Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai di Twitter, Oknum Jasa Servis HP Buka Galeri Pelanggan dan Intip Foto yang Dihapus

Akun tersebut membagikan tangkapan layar yang diduga obrolan oknum teknisi servis ponsel dan laptop di sebuah platform media sosial. Mereka mengaku pernah membuka galeri ponsel pelanggan tanpa izin setelah memperbaiki perangkat.

Sebetulnya, screenshot potongan percakapan yang sama, pernah beredar tahun lalu yang diunggah akun dengan handle @ndagels. Bahkan, postingan tersebut membagikan lebih banyak potongan obrolan grup para oknum teknisi.

Secara terang-terangan, mereka mengaku tidak hanya iseng membuka galeri ponsel pengguna tanpa izin, mereka juga mencuri data, terutama foto dan video dari ponsel yang diperbaiki.

Konon, ulah oknum teknisi semacam ini yang memicu maraknya foto/video asusila beredar di internet atau platform media sosial. Tak jarang, pemilik data tidak tahu sama sekali apabila data pribadinya diambil, bahkan diedarkan.

Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran pagi pemilik ponsel atau laptop. Namun, benarkah data, seperti foto/video yang sudah dihapus bisa dipulihkan sebagaimana pengakuan oknum teknisi servis HP?

File yang dihapus bisa dipulihkan

Menurut Alfons Tanujaya, analis antivirus dari Vaksincom, file di ponsel atau laptop yang sudah dihapus, bisa dipulihkan. Sebab, ketika menghapus data dari hard disk drive (HDD) atau kartu memori, sebenarnya bukan datanya yang dihapus, melainkan alamat menuju data tersebut yang dihapus.

"Berbekal program data recovery, maka data yang dihapus tersebut akan bisa dilihat atau dipulihkan" jelas Alfons melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Senin (7/11/2022).

Senada dengan Alfons, Christian Funk, peniliti dari firma keamanan siber Kaspersky juga mengatakan data yang sudah dihapus, masih bisa dipulihkan oleh seseorang yang mengerti caranya.

Sebab, sebagian besar data ponsel tetap akan "menempel" di memori, meskipun sudah dihapus pengguna.

“Kesalahpahaman yang cukup umum adalah pemikiran bahwa menghapus data atau melakukan format ulang media penyimpanan sudah cukup untuk membersihkan data" ujar Funk dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno beberapa waktu lalu.

"Apabila ada orang yang tech-savvy (cakap memanfaatkan teknologi), mereka (mungkin) dapat memulihkan data ini. Itulah mengapa sangat penting untuk melakukan pembersihan total" imbuh Funk.

Kesimpulan ini didapat berdasarkan riset yang dilakukan Funk bersama rekannya, Marco Preuss selama kurang lebih 2 bulan. Mereka menguji sekitar 185 perangkat bekas yang mencakup laptop, hard disk, serta martu memori ponsel.

Hasilnya, sekitar 90 persen dari keseluruhan data yang pernah disimpan di ratusan perangkat itu, ternyata masih bisa diakses. Dari 90 persen data itu, sekitar 16 persen ternyata masih bisa diakses secara bebas (belum dihapus), sedangkan 74 persen data lainnya masih bisa dipulihkan meski sudah dihapus.

Data yang ditemukan di antaranya adalah entri kalender berisi agenda rapat, dokumen pajak, informasi perbankan, kredensial login, informasi medis, hingga foto dan video pribadi.

Tips menyimpan data agar tidak diintip saat diservis

Menurut Alfons, salah satu pencegahan terbaik agar file tidak dibuka sembarangan adalah menyimpan file di eksternal perangkat. Pemilik ponsel atau laptop bisa menyimpannya di kartu memori, dan apabila hendak diservis, kartu bisa dicabut lebih dulu dan disimpan di tempat yang aman.

Selain itu, Alfons juga menyarankan untuk menyimpan data di penyimpanan awan atau cloud, seperti Google Drive.

"Ketika mau diservis, direset dulu HP-nya dan hilangkan koneksi ke storage cloud" jelas Alfons.

Kendati demikian, penyimpanan awan juga perlu proteksi yang berlapis agar file tidak mudah disusupi. Misalnya, dengan mengaktifkan otentikasi dua langkah.

Pengguna juga harus ekstra hati-hati agar tidak terjebak phishing yang biasa ditargetkan oleh para peretas. Biasanya, phishing "menjebak" korban untuk mengeklik sebuah link, yang kemudian diarahkan ke laman palsu lalu meminta korban memasukkan kredensial login.

Setelah mengantongi kredensial login korban, peretas bisa saja masuk ke ruang penyimpanan dan menutup akses si pemilik asli agar tidak dapat login.

Di sisi lain, menurut Alfons, penyimpanan di internal ponsel cukup sulit untuk mencegah pemulihan.

"Kecuali pemiliknya mengerti cara mengenkripsi datanya sehingga tidak bisa diintip" kata Alfons.

Menghapus file semaksimal mungkin

Selain menyimpannya di tempat yang aman, menghapus file semaksimal mungkin juga bisa mencegah ulah "nakal" oknum teknisi HP atau laptop. Salah satunya dengan menggunakan aplikasi pembersih dan pelindung ponsel dari virus/malware yang beredar di internet.

Biasanya, aplikasi semacam ini memiliki fitur "Penghancur File" untuk menghapus data sampai akar-akarnya.

Pengguna PC dengan sistem operasi Windows juga bisa menggunakan alat penghapus data bawaan dari sistem, yakni Cipher yang bisa diakses melalui aplikasi Command Prompt. Cipher biasanya digunakan untuk melindungi data dengan sistem enkripsi dan menghapus file dari hard disk agar tidak bisa dipakai atau dipulihkan lagi.

Sementara itu, Alfons menyarankan untuk menggunakan aplikasi yang bisa membantu penghapusan data lebih tuntas di ponsel.

"Ada aplikasi yang bisa bantu hal ini (hapus data lebih maksimal), seperti Secure Erase iShredder, Shreddit, dan Data Eraser" pungkas Alfons.

https://tekno.kompas.com/read/2022/11/08/10010087/ramai-di-twitter-oknum-jasa-servis-hp-buka-galeri-pelanggan-dan-intip-foto-yang

Terkini Lainnya

Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke