Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Instagram Kepayahan Kejar Popularitas TikTok, Reels Masih Tertinggal

TikTok sendiri memang berspesialisasi di platform berbasis video pendek. Tak heran bila Instagram akhirnya ikut-ikutan merilis fitur video pendek mirip TikTok di platformnya.

Untuk menyaingi TikTok, Instagram meluncurkan fitur Instagram Reels pada 2020 lalu. Meski sudah memiliki fitur serupa TikTok, Instagram tampaknya masih kepayahan alias kesulitan untuk mengejar popularitas TikTok.

Pasalnya, pengguna Instagram secara kumulatif dilaporkan hanya menghabiskan waktu (spending time) 17,6 juta jam sehari untuk menonton Instagram Reels. Angka itu terpaut sangat jauh dari waktu yang dihabiskan pengguna TikTok.

Kabar ini terungkap berdasarkan dokumen riset Meta Platforms Inc. (induk Instagram) berjudul "Creators x Reels State of the Union 2022" yang dipublikasi secara internal pada Agustus lalu. Dokumen ini kemudian berhasil didapatkan oleh outlet media The Wall Street Journal.

Adapun pengguna TikTok dilaporkan menghabiskan waktu menonton video pendek di TikTok hingga 197,8 juta jam dalam sehari. Artinya, pengguna TikTok menonton video pendek 10 kali lipat lebih lama dari pada pengguna Instagram menonton Reels.

Statistik tersebut mengindikasikan Instagram masih tertatih mengejar popularitas TikTok saat ini.

Selain durasi menonton yang terbilang kecil, angka keterlibatan pengguna di Reels juga dilaporkan menurun sebesar 13,6 persen selama sebulan terkahir. Bahkan riset internal menunjukkan bahwa "sebagian besar pengguna Reel tidak memiliki keterlibatan sama sekali".

Keterlibatan di sini diartikan sebagai keaktifan pengguna dalam membuat konten di Instagram Reels.

Sebagai gambaran, dokumen internal menyebutkan, saat ini ada sekitar 11 juta kreator konten di AS. Namun, dari angka itu hanya sekitar 2,3 juta (20,7 persen) saja yang memposting di Instagram Reels setiap bulan.

Berbicara soal konten Instagram Reels, riset internal Instagram juga mengungkapkan bahwa hampir sepertiga video Reels dibuat di platform lain, biasanya di TikTok karena memiliki watermark khas.

Ini menyiratkan bahwa sebagian pengguna memilih TikTok sebagai platform utama ketika membuat dan mengunggah konten video pendek. Lalu, video yang dibuat di TikTok itu di-download (beserta dengan watermark) dan diunggah ulang di Instagram Reels.

Tanggapan Instagram

Juru bicara Meta Devi Narasimhan membenarkan bahwa pihaknya, dalam kasus ini, masih memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dilakukan.

Menanggapi soal spending time Instagram Reels jauh lebih sedikit dibanding TikTok, Narasimhan berdalih bahwa angka yang dicatut dalam riset internal itu bukan angka kumulatif secara global dan sudah tidak up-to-date (terkini).

Narasimhan juga mengeklaim bahwa keterlibatan di Reels sudah meningkat dalam periode bulanan.

"Kami masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan," kata Narasimhan, sebagaimana dikutip KompasTekno dari The Wall Street Journal, Kamis (15/9/2022).

"Tetapi kreator konten dan bisnis menunjukkan hasil yang menjanjikan. Dan pertumbuhan monetisasi kami lebih cepat dari yang kami harapkan karena lebih banyak orang yang menonton, berkreasi, dan terhubung melalui Reel daripada sebelumnya," lanjut dia.

https://tekno.kompas.com/read/2022/09/15/10000047/instagram-kepayahan-kejar-popularitas-tiktok-reels-masih-tertinggal

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke