Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

The Fed Naikkan Suku Bunga, Apa Dampaknya Bagi Startup Indonesia?

Ini menjadi kenaikan suku bunga paling agresif yang dilakukan The Fed sejak 1994, atau dalam 28 tahun terakhir. Hal ini dilakukan demi menekan laju inflasi AS yang mencapai level 8,6 persen pada Mei 2022.

Dengan kenaikan tersebut, maka suku bunga acuan The Fed berada di kisaran 1,5 persen sampai dengan 1,75 persen.

Lantas, dengan kenaikan suku bunga The Fed ini, apakah startup di Indonesia akan ikut kena imbasnya? Mengingat selama ini, startup Indonesia kerap mendapat suntikan dana dari investor asing, termasuk dari AS.

Pengamat ekonomi Universitas Indonesia Fithra Faisal mengatakan, sacara umum, pengetatan kebijakan moneter yang dilakukan The FED dengan menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,75 persen ini dapat berdampak pada startup di Indonesia.

Meski bukan menjadi faktor utama dan tunggal, kenaikan suku bunga The Fed ini dapat memperlambat aliran modal asing ke perusahaan rintisan (stratup) yang ada di Indonesia.

"Efek segeranya untuk startup adalah, startup di Indonesia ini akan sulit mendapatkan funding (pendanaan)," kata Fithra saat dihubungi KompasTekno, Kamis (16/6/2022).

Sebab, ketika suku bunga acuan naik, pola investasi justru cenderung akan menurun karena biaya pinjaman bank yang ikut meningkat. Ini dapat membuat investor asal Amerika Serikat menahan, bahkan menarik uangnya dari pasar modal.

Potensi skenario terburuk

Masalahnya, saat ini, menurut Fithra, kebanyakan perusahaan rintisan di Indonesia masih mengandalkan pendanaan karena bisnisnya belum menguntungkan. Praktik bisnis semacam ini berpotensi menempatkan startup ke skenario terburuk, yakni pengurangan pegawai hingga kolaps.

"Kalo startup terlalu mengandalkan funding, mereka akan kolaps ke depannya, dimulai dari pemutusan hubungan kerja (PHK). Karena mereka punya operational cost (biaya operasional) yang besar sekali," lanjut Fithra.

Ia melanjutkan, sebab kebanyakan startup di Indonesia saat ini banyak merekrut talenta-talenta hebat dengan iming-iming bayaran yang tinggi.

Teorinya, talenta-talenta hebat yang dibayar mahal itu diharapkan dapat membuat perusahaan meningkatkan penjualan, menambahan basis pelanggan, serta mencapai keuntungan.

"Iya kalau berhasil, kalau tidak? Startup akan membutuhkan pendanaan yang lebih banyak lagi," kata Fithra.

Nah, pada titik inilah, kata Fithra, pendanaan pada startup itu menjadi "lingkaran setan". Di mana startup akan meminta pendanaan lagi, lalu kembali merekrut talenta lagi untuk membuat perusahannya mencapai keuntungan.

Bila belum berhasil mencapai keuntungan, mereka akan meminta pendanaan lagi, dan seterusnya. Pada satu titik, bila pendanaan sulit didapatkan lagi, startup akan mulai melakukan pengurangan karyawan atau yang paling parah adalah kolaps alias tutup.

Fithra mengatakan, pendanaan memang menjadi salah satu aspek penting pada kelangsungan hidup startup, namun bukan menjadi satu-satunya. Menurut dia, model bisnis harus menjadi aspek paling penting dalam keberadaan startup.

"Pada akhirnya, startup dengan model bisnis dan pertumbuhan yang baik, serta tidak semata-semata bergantung pada funding, maka startup itu akan berjalan lebih baik," pungkas dia.

https://tekno.kompas.com/read/2022/06/16/17300037/the-fed-naikkan-suku-bunga-apa-dampaknya-bagi-startup-indonesia

Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke