Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kerusuhan di Pabrik iPhone Bikin Saham Apple Rontok

Foxconn menghadapi aksi protes dari sejumlah karwayan terkait upah, krisis pangan, dan kebijakan pembatasan (lockdown) sebagai bagian dari strategi penanggulangan Covid-19 di China.

Aksi protes ini pun berujung bentrok antara pekerja dengan petugas keamanan Foxconn pada Rabu (23/11/2022). Sejumlah pekerja juga disebut menghancurkan beberapa kamera dan jendela pabrik selama kerusuhan.

Kerusuhan di pabrik Foxconn itu pun tak ayal turut berdampak pada harga saham Apple. Pantauan KompasTekno pada Rabu (30/11/2022) pagi, harga saham Apple rontok 4,78 persen dalam lima hari terakhir.

Kini, saham Apple diperdagangkan di level 141,17 dollar AS (sekitar Rp 2,2 juta) per lembar saham. Padahal, pekan lalu, saham Apple masih berada di sekitar level 147-151 dollar AS atau setara Rp 2,31-2,37 juta.

Hal ini sebenarnya juga menjadi kekhawatiran Foxconn. Sebelumnya, diwartakan bahwa orang dalam Foxconn khawatir bahwa "insiden tersebut lebih berdampak pada citra publik kami, ketimbang kapasitas produksi (iPhone)".

Terkait masalah upah, Foxconn akhirnya meminta maaf atas "kesalahan teknis" terkait pemberian upah pekerja baru.

Pabrik perakitan iPhone ini pun menawarkan kompensasi 10.000 yuan (setara Rp 22 juta) agar pekerja baru yang melakukan protes untuk resign dari Foxconn.

Namun, hal ini justru memantik persoalan baru. Sebab, menurut laporan GSMArena, saat ini, ada sebanyak 20.000 karyawan Foxconn yang mengajukan resign demi mendapatkan kompensasi sekitar Rp 22 juta tersebut.

Mayoritas pekerja yang resign adalah karyawan baru yang belum bekerja di jalur produksi iPhone di pabrik Zhengzhou. Namun, tak ada informasi lebih detail terkait rasio karyawan baru maupun lama yang memilih hengkang dari Foxconn.

Sebelum resign berjemaah, Foxconn dilaporkan memiliki lebih dari 200.000 pegawai di pabriknya.

Prediksi: produksi iPhone berkurang, pengiriman terhambat

Rentetan peristiwa di pabrik Foxconn di Zhengzhou, China, mulai dari lockdown, aksi protes, hingga resign berjemaah ini pun diyakini bakal berdampak pada lini perakitan iPhone.

Beberapa analis meramalkan, jika "masalah saat ini" berlarut-larut hingga Desember, maka bisa jadi produksi iPhone bakal 10 juta lebih sedikit daripada yang direncanakan sebelumnya.

Analis yang lain memprediksi bahwa jumlah produksi iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max akan berkurang 25 hingga 30 persen dibandingkan model iPhone 14 dan iPhone 14 Plus menjelang musim belanja liburan.

Bloomberg melaporkan, Foxconn dapat mengalami penurunan produksi iPhone hampir 6 juta model iPhone Pro karena kerusuhan di pabriknya. Seorang sumber mengatakan bahwa Apple dan Foxconn berharap dapat menutupi kekurangan produksi tersebut pada 2023 mendatang.

Selain produksi, pengiriman duo iPhone 14 Pro juga diprediksi terhambat. Firma riset pasar smartphone Counterpoint Research dalam laporan terbaru mengatakan, waktu pengiriman untuk iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max tertunda secara signifikan.

Konsumen yang memesan duo iPhone 14 Pro minggu lalu dapat menunggu 37 hari untuk pengiriman. Ini menjadi waktu tunggu terlama sejak model tersebut diluncurkan. Sementara, iPhone 14 reguler masih tersedia, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNBC, Rabu (30/11/2022).

Apple sendiri menolak mengomentari masalah ini.

https://tekno.kompas.com/read/2022/11/30/09280027/kerusuhan-di-pabrik-iphone-bikin-saham-apple-rontok

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke