Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kolaborasi agar Kuat Berkompetisi

Sementara akuisisi Linknet oleh XL Axiata ke dalam entitas broadband seluler beberapa waktu lalu, menambah nilai bagi kedua entitas berbeda layanan itu.

Di tengah situasi perekonomian global yang tidak pasti, kolaborasi menjadi keniscayaan yang bisa berlangsung horisontal antara dua perusahaan sejenis, atau berlainan jenis. Penggabungan menghasilkan kekuatan yang lebih besar dibanding sendiri-sendiri.

Dalam satu entitas, pembenahan lewat proses kolaborasi secara internal vertikal lebih banyak dipilih demi efisiensi.

Itu terjadi di berbagai industri seperti media, transportasi, keuangan dan perbankan, bahkan retail maupun consumer goods.

Industri telekomunikasi di Indonesia pun sama. Telkom dan anak perusahaannya, Telkomsel, membenahi secara rasional. Tujuannya, meneruskan perjalanan bisnisnya dalam menghadapi berbagai perubahan.

Kolaborasinya, Indihome (Telkom) sebagai sebuah produk layanan ke entitas bisnis Telkomsel, seperti menara-menara BTS yang dikelola Telkomsel, “diserahkan kepada saudara yang ahlinya”, Mitratel, dan masing-masing fokus pada bisnis utamanya.

Telkomsel bertransformasi dari perusahaan telekomunikasi seluler menjadi perusahaan digital. Operator dengan 170 juta lebih pelanggan ini fokus pada kekuatan tiga pilar, konektivitas digital, platform digital dan layanan digital. Harus, karena 75 persen pelanggannya pengguna internet, pemakai layanan digital.

Menyatukan barisan

Indihome di tangan Telkom melaju pesat di jaringan fiber optic (FO) yang terus memanjang, menjangkau lebih dari 500 kota di Indonesia.

Saat pandemi Covid-19 mulai Maret 2020, pelanggannya tumbuh lebih dari 11 persen pada 2021.

Telkomsel terus membangun layanan berbasis moda teknologi yang tengah dikembangkan banyak operator di seluruh dunia, fixed mobile convergence (FMC), yang menjawab keterbatasan cakupan jaringan.

Layanan itu, Orbit, konektivitas broadband yang tadinya untuk rumahan, belakangan banyak digunakan UMKM.

Orbit yang lebih baru dibanding Indihome juga diuntungkan pandemi Covid-19 hingga lebih banyak rumah memasang Wi-Fi. Pelanggannya tahun 2021 naik 10 kali lipat ketimbang 2020.

Dua layanan berjalan sendiri-sendiri tetapi tumbuh signifikan, walau sebenarnya tidak efektif karena keduanya berkompetisi di pasar yang sama, layanannya seragam.

Membiarkan keduanya saling bertempur bisa membahayakan, jadi peluang pesaing memanfaatkan celah.

Dengan bersatu lebih banyak treatment yang dapat dilakukan, tidak hanya kolaborasi. Penyatuan juga bermakna konsolidasi untuk bersama menemukan pasar yang masih luas.
Misalnya membaca consumer insight di segmen FMC.

Selama ini pelanggan operator seluler umumnya menggunakan jaringan nirkabel ketika bergerak atau di luar rumah. Kemudian ketika di kantor atau rumah, lebih banyak memanfaatkan Wi-Fi berlangganan.

Dengan kelakuan seperti ini ditambah coverage terbatas, perusahaan yang memiliki jangkauan lebih luas dapat mengisi ceruk pasar FMC. Itu artinya penetrasi ke pasar dapat dilakukan lebih kuat tanpa persaingan di internal.

Penetrasi pasar

Menurut Ririek Adriansyah Direktur Utama PT Telkom, jika itu terjadi akan meningkatkan skala bisnis di segmen internet rumahan.

Ini karena sifat teknologi FMC yang seamless mempermudah dan mempercepat penetrasi ke pasar, sementara dari sisi permodalan memperkuat modal berganda.

Telkom tidak akan kehilangan bisnisnya, dan sebagai induk perusahaan justru punya tugas penting.

Mencari dan menemukan potensi baru terkait teknologi telekomunikasi maupun mengambil peran transformasi digital secara nasional, salah satunya pengembangan pusat data.

Sesungguhnya perusahaan-perusahaan seperti ini tengah menggeliat menyatukan barisan dalam menghadapi tantangan zaman.

Kekuatan konektivitas Telkomsel jadi modal besar mempercepat akses jaringan ke rumah-rumah yang selama ini tidak terjangkau kabel.

Infrastruktur dengan dukungan backhaul yang sudah mencapai pelosok membuka peluang pasar di lokasi-lokasi baru.

Jika selama ini pelanggan hanya menggunakan layanan seluler atau mobile, kehadiran Indihome atau Orbit menjadi alternatif melengkapi rumah atau tempat kerja tanpa menambah akun baru.

Cukup dengan nomor eksis mereka, selanjutnya dapat memilih beragam layanan home broadband lainnya.

Pola konvergensi satu nomor untuk banyak akses juga dilakukan XL Axiata. Model single access ini diadopsi berbagai perusahaan non-telekomunikasi.

Semua kemudahan yang mengacu pada customer orientation makin memerlukan akses layanan digital. Kebutuhan akan bandwith juga kian bertambah.

Bila pola lama masih digunakan (masing-masing bekerja sendiri) persaingan itu malah akan mempertajam perbedaan. Pada ujungnya, konsumen akan kebingungan, mereka menjadi pemilih, tidak loyal.

Menunggu dividen

Kolaborasi dengan segala improvement yang dilakukan menjamin pelanggan mendapatkan layanan kualitas jaringan terbaik.

Semakin tinggi jaminan kualitas berpotensi menambah pelanggan, bisa mengakuisisi pelanggan operator lain. Lihat saja pelanggan Orbit yang smartphone-nya berkartu SIM XL Axiata atau IOH.

Faedah lebih besar lagi datang dari sisi konten, baik milik sendiri maupun kerja sama dengan pihak lain atau OTT dapat disinergikan dengan lebih beragam. Poin ini dapat menjadi faktor plus dibanding operator lain.

Kolaborasi seperti Indihome dan Telkomsel terkait pelayanan kepada pelanggan yang tetap saja, justru menambah jumlah konsumen baru.

Kolaborasi Indihome dengan Telkomsel lebih karena pilihan rasional mereformulasi perusahaan, yang jamak ditempuh perusahaan mana pun yang harus fleksibel mengikuti perubahan agar tak terdisrupsi.

Sama sekali tidak ada kaitan dengan “membunuh” BUMN. Lagi pula telekomunikasi menyumbang 9 persen bagi PDB, masih ranum asalkan pelaku industri melakukan transformasi bisnisnya demi mengembalikan performa pendapatan seperti 15-20 tahun silam.

Lagi pula, baik Telkomsel maupun anak perusahaan lainnya berada dalam satu payung BUMN bernama PT Telkom Indonesia. Pemerintah tak akan membiarkannya mati. 

https://tekno.kompas.com/read/2022/11/07/10000067/kolaborasi-agar-kuat-berkompetisi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke