Ingin Tangkapan Gambar dengan Smartphone Saat Menonton Konser Lebih Optimal? Ini Caranya

KOMPAS.com – Menonton konser atau festival musik secara langsung merupakan kegiatan menyenangkan bagi pencinta musik. Kegiatan ini bisa dibilang merupakan “healing” bagi pencinta musik setelah dua tahun tak bisa menyaksikan penampilan musisi favoritnya secara langsung.

Tak heran, festival musik, seperti Pestapora dan Joyland Festival, dipadati penggemar musik. Mereka rela berdesak-desakan untuk menonton dan mengabadikan aksi panggung musisi menggunakan kamera smartphone.

Jika kamu ingin menonton konser dan mengabadikannya memakai smartphone, Kompas.com telah merangkumkan 5 tip agar kualitas foto seperti diambil dari kamera profesional. Seperti diketahui, penonton konser tidak boleh mengambil gambar menggunakan kamera digital single lens reflex (DSLR).

Berikut adalah ulasan kelima tip tersebut.

1. Atur ISO, white balance, dan shutter speed untuk foto secara manual

Saat konser, kondisi pencahayaan panggung dapat bervariasi, dari minim cahaya sampai beragam warna cahaya muncul sebagai latar. Untuk mengatasinya, kamu bisa menggunakan pengaturan manual saat memotret musisi favorit.

Pengaturan manual akan membantumu mendapatkan foto yang lebih tajam dan detail pada berbagai kondisi pencahayaan.

Sebagai contoh, saat berada di kondisi minim pencahayaan, kamu bisa mengatur ISO menjadi lebih tinggi dan shutter speed menjadi lebih lambat agar perangkat bisa menangkap lebih banyak cahaya dan menghasilkan foto yang jernih.

Untuk diketahui, ISO berfungsi untuk mengatur tingkat sensitivitas sensor terhadap cahaya. Semakin tinggi angka pengaturan pada ISO, maka semakin baik pula gambar yang dihasilkan pada kondisi minim cahaya.

Sementara, shutter speed berfungsi untuk mengatur kecepatan pancaran cahaya ke sensor. Semakin lama shutter atau rana terbuka, maka cahaya yang terkumpul juga semakin banyak sehingga obyek foto yang terpotret akan semakin terang.

Adapun saat panggung dipenuhi oleh berbagai macam cahaya, kamu bisa mengatur white balance untuk mendapatkan nuansa warna yang paling tepat sehingga foto yang dihasilkan terlihat dramatis.

2. Matikan flash

Flash pada kamera kerap digunakan untuk membantu menambah sumber pencahayaan, terutama pada kondisi minim cahaya. Meski begitu, opsi ini bukan pilihan tepat untuk digunakan pada saat menonton konser.

Selain mengganggu musisi yang tampil, pengambilan gambar menggunakan flash dapat membuat jepretan buruk. Obyek yang ada di atas panggung menjadi lebih terang, sedangkan latar belakang di sekitar obyek akan jadi lebih gelap.

Jika di atas panggung terdapat efek asap, penggunaan flash akan membuat asap tersebut menjadi terlalu terang.

Selain itu, hasil yang diambil melalui flash biasanya cenderung memiliki noise yang malah merusak gambar.

Untuk mengatasinya, kamu bisa menggunakan fitur lain pada smartphone yang dapat membantu untuk menghasilkan gambar di kondisi minim cahaya, misalnya mode malam.

Lewat fitur tersebut, kamu cukup memaksimalkan sumber cahaya dari lampu yang ada di panggung untuk mendapatkan hasil foto dan video yang bagus.

Kamu juga bisa memotret dan merekam saat lampu panggung memancarkan warna cerah, seperti kuning atau putih, untuk foto yang lebih terang.

3. Cari angle dan jarak yang pas

Tak bisa dimungkiri, salah satu faktor yang bisa memengaruhi keindahan gambar adalah angle atau sudut pandang foto. Obyek yang sama jika diambil dengan angle berbeda akan menghasilkan nuansa yang berbeda pula.

Oleh karena itu, kamu mesti pintar memilih sudut atau posisi yang pas. Pastikan kamu membeli tiket festival dan bukan tiket tribune. Pasalnya, dengan tiket festival, kamu bisa memotret aksi panggung dari jarak yang lebih dekat ketimbang tiket tribune.

Dengan demikian, kamu juga bisa melakukan eksplorasi angle foto. Kamu pun tak perlu menggunakan fitur zoom yang justru bisa membuat gambar penuh noise bila kamera tidak stabil.

4. Ambil dalam format RAW

Jika ingin foto konser dengan hasil yang luar biasa, sebaiknya kamu mengambil foto dalam format RAW atau mentah dan bukan format joint photographic experts group (JPEG).

Pasalnya, gambar yang diambil dengan format RAW masih memiliki informasi lengkap ketimbang format JPEG. Dengan begitu, kamu bisa melakukan sejumlah modifikasi atau editing pada foto secara leluasa agar hasil yang diinginkan bisa sesuai kebutuhan.

Untuk diketahui, pengaturan foto yang diambil dalam format JPEG, seperti kontras, saturasi, dan ketajaman, umumnya sudah dilakukan secara otomatis. Oleh karena itu, gambar yang dihasilkan dari format ini cenderung kurang tajam. Kamu pun tak punya banyak ruang untuk melakukan editing.

5. Gunakan sejumlah mode

Salah satu tantangan terbesar dalam mengabadikan momen konser, terutama dalam bentuk foto, adalah dinamika panggung yang begitu cepat.

Selain musisi yang kerap bergerak ke berbagai sudut, perubahan kondisi cahaya pada panggung juga membuat situasi semakin tidak terduga.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, kamu bisa mengakalinya dengan menggunakan mode burst agar mendapatkan banyak frame dalam sekali jepret. Penggunaan mode ini bisa membantu kamu untuk mendapatkan hasil foto yang tak terduga.

Bagi yang ingin mengambil gambar dengan rentang cahaya yang luas, kamu juga bisa menggunakan mode high dynamic range (HDR). Dengan mode ini, kamu bisa mendapatkan hasil foto yang lebih hidup, meski berada di kondisi pencahayaan apa pun.

Itulah lima tip yang bisa kamu gunakan saat memotret aksi panggung konser musik menggunakan kamera smartphone.

Adapun untuk pilihan smartphone, kamu bisa menggunakan Oppo Reno8. Smartphone ini memiliki tiga macam kamera belakang, yakni kamera utama beresolusi 64 megapiksel (MP), kamera kedua depth sensor 2 MP, dan kamera makro 2 MP.

Untuk kamera depan, smartphone tersebut juga dilengkapi oleh kamera beresolusi 32 MP dengan sensor Sony IMX709.

Sensor tersebut diklaim mampu menangkap 60 persen cahaya lebih banyak sehingga dapat menghasilkan foto dengan warna alami dan realistis.

Untuk menambah kemampuan kamera pada smartphone tersebut, Oppo juga membekali Reno8 dengan sejumlah fitur fotografi mumpuni, seperti 64 megapiksel (MP) AI Portrait Camera, Ultra-Clear 108 MP Image, dan Flash Snapshot.

Selain fitur tersebut, ada juga fitur microlens beresolusi 2 MP yang memungkinkan pengguna Oppo Reno8 menghasilkan foto mikroskopis melalui pembesaran 30 kali.

Kemudian, untuk memberikan penerangan terbaik pada obyek mikroskopis, Oppo Reno8 telah dilengkapi fitur Orbit Light. Fitur ini membantu menyebarkan dan memperhalus cahaya yang dipancarkan oleh dua lampu light-emitting diode (LED) untuk mengisi cahaya pada jarak yang cukup dekat.

Adapun lewat kamera microlens dan fitur Orbit Light, Oppo Reno8 dapat menghasilkan foto mikro dengan kualitas yang tajam. Kemudian, lensa mircolens juga mampu memperbesar elemen kecil seperti debu dan partikel rambut.

Untuk desain, Oppo Reno8 hadir dengan konsep ultra-slim retro design yang membuat smartphone ini terlihat elegan dan bergaya.

Dari segi layar, Oppo Reno8 dibekali panel AMOLED dengan rentang diagonal 6,4 inci beresolusi 2.400 x 1.080 piksel (Full HD).

Layar tersebut dilengkapi dengan refresh rate 90 hertz (Hz) dengan tingkat kecerahan maksimum 600 nits dan kerapatan piksel sebesar 409 piksel per inci (PPI).

Pada bagian dapur pacu, Oppo Reno8 hadir dengan cip Snapdragon 680 yang dipadukan dengan random access memory (RAM) sebesar 8 gigabita (GB) dan penyimpanan internal 256 GB.

Untuk ketahanan baterai, smartphone tersebut telah dilengkapi dengan baterai berkapasitas 4.500 miliampere-hour (mAh). Baterai ini juga sudah didukung teknologi pengisian daya (fast charging) 33W SuperVOOC.

Kamu bisa membeli Oppo Reno8 seharga Rp 4.999.000 secara online di platform e-commerce atau aplikasi Oppo Store. Untuk pembelian offline, kamu bisa mendapatkannya di jaringan Oppo Store dan partner retail resmi Oppo di seluruh Indonesia.

Informasi secara lengkap mengenai Oppo Reno8 bisa didapat dengan mengeklik tautan berikut.