presiden Huawei Network Domain Li Xing mengatakan, CloudCampus 3.0 hadir sebagai solusi terhadap kebutuhan jaringan internet yang semakin tinggi.

“Sistem cloud ini punya kecepatan 100 Mbps yang bisa diakses di mana-mana, satu jaringan global, dan pengerjaan layanannya hanya dalam hitungan menit. Hal terpenting, mampu mengoptimasi penggunaan aplikasi di perusahaan. Dengan solusi ini, perusahaan dapat dengan cepat melangkah ke era cloud," ujar Li Xing dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (8/6/2022).

Li Xing menambahkan, Huawei CloudCampus 3.0 dibangun untuk membantu transformasi di semua sektor. Dengan begitu, perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang kompetitif.

Perusahaan juga dapat memanfaatkan CloudCampus 3.0 untuk mengurangi operasional bisnis dan mengembangkan model bisnis yang inovatif.

“CloudCampus 3.0 bisa digunakan untuk konferensi video dengan resolusi 4K serta mendapatkan pengalaman mendalam terkait virtual reality dan augmented reality. Selain itu, bisa juga digunakan untuk menjalankan aplikasi yang sensitif terhadap latensi, seperti automated guided vehicles (AGV) atau automated optical inspection (AOI) pada bidang medis serta menjalankan aplikasi yang berhubungan dengan IoT,” kata Li Xing.

Solusi efektif

Manfaat sistem CloudCampus 3.0 dirasakan oleh China Construction Bank (CCB). CCB menggunakan bantuan CloudCampus 3.0 dalam mengintegrasikan layanan online dan offline-nya. Berkat sistem itu, produktivitas kerja di CCB pun turut meningkat.

Adapun peningkatan kinerja bisa didapat berkat WAN, SD-WAN, jaringan 5G, serta bandwidth yang besar dalam mengalirkan jaringan internet di lingkungan perusahaan.

Selain CCB, keandalan CloudCampus 3.0 juga dirasakan oleh klub sepak bola asal Argentina, River Plate. Pihak River Plate mengintegrasikan CloudCampus 3.0 yang dilengkapi AirEngine WiFi 6 di Stadion Estadio Monumental.

Dengan mengintegrasikan teknologi pengoptimalan antarmuka dan iMaster NCE-CampusInsight, analisis jaringan, dan solusi jaringan nirkabel, Stadion Estadio Monumental mampu memberikan manfaat dan kenyamanan bagi para penggemar.

Sebagai contoh, klub dapat memberikan informasi dan promosi ke lebih dari 70.000 penggemar secara real-time dan mendorong mereka untuk melakukan pembelian melalui ponsel.

Dengan pengaplikasian CloudCampus 3.0, stadion milik River Plate tersebut pun naik kelas menjadi arena olahraga berkelas internasional.

Adapun keandalan AirEngine WiFi 6 dalam memberikan jaringan internet di area luas seperti Estadio Monumental dapat terjadi berkat kemampuan konkurensi tinggi dan bandwidth besar yang dimilikinya. Hal ini mampu meningkatkan pengalaman pengguna dalam skenario high-density.

Respons positif lain datang dari perusahaan furnitur asal Jerman, Songcomics. Menurut mereka, CloudCampus 3.0 sangat membantu dalam membuat sistem manufaktur yang cerdas.

Untuk diketahui, Songcomis menggunakan CloudCampus 3.0 pada fasilitas seluas lebih dari 20.000 meter persegi. Pada fasilitas seluas itu, Huawei pun menambahkan teknologi smart antena agar seluruh fasilitas di area tersebut memiliki akses ke WiFi 6 dengan latensi yang rendah.

Selain itu, Huawei juga menyematkan Huawei AirEngine yang dilengkapi dengan radio frequency identification (RFID), Bluetooth, ZigBee, dan aplikasi berbasis IoT untuk meningkatkan manajemen aset.

Hasilnya, aktivitas produksi menjadi lancar dan bebas gangguan. Bahkan, Songcomis mampu menekan biaya produksi hingga 10 persen karena biaya untuk mengganti perangkat setiap tahun berkurang.

https://tekno.kompas.com/read/2022/06/13/09180047/kinerja-jaringan-internet-di-lingkungan-perusahaan-belum-memuaskan-penggunaan

Bagikan artikel ini melalui
Oke