Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral Video WhatsApp Bikin HP Hang atau Lag gara-gara Virus Virtex, Benarkah Demikian?

KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir ini, media sosial diramaikan dengan video di aplikasi WhatsApp (WA) yang saat diputar bisa membuat ponsel (handphone/HP) pengguna jadi ngelag, macet, atau hang, hingga mati dan restart.

Tak sedikit pengguna yang membagikan efek video viral bikin HP ngelag itu di media sosial seperti TikTok dan Twitter. Misalnya, bisa dilihat melalui salah satu unggahan TikTok dari akun @rivaliz, sebagaimana tertera di bawah ini.

Di media sosial, dampak HP ngelag itu cukup banyak disebut disebabkan karena video yang diputar berisi virus Virtex. Lantaran cukup banyak dikatakan disebabkan oleh virus Virtex, video tersebut di media sosial sering pula dijuluki video Virtex WA.

Lantas, apakah benar video viral bikin HP mati yang tengah viral belakangan disebabkan oleh virus Virtex? Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah penjelasan mengenai video viral bikin HP mati dan Virtex.

Video viral bikin HP ngelag punya efek yang sama dengan Virtex

Alfons Tanujaya, praktisi keamanan siber dari Vaksin.com, menjelaskan bawah video di WhatsApp yang bikin HP ngelag dengan Virtex sejatinya dua hal berbeda. Kendati berbeda, keduanya punya efek yang mirip.

Alfons mengatakan Virtex (Virtual Text atau Virus Text) merupakan serangkaian kode atau teks yang disusun sedemikian rupa untuk menimbulkan beberapa gangguan pada kinerja WhatsApp, seperti aplikasi menjadi macet hingga menyebabkan ponsel restart.

“Adapun gangguan yang terjadi umumnya akan mengakibatkan aplikasi tersebut lag, hang atau menyebabkan ponsel restart karena tidak mampu menangani Virtex yang diterima,” kata Alfons dalam keterangan yang diterima KompasTekno, Senin (13/3/2023).

Virtex disebut Alfons telah marak digunakan untuk mengeksploitasi keterbatasan beberapa aplikasi seperti WhatsApp, Telegram, Instagram, dan Facebook Messenger. Namun, Alfons mengungkapkan Virtex paling sering ditemui menyasar pengguna WhatsApp.

Alfons menuturkan jenis teks Virtex yang dikirimkan di WA bisa menghasilkan dampak yang macam-macam. Dampak terparah kiriman Virtex di WA adalah mengakibatkan ponsel mendadak memuat ulang (restart). Virtex umum menyerang ponsel berspesifikasi rendah.

“Umumnya ponsel yang rentan hang menjadi korban virtex adalah ponsel dengan spesifikasi yang rendah atau ponsel lawas,” ujar Alfons.

Menurut Alfons, Virtex dapat diselipkan ke media yang bisa dikirim di WA, seperti gambar, kontak, atau emoji. Selain bisa menyebabkan HP ngelag, hang, atau restart, Virtex yang berupa teks atau kode juga dijelaskan Alfons berpotensi memuat beragam bentuk penipuan.

“Karena berbentuk teks, maka virtex mudah disusupi iklan atau tautan yang bisa mengandung malware, situs jahat atau aplikasi jahat,” jelas Alfons.

WhatsApp sendiri saat ini telah memiliki sistem untuk mencegah kumpulan teks Virtex yang dapat mengganggu kinerja aplikasi WhatsApp. Alfons sempat menjajal mengirim beberapa Virtex populer seperti Virtex “ghostname” di aplikasi WhatsApp.

Hasilnya, seperti termuat pada gambar di bawah ini, WhatsApp secara otomatis memecah teks dari Virtex tersebut agar terkirim sebagai pesan yang terpisah-pisah, sehingga tidak sampai membebani sistem aplikasi WhatsApp.

Sebagaimana tertera pada gambar tersebut, Alfons menegaskan Virtex yang lebih dulu populer dibagikan di WA pasti berupa kumpulan teks. Sementara itu, video viral bikin HP ngelag pada dasarnya tidak mengandung sekumpulan teks seperti Virtex.

Alfons menjelaskan video di WhatsApp yang bikin HP ngelag itu murni hanya berbentuk file video, bukan berisi kumpulan teks seperti Virtex. Meski berbeda, namun video tersebut punya efek serupa dengan Virtex, yaitu membuat WhatsApp atau HP jadi lag hingga restart.

“Dalam kasus video virtex yang sedang ramai diperbincangkan, sebenarnya video tersebut tidak mengandung teks dan murni hanya video yang dirancang sedemikian rupa guna membuat Whatsapp lag, hang atau restart,” kata Alfons.

Alfons menerangkan apabila video viral ini hanya berupa file video dengan tampilan yang lebih sulit buat ditayangkan pada HP berspesifikasi terbatas. Sama halnya Virtex, video viral ini juga cenderung menyasar HP berspesifikasi terbatas.

“Video tersebut (video Virtex WA) murni hanya berbentuk file video yang tampilan layarnya akan sulit ditampilkan oleh ponsel dengan spesifikasi terbatas khususnya RAM yang relatif rendah, ataupun ada kelemahan/bug pada ponsel tersebut sehingga mengakibatkan ponsel hang atau langsung restart,” terang Alfons.

Berdasar pengujian pada beberapa HP dengan RAM lebih dari 3 GB di lab Vaksin.com, ditemukan bahwa tidak ada HP yang mengalami restart saat memutar video di WhatsApp tersebut. Kemudian, beberapa HP hanya mengalami lag beberapa detik saja.

Dari hasil pengujian itu, diketahui pula risiko tertinggi dari memutar video viral WhatsApp yang marak beredar adalah HP jadi mendadak restart saja. Menurut Alfons, video Virtex WA yang tengah viral ini tidak mengandung kode jahat seperti trojan, malware atau keylogger.

Jadi, saat pengguna tidak sengaja menjalankan video tersebut, Alfons mengatakan tidak ada ancaman pencurian data karena video Virtex WA tidak mengandung malware atau tautan jahat.

“Jadi menjalankan video virtex yang beredar saat ini berbeda akibatnya dibandingkan dengan anda menjalankan/menginstal aplikasi .apk kurir online atau undangan pernikahan dari penipu yang bisa menyebabkan akun mobile banking anda dibobol,” kata Alfons.

Meski tak mengandung ancaman pencurian data, Alfons mengingatkan pada pengguna agar senantiasa tidak membuka secara sembarangan kiriman apapun yang tak diketahui keamanannya.

Sebab, bisa jadi di kemudian hari terdapat video-video lain yang mengandung virus dan tautan jahat, yang dapat mencuri data pengguna.

https://tekno.kompas.com/read/2023/03/13/14150077/viral-video-whatsapp-bikin-hp-hang-atau-lag-gara-gara-virus-virtex-benarkah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke