Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu ChatGPT, Chatbot Buatan OpenAI yang Ramai Digunakan

ChatGPT ramai dibahas karena chatbot dengan kecerdasan buatan ini bisa menjawab berbagai pertanyaan secara luwes.

Luwes di sini maksudnya, ChatGPT bisa memahami konteks percakapan dan memberi teks jawaban sesuai konteks, sehingga tidak kaku layaknya robot.

Salah satunya adalah akun Twitter yang membahas ChatGPT dari OpenAI ini adalah @huedaya. Ia membuat sebuah thread (utas) tentang apa itu ChatGPT dengan beberapa uji coba yang dilakukan.

Salah satu percobaannya adalah memberikan beberapa pertanyaan dan meminta mengoreksi grammar atau tata bahasa Inggris dalam format list.

"ChatGPT juga berhasil menemukan beberapa kesalahan dalam penulisanku. Lengkap dengan alasan kesalahan," twit @huedaya dalam salah satu utasnya, ketika "menantang" ChatGPT untuk mengoreksi tata bahasa Inggris.

Beberapa pengguna Twitter juga membanding-bandingkan hasil ChatGPT dengan hasil pencarian Google.

"Google kelar! Coba membandingkan kualitas respons (antara Google dan ChatGPT)" twit salah seorang pengguna Twitter dengan akun @jdkelly.

Apa itu ChatGPT?

ChatGPT adalah model bahasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang dikembangkan oleh OpenAI, perusahaan yang bergerak dalam pengembangan teknologi AI.

ChatGPT adalah chatbot yang dibuat berdasarkan GPT-3.5, sebuah model bahasa alami yang menggunakan proses pembelajaran deep learning.

Alami di sini dimaksudkan untuk gaya teks yang dihasilkan robot chat buatan OpenAI, mirip dengan gaya penulisan manusia secara natural, tidak kaku seperti mesin atau bot. Saking naturalnya, ChatGPT juga bisa diminta untuk membuat puisi.

Seperti chatbot pada umumnya, ChatGPT buatan OpenAI ini memungkinkan pengguna mengirim pertanyaan atau instruksi yang nantinya akan ditanggapi oleh ChatGPT.

Saat ini, ChatGPT juga telah mendukung Bahasa Indonesia, sehingga pengguna bisa mengajukan dan mendapat tanggapan dalam Bahasa Indonesia.

Menariknya, ChatGPT dari OpenAI dirancang untuk mengingat pertanyaan yang sudah pernah diajukan sebelumnya dan memiliki kemampuan untuk mengoreksi dirinya sendiri sesuai dengan feedback yang diberikan pengguna.

Akan tetapi, pertanyaan yang diajukin tidak boleh melampui batas. Sebab, ChatGPT juga dilatih untuk mengurangi pertanyaan tidak pantas dari pengguna.

Sejauh ini, OpenAI baru membuka bot untuk uji coba beta dan evaluasi. Sementara akses API baru akan hadir tahun depan.

Dengan akses API, pengembang bisa mengimplementasikan ChatGPT ke software mereka, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Indian Express, Senin (5/12/2022).

Meskipun banyak orang terkesima dengan hasil ChatGPT, namun, chatbot ini juga tidak sempurna. ChatGPT masih rentan memunculkan misinformasi dan bias. OpenAI memahami kekurangan ini dan menyantumkannya di blog.

"ChatGPT bisa saja menulis jawaban yang terdengar masuk akal, tetapi (bisa) salah atau tidak masuk akal," tulis OpenAI di blognya.

OpenAI mengatakan, ada beberapa tantangan untuk menyelesaikan masalah ini. Pertama, selama proses Reinforcement Learning (RL) saat ini tidak memiliki sumber kebenaran.

Untuk diketahui, ChatGPT ini menggunakan metode Reinforcement Learning from Human Feedback (RLHF), atau model pembelajaran machine learning yang memungkinkan software untuk mempelajari lingkungannya sesuai dengan feedback yang diberikan pengguna.

Tantangan kedua adalah melatih algoritma dengan hati-hati, justru bisa membuat mesin menolak pertanyaan yang dapat dijawab dengan benar.

Tantangan terakhir menurut OpenAI adalah jawaban ideal menurut bot bergantung pada apa yang telah dipelajari algoritma, bukan apa yang diketahui oleh manusia.

Jika penasaran ingin mencoba ChatGPT, bisa mengakses tautan berikut dan lanjutkan membuat akun terlebih dahulu. Setelah berhasil login, pilih menu Playground untuk mencoba memberikan pertanyaan atau intruksi.

https://tekno.kompas.com/read/2022/12/05/16300047/apa-itu-chatgpt-chatbot-buatan-openai-yang-ramai-digunakan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke