Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Foto Halaman Depan Koran "Kompas" Jadi Produk NFT, Dijual di OpenSea

KOMPAS.com - Harian Kompas merilis 57 aset digital berupa produk non-fungible token (NFT) yang bertema "Indonesia dalam 57 Peristiwa".

Seperti temanya, 57 produk NFT ini masing-masing menampilkan foto halaman depan dari koran Harian Kompas yang terbit antara tahun 1965-2022, yang tentunya telah dikurasi dan dianggap sebagai peristiwa penting di tahun tersebut.

Beberapa di antaranya adalah tentang dimulainya penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada 1972, peluncuran Satelit Palapa pada 1976, serta perolehan emas pertama RI pada Olimpiade 1992.

Ada pula foto halaman depan koran Harian Kompas yang menggambarkan momen saat Presiden Soeharto lengser pada 1998, tsunami Aceh pada 2004, dan musibah KRI Nanggala pada 2021.

Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo mengatakan bahwa produk yang bisa disebut sebagai NFT Kompas ini dirilis bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) ke-57 Harian Kompas yang jatuh pada Selasa (28/6/2022).

Produk-produk NFT ini, yang juga bisa disebut sebagai "Narasi Fakta Terkurasi", juga merupakan upaya Harian Kompas untuk terus relevan dan mengikuti perkembangan teknologi.

“NFT Kompas disebut Narasi Fakta Terkurasi. Kata kuncinya pada terkurasi. NFT Kompas tidak menjadi banal, tetapi dikurasi oleh redaksi Kompas agar tetap sejalan dengan visi dan misi Kompas," ujar Budiman dalam keterangan resmi yang dierima KompasTekno, Senin (27/6/2022).

“Kompas masuk ke dunia NFT sesuai dengan falsafah Kompas menjadi kawan dalam perubahan. Ketika teknologi berubah, ketika platform berkembang, Kompas pun hadir mengikuti perubahan zaman," imbuh Budiman.

Dalam kesempatan yang sama, Project Lead NFT Kompas Helman Taofani mengatakan bahwa produk Narasi Fakta Terkurasi mengandalkan teknologi blockchain, sehingga pembeli dan keaslian produknya terjaga dan tertulis "di dalam internet". 

Dalam perilisan perdananya nanti, NFT Kompas hanya akan tersedia sebanyak 57 salinan (copy), yang bisa didapatkan secara eksklusif dengan biaya 0,1 Ethereum (ETH) atau sekitar Rp 1,8 juta (asumsi 1 ETH = Rp 18 juta). 

Helman mengatakan, pihaknya mengandalkan jaringan Ethereum untuk NFT Kompas lantaran jaringan blockchain ini banyak digunakan di Tanah Air.

"Selain itu, Ethereum juga serius untuk mengurangi dampak emisi karbon yang dihasilkan,” tutur Helman.

Untuk ketersediaan, NFT Kompas mulai bisa didapatkan pada hari ini (27 Juni 2022) untuk penjualan privat (private mint) dan besok (28 Juni 2022) untuk penjualan publik (public mint) melalui platform OpenSea.

Selain mendapatkan satu kopi NFT Kompas, pengguna juga bisa mendapatkan berbagai benefit lainnya ketika mereka mengeluarkan 0,1 ETH.

Beberapa di antaranya akses ke portal berita kompas.id selama 12 bulan untuk 5 akun, serta 1 kaus eksklusif bergambar edisi NFT yang dimiliki.

Lalu, pengguna juga bakal mendapatkan diskon 30 persen untuk pembelian buku dan merchandise di gerai.kompas.id yang berlaku 12 bulan, serta gratis satu kali kepesertaan di Kompas Institute dan diskon 30 persen untuk seluruh kepesertaan selama 12 bulan.

Berbagai informasi seputar NFT Kompas dapat diakses lewat laman nft.kompas.id. Di laman tersebut, pengguna juga bisa melihat harga dari masing-masing NFT Kompas yang tersedia, begitu juga tautan (link) penjualan yang akan diarahkan ke platform OpenSea.

https://tekno.kompas.com/read/2022/06/27/11492557/foto-halaman-depan-koran-kompas-jadi-produk-nft-dijual-di-opensea

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke