Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penipuan Berkedok Pesan WA Kurir Paket, Saldo Jutaan Rupiah Milik Warga Malang Raib

Ardi menceritakan, dia dihubungi oleh nomor tidak dikenal yang mengaku dari jasa ekspedisi. Kemudian, dia diminta untuk mengunduh aplikasi dalam pesan yang dikirim melalui WhatsApp.

"Modusnya, tiba-tiba saya dihubungi ada paket dan saya tidak merasa beli paket itu. Saya pikir nyasar dan saya ditelepon terus. Dia bilang, aku cuma kurir. Saya disuruh download APK yang dikirim penipu dan (diminta) mengeklik APK-nya," kata Ardi, Kamis (8/12/2022).

Setelah mengunduh aplikasi dengan format Android Package Kit atau biasa disingkat APK (.apk) tersebut, Ardi menerima notifikasi bahwa saldo tabungannya senilai Rp 3 juta, raib.

Ardi mengatakan, dia memang menginstal aplikasi mobile banking di ponselnya. Namun, dia mengatakan tidak memberikan kode pin ATM miliknya setelah mengunduh aplikasi yang dikirim penipu tadi.

"Dan terjadi (muncul) notifikasi dari bank yang saya pakai, (menginformasikan) kalau saldo saya tertransfer sebanyak Rp 3.000.000. Padahal, saya enggak kasih kode pin ATM saya, tapi hilang uang saya," katanya.

Setelah mengalami peristiwa tersebut, Ardi melapor ke pihak bank terkait. Namun, dia diminta untuk menunggu 20 hari. Setelah 20 hari, dia kembali meminta konfirmasi ke pihak bank, namun hasilnya nihil.

"Sudah melapor ke bank, tapi tanggapannya diminta menunggu 20 hari. Pas sudah di hari ke-20, pihak bank tidak bertanggung jawab. Saya minta tolong dilacak (penipunya), tapi mereka (pihak bank bilang) enggak bisa," katanya.

Ardi juga sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek terdekat. Namun, dia diminta untuk melapor ke Polresta Malang Kota. Akan tetapi, dia belum sempat melakukannya.

"Sudah ke kepolisian, (tapi) cuma disuruh hati-hati, katanya banyak yang kena tipu. Lapor ke Polsek pas hari kejadian itu dan disuruh melapor ke Polresta, tapi saya belum sempat," katanya.

Ardi menceritakan, dia bukanlah satu-satunya korban. Menurutnya, salah satu temannya juga pernah mengalami hal yang sama. Namun, temannya cukup beruntung lantaran saldo dalam rekeningnya saat itu kosong.

"Teman saya pernah mengalami (penipuan yang sama), tapi pas saldonya kosong," katanya.

Penipuan siber marak terjadi di Malang

Ditemui secara terpisah, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, AKP Bayu Febrianto Prayoga mengatakan, di Kota Malang memang marak terjadi kejahatan dengan metode phising.

Phising adalah sebuah upaya menjebak korban untuk mencuri informasi pribadi, seperti nomor rekening bank, kata sandi, dan nomor kartu kredit.

Aksi phising bisa dilancarkan melalui berbagai media seperti e-mail, media sosial, panggilan telepon, SMS, pesan WA, atau teknik rekayasa sosial lain dengan memanipulasi psikologis korban.

Bayu mengatakan pihaknya menerima beberapa laporan dari korban kejahatan dengan metode phising. Dia menjelaskan, aplikasi phising yang dilaporkan oleh korban terdiri dari berbagai macam cara dan bentuk.

"Bentuk link phising-nya berbeda-beda, seperti link phising-nya itu ada yang mirip platform bank, dan ada juga yang mirip platform e-commerce," kata Bayu pada Selasa (6/12/2022).

Hingga saat ini, pihaknya masih terus mendalami laporan dari para korban tersebut.

"Saat ini, kami masih lakukan penyelidikan dan pendalaman. Apakah sebelumnya korban ini seperti menang undian lalu dimintai beberapa data pribadi dan kemudian dikirimi link phising, ataukah korban hanya dikirimi link phising dan setelah diklik data pribadinya langsung hilang," kata Bayu.

Bayu juga meminta kepada masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati apabila menerima kiriman link mencurigakan di ponsel mereka.

"Intinya, apabila menerima link yang mengatasnamakan instansi atau bank, lebih baik cek dahulu. Jangan langsung mengeklik link tersebut. Segera konfirmasi ke pihak bank atau pihak instansi terkait untuk memastikan apakah benar telah mengirim link tersebut," katanya.

https://tekno.kompas.com/read/2022/12/09/19300017/penipuan-berkedok-pesan-wa-kurir-paket-saldo-jutaan-rupiah-milik-warga-malang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke