Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PBB Desak Elon Musk Hormati HAM Karyawan Twitter

Dikabarkan sekitar 3.700 karyawan atau hampir 50 persen dari total karyawan Twitter yang terdampak pemecatan massal ini.

Isu pemecatan massal pegawai Twitter ini pun menjadi topik hangat internasional. Bahkan, perwakilan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) pun sampai buka suara.

Dalam sebuah surat terbuka, Komisaris Tinggi PBB untuk urusan Hak Asasi Manusia (HAM), Volker Turk, mengatakan bahwa laporan PHK massal karyawan Twitter bukan awal yang menggembirakan bagi kepemimpinan Elon Musk di Twitter.

Turk pun mendesak Elon Musk untuk menghormati HAM pegawai Twitter. Berikut isi lengkap surat terbuka Turk untuk Elon Musk, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari situs resmi Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR), Selasa (8/11/2022).

“Twitter adalah bagian dari revolusi global yang telah mengubah cara kita berkomunikasi. Tapi saya menulis dengan keprihatinan dan kekhawatiran tentang ruang publik digital kami dan peran Twitter di dalamnya," kata Turk dalam surat itu.

Seperti semua perusahaan, Twitter perlu memahami bahaya yang berkaitan dengan platformnya dan mengambil langkah untuk mengatasinya. Penghormatan terhadap hak asasi manusia kita bersama harus menetapkan pagar pembatas untuk penggunaan dan evolusi platform.

Singkatnya, saya mendesak Anda (Elon Musk) untuk memastikan hak asasi manusia menjadi pusat pengelolaan Twitter di bawah kepemimpinan Anda."

Turk menetapkan enam prinsip dasar dari perspektif hak asasi manusia yang perlu menjadi prioritas utama dalam pengelolaan Twitter:

1. Lindungi kebebasan berbicara di seluruh dunia

Türk mendesak Twitter untuk membela hak atas privasi dan kebebasan berekspresi semaksimal mungkin, di bawah undang-undang yang relevan, dan secara transparan melaporkan permintaan Pemerintah yang akan melanggar hak-hak tersebut.

2. Kebebasan berbicara bukanlah jalan bebas

Penyebaran disinformasi berbahaya, seperti yang terlihat selama pandemi Covid-19 terkait dengan vaksin, mengakibatkan kerugian dunia nyata. Twitter memiliki tanggung jawab untuk meredam konten yang dapat merugikan hak orang lain.

3. Tidak ada tempat untuk kebencian yang menghasut diskriminasi, permusuhan atau kekerasan di Twitter

Penyebaran ujaran kebencian di media sosial memiliki konsekuensi yang mengerikan bagi ribuan orang.

Kebijakan moderasi konten Twitter harus terus melarang kebencian semacam itu di platform. Setiap upaya perlu dilakukan untuk segera menghapus konten macam itu.

4. Transparansi adalah kuncinya

Penelitian sangat penting untuk memahami lebih baik dampak media sosial pada masyarakat kita. Pertahankan akses ke data Twitter melalui antarmuka pemrograman aplikasi (API) yang terbuka.

5. Lindungi privasi

Kebebasan berbicara bergantung pada perlindungan privasi yang efektif. Sangat penting bagi Twitter menahan diri dari pelacakan pengguna yang invasif dan mengumpulkan data terkait.

Twitter juga penting untuk menolak, sejauh mungkin menurut undang-undang yang berlaku, permintaan yang tidak dapat dibenarkan dari pemerintah untuk data pengguna.

6. Bahasa dan keahlian kontekstual adalah keharusan

Tanggung jawab Twitter untuk mempertahankan platform yang menghormati hak dan aman tidak hanya berlaku untuk konten berbahasa Inggris, tetapi juga secara global.

Menurut Musk, PHK harus dilakukan untuk menyelamatkan bisnis Twitter yang belakangan merugi karena sepi pengiklan.

Twitter yang terkena PHK sendiri mendapat e-mail dari manajemen pada 3-4 November 2022.

E-mail tersebut, yang dikirimkan ke alamat pribadi masing-masing karyawan, kabarnya memiliki judul "Your Role at Twitter", dan berisi tentang alasan mengapa Twitter harus melakukan PHK besar-besaran.

Sejumlah karyawan Twitter yang terkena layoff lantas bersuara di media sosial, utamanya di Twitter itu sendiri. Mereka bercerita bahwa perjalanan mereka di Twitter berakhir, sembari memberi tagar #LoveWhereYouWorked dan #OneTeam.

Dari tagar ini, begitu juga e-mail yang diterima karyawan tadi, bisa diketahui bahwa PHK massal yang dilakukan Twitter ternyata terjadi secara instan dan penuh dengan drama.

Dalam e-mail PHK yang diterima karyawan tadi, Twitter mengatakan bahwa mereka yang terkena layoff tidak boleh lagi datang ke kantor. Hal ini dilakukan untuk melindungi data internal Twitter, serta membantu proses kelancaran PHK karyawan.

Bahkan menurut kabar yang beredar, kantor Twitter di London, Inggris, dan Dublin, Irlandia ditutup untuk sementara waktu. Di sana kabarnya tak ada satu karyawan yang nampak.

Masih soal kantor, seorang karyawan Twitter bercerita bahwa banyak karyawan yang menangis di lobby pasca Twitter melakukan PHK massal.

Tidak disebutkan di kantor Twitter mana ini terjadi. Namun, mereka menangis mungkin karena telah di-PHK dan akses kartu masuk mereka ke kantor diblokir oleh pihak manajemen atas alasan keamanan.

Selain larangan datang ke kantor dan akses masuknya diblokir,akses karyawan ke sistem internal Twitter juga langsung diblokir oleh pihak manajemen.

Hal ini konon dilakukan sebelum karyawan Twitter yang terdampak PHK mendapatkan e-mail resmi dari Twitter terkait layoff tadi. Beberapa karyawan mengaku bahwa mereka "ditendang" dari grup percakapan (Group Chat) karyawan yang ada di Slack.

Drama PHK Twitter ini tampaknya akan berlanjut. Terlebih, Twitter kini dituntut massal oleh para karyawannya yang di-PHK, atas dasar pemecatan mendadak tanpa adanya pemberitahuan 60 hari lebih awal.

Tuntutan massal tersebut dikirimkan ke pengadilan distrik San Francisco, AS oleh lima mantan karyawan Twitter.

https://tekno.kompas.com/read/2022/11/08/08000037/pbb-desak-elon-musk-hormati-ham-karyawan-twitter

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke