Mengenal Tablet Android Kubik Genta 10 "Buatan" Pemuda Asal Garut

KOMPAS.com - Seorang pemuda asal Garut, Jawa Barat bernama Yusep Maulana, terlibat dalam perancangan tablet Android bernama Kubik Genta 10. Tablet Kubik Genta 10 baru diluncurkan beberapa waktu lalu oleh PT Wahana Karya Guna.

Dalam produksinya, Yusep yang merupakan seorang Software Engineering & Digital Business, berperan dalam pembuatan konten aplikasi dan sistem frameware perangkat.

Selain itu, dia juga terlibat dalam analisis teknologi, penentuan spesifikasi, hingga monitoring dan pengembangan produk.

Adapun perakitan tablet dilakukan oleh PT Adi Reka Mandiri (ARM) yang juga merupakan pabrikan perakit smartphone merek lain seperti Infinix.

"Untuk perakitannya, bekerja sama dengan vendor, namanya PT ARM. Saya lebih fokus ke sistem, aplikasi dan kontennya, tetapi kami juga ikut serta dalam pembuatan dan perakitan hardwarenya juga," kata Yusep ketika dihubungi KompasTekno, Selasa (14/6/2022).

Selain menunjang kebutuhan komunikasi, tablet Kubik Genta 10 dirancang agar mampu mengakomodasi kegiatan bisnis dan edukasi pengguna. Oleh karena itu, tablet ini dilengkapi dengan bentang layar yang luas dan spek yang cukup sesuai di kelasnya.

Tak hanya itu, Kubik Genta 10 juga dilengkapi dengan sejumlah aplikasi penunjang bisnis dan edukasi, seperti aplikasi point of sales atau aplikasi kasir digital, VPN, aplikasi edukasi anak e-belajar.id dan lainnya.

Spesifikasi Kubik Genta 10

Menilik situs resminya, tablet Kubik Genta 10 ditenagai oleh chipset MediaTek MTK6739. Namun ketika ditelusuri, chip dengan nomor model tersebut merujuk ke seri MT6739.

Dikutip dari situs MediaTek, chip MT6739 terbilang cukup lawas karena diumumkan pada tahun 2017 dengan arsitektur 28 nm.

Adapun CPU nya dilengkapi dengan empat inti (quad core) berkecepatan hingga 1,5 GHz. Sementara itu untuk aspek grafisnya ditopang oleh GPU IMG PowerVR GE8100.

KompasTekno sudah menghubungi pihak terkait untuk mengonfirmasi seri chipset yang digunakan, namun belum mendapat tanggapan. 

Chipset itu dikombinasikan dengan RAM 2 GB dan penyimpanan 32 GB. Namun pengguna dapat memperluas kapasitas penyimpanannya menggunakan akrtu microSD.

Tampilannya sendiri didukung oleh layar IPS LCD 10,1 inci yang menawarkan resolusi 1280 x 800 piksel. Adapun dimensinya adalah 251 x 163 x 9,2 mm.

Beralih ke aspek kamera, Kubik Genta 10 dibekali kamera belakang tunggal 5 MP. Untuk menunjang kebutuhan swafoto dan panggilan video, tablet ini menawarkan kamera depan 2 MP.

Untuk aspek daya, tablet ini dibekali baterai berkapasitas 5.000 mAh yang dapat diisi ulang menggunakan micro USB 2.0. Kapasitas tersebut diklaim dapat membuat tablet bertahan selama 5-6 jam.

Fitur lainnya yang turut melengkapi tablet ini yaitu colokan audio 3,5 mm, WiFi, Bluetooth 4.0, GPS, radio FM, konektivitas 4G dan dual SIM.

Harga tablet Kubik Genta 10 dibanderol Rp 2.900.000. Namun tablet ini juga ditawarkan dalam program promosi bunding aplikasi seharga Rp 1.989.000. Untuk ketersediaannya, tablet ini dapat dibeli melalui marketplace atau situs web tabletkubik.com.

Lolos sertifikasi Kominfo dan Kemenperin

Berdasarkan penelusuran KompasTekno, tabet Kubik Genta 10 sudah terdaftar di laman sertifikasi, baik di Ditjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kominfo maupun Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) Kemenperin.

Sertifikasi ini wajib dilakukan setiap perangkat elektronik sebelum dipasarkan di Indonesia.

Di laman sertifikasi Postel, tablet Kubik Genta 10 tercantum dengan nomor sertifikat 72312/SDPPI/2020.

Adapun di laman TKDN Kemenperin, tablet tersebut terdaftar dengan nomor sertifikat 1618/SJ-IND.8/TKDN/12/2020 tertanggal 8 Desember 2020. Menurut laman tersebut, tablet ini memenuhi TKDN 31,41 persen.

Menurut Yusep, tablet Kubik Genta 10 sendiri memang dikembangkan sejak tahun 2020, tepatnya sejak pandemi melanda Tanah Air.

Bagi Yusep, ini merupakan tablet pertama yang dikembangkan olehnya bersama PT Wahana Karya Guna Teknologi. Meski demikian, dia memiliki dasar teknologi karena berpengalaman dalam mengembangkan teknologi internet of things (IoT) hingga pembuatan software.