Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Asal Mula Internet Explorer, Browser Internet yang Dibangun dari Browser Lain

Usai disetop, Internet Explorer tak lagi akan menerima pembaruan maupun mendukung layanan pada perangkat berbasis Windows 10 (client/IoT) versi 20H2 ke atas.

Internet Explorer telah setia menjadi browser default untuk sistem operasi Windows selama 27 tahun terakhir. Browser yang satu ini telah melalui lika-liku yang cukup rumit.

Mulanya, Internet Explorer merupakan sebuah program yang dibangun berdasarkan source code browser Mosaic buatan Spyglass Inc.

Lisensi yang dimiliki Spyglass Mosaic kemudian dibeli Microsoft pada Desember 1994 dengan mahar sebesar 2 juta dolar AS. Hal ini memungkinkan Microsoft untuk dapat memegang kendali atas sejumlah kode pemrograman Spyglass.

Microsoft kemudian memperkenalkan Internet Explorer (dahulu Microsoft Internet Explorer) pertama kali pada 17 Agustus 1995.

Raksasa teknologi dunia tersebut lalu mulai merilis Internet Explorer secara pertama di sistem operasi Windows 95 pada 1995 lalu.

Di tahun yang sama, Microsoft kembali setuju untuk melisensikan lebih banyak kode milik Spyglass, guna memperluas lisensi jangkauan Internet Explorer ke sistem operasi lain.

Namun, perjanjian lisensi antara Microsoft-Spyglass mengalami permasalahan. Spyglass mengaku bahwa pihaknya tidak menerima royalti yang seharusnya dibayarkan Microsoft.

Dalam perjanjiannya, Spyglass dinyatakan bakal menerima royalti sebesar 4 juta dolar AS pada kuartal pertama tahun.

Karena tak kunjung menerima royalti yang dijanjikan, saham Spyglass dilaporkan anjlok sebesar 14 persen.

Microsoft mengaku setuju untuk membayar Spyglass biaya senilai satu kuartal tahun ditambah royalti berdasarkan distribusi Internet Explore.

Besaran royalti yang seharusnya diterima Spyglass seharusnya berkisar 1-2 juta dolar AS. Namun, Spyglass justru hanya menerima pembayaran minimum sebesar 400.000 dolar AS.

Spyglass bahkan sempat mengirimkan surat ke Microsoft untuk meminta izin diadakannya audit perusahaan.

Hingga pada tahun 1997, Microsoft akhirnya setuju untuk membayar biaya ganti rugi sebesar 8 juta dolar AS ke Spyglass. Sebagian besar dana tersebut dibayarkan dalam bentuk uang tunai.

Dengan menerima uang tersebut, Spyglass dianggap setuju untuk kehilangan kuasa untuk mengaudit pembukuan Microsoft.

Internet Explorer tidak berjalan dengan mulus 

Internet Explorer sempat menjadi browser yang cukup populer digunakan oleh banyak pengguna.

Pada tahun 2003, tercatat bahwa sebanyak 95 persen pengguna perangkat berbasis Microsoft kerap menggunakan browser Internet Explorer.

Di balik kesuksesannya tersebut, Internet Explorer ternyata menyimpan rahasia yang cukup kelam.

Pada tahun 2001, Microsoft dituduh sengaja telah membatasi penggunaan Internet Explorer, demi mempertahankan dominasi pasar Windows.

Dihimpun KompasTekno dari Engadget, Rabu (15/6/2022), Internet Explorer juga menerima reputasi yang buruk karena memiliki sistem keamanan yang lemah.

Melihat adanya sejumlah keluhan, Microsoft berupaya untuk mengatasi sejumlah kelemahan Internet Explorer.

Meski demikian, perbaikan tersebut tidak dilakukan Microsoft dengan cukup cepat.

Alhasil, sejumlah browser seperti Google Chrome dan Mozilla Firefox hadir sebagai kompetitor besar dan menggeser nama Internet Explorer.

Bertepatan dengan peluncuran Microsoft Edge di Windows 10, Microsoft pada 2015 lalu mulai mengumumkan rencana untuk memensiunkan Internet Explorer.

Sejak itu hingga sekarang, Internet Explorer dan Microsoft Edge terpasang bersamaan di komputer dengan OS Windows 10.

Satu tahun berselang, Microsoft lalu menghentikan pengembangan fitur pada peramban Internet Explorer.

https://tekno.kompas.com/read/2022/06/15/19300017/asal-mula-internet-explorer-browser-internet-yang-dibangun-dari-browser-lain

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke