Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IDC: Smartphone Bekas dan Refurbished Makin Diminati

Meski pertumbuhannya sempat positif seiring dengan meredanya pandemi, pasar ponsel belakangan kembali lesu karena pasokan komponen yang berlebih hingga belanja konsumen yang menurun.

Namun, laporan terbaru menunjukkan penjualan ponsel rekondisi dan ponsel bekas justru meningkat.

Menurut firma riset International Data Corporation (IDC), penjualan ponsel bekas dan rekondisi global mencapai lebih dari 282 juta unit pada tahun 2022.

Angka ini 11,5 persen lebih tinggi dibanding tahun 2021, dengan total penjualan perangkat mencapai 253,4 juta unit.

Manajer riset IDC, Anthony Scarsella, mengatakan bahwa alasan konsumen membeli ponsel rekondisi atau bekas karena harganya yang lebih terjangkau. Kondisi ekonomi global membuat mayoritas konsumen saat ini berhemat dalam pengeluaran.

"Perangkat bekas lebih kuat menghadapi hambatan pasar dibanding ponsel baru karena selera konsumen tetap tinggi di banyak wilayah," kata Scarsella dikutip KompasTekno dari situs resmi IDC, Kamis (12/1/2023).

"Poin harga yang menarik sangat penting dalam pertumbuhan (penjualan) karena penghematan biaya menjadi tujuan utama," imbuh Scarsella.

Selain itu, program tukar tambah juga disebut menjadi faktor pendorong konsumen membeli ponsel baru maupun bekas, sehingga turut mempercepat siklus penggantian perangkat di Amerika Serikat, Kanada dan Eropa Barat.

Dari total penjualan ponsel bekas dan rekondisi secara global, Amerika Utara berkontribusi terhadap penjualan 73,5 juta unit. Sementara sisanya, sekitar 209,1 juta perangkat terjual ke berbagai wilayah di seluruh dunia.

Pertumbuhan penjualan ponsel bekas dan rekondisi ini ditaksir IDC bakal berlanjut hingga tahun-tahun mendatang. Perusahaan riset itu bahkan memperkirakan pengiriman ponsel bekas akan mencapai 413,3 juta unit pada tahun 2026.

Kuartal III-2022 jadi salah satu periode terburuk

Berbeda dengan pasar ponsel bekas dan refurbished yang tumbuh positif, Firma riset Canalys melaporkan pasar ponsel baru kuartal-III 2022 (Juli-September) menurun 9 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu.

Penurunan tersebut diklaim menjadi penurunan terburuk sejak periode yang sama pada 2014 lalu.

Amber Liu, analis dari Canalys mengatakan bahwa penurunan pasar ini disebabkan oleh kondisi ekonomi global yang sedang tidak baik-baik saja.

Karena kondisi tersebut, konsumen menunda untuk membeli smartphone atau barang elektronik baru lainnya demi menghemat uang.

Sanyam Chaurasia, analis dari Canalys, memprediksi bahwa kondisi pasar ponsel global di kuartal-IV 2022 kemungkinan akan sedikit lebih baik dari kuartal sebelumnya.

Hal ini disebabkan oleh adanya berbagai promo penjualan akhir tahun dari para vendor, yang bertepatan dengan momen liburan akhir tahun. Biasanya, momen seperti ini dipakai konsumen untuk membeli ponsel baru. 

Namun laporan terkait penjualan ponsel pada kuartal IV-2022 belum dipublikasikan oleh Canalys.

https://tekno.kompas.com/read/2023/01/12/12300087/idc--smartphone-bekas-dan-refurbished-makin-diminati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke