Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Istilah Late Capitalism yang Viral di Twitter?

KOMPAS.com - Di Twitter, beberapa hari terakhir tengah ramai diperbincangkan mengenai istilah “Late Capitalism” yang dalam bahasa Indonesia artinya bisa sama seperti kapitalisme akhir atau kapitalisme tahap akhir.

Keramaian perbincangan mengenai istilah Late Capitalism tersebut bermula pada salah satu twit dari akun dengan handle @ryanffebrianto, sebagaimana tertera di bawah ini.

Di kolom balasan twit tersebut, berbagai respon pun muncul, baik yang setuju maupun tidak setuju. Namun, terlepas dari respons itu, Late Capitalism sejatinya bukan istilah yang baru-baru ini digunakan di media sosial.

Sama seperti cuitan @ryanffebrianto, istilah tersebut sudah marak dipakai di media sosial untuk menjabarkan, menyebut, atau menjelaskan suatu kondisi yang dapat mempengaruhi terbentuknya realitas absurd (aneh).

Melihat keramaian istilah ini di media sosial, lantas sebenarnya apa itu Late Capitalism? Bila tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai istilah Late Capitalism yang tengah ramai di Twitter, silakan simak penjelasan di bawah ini.

Apa itu Late Capitalism?

Seorang doktor ilmu ekonomi politik dari University of Sydney, David Aviles Espinoza, pernah menulis tentang asal-usul istilah Late Capitalism yang marak digunakan sekarang dalam The Conversation, sebuah media publikasi karya akademis.

Menurut David, secara teoretis, Late Capitalism bermuara pada ide Karl Marx yang termuat pada tiga volume buku berjudul “Capital: A Critique of Political Economy” (terbitan 1867, 1885, dan 1894), terutama pada volume ketiga.

David menuliskan bahwa, bagi Marx, kapitalisme atau sistem perputaran modal (kapital) yang memusatkan kekayaan di tangan segelintir orang akan cenderung menghasilkan krisis. Akibat krisis itu, Marx percaya bahwa akhir kapitalisme adalah kehancuran sistem itu sendiri.

Meski terdapat gambaran akhir kapitalisme, namun Marx belum menyebut secara gamblang istilah Late Capitalism. David menjelaskan Late Capitalism secara istilah dan konsep dibuat oleh Werner Sombart, seorang ekonom sejarah asal Jerman.

Sombart membuat tiga volume buku berjudul “Der Moderne Kapitalismus” (yang diterbitkan dari 1902 hingga 1927). Pada buku tersebut, Late Capitalism merujuk pada menurunnya kondisi ekonomi, politik, dan sosial akibat perang dunia pertama.

David menuliskan bahwa istilah Late Capitalism belum menyebar luas meski telah ditulis secara gamblang oleh Sombart. Istilah ini baru menyebar luas ketika muncul buku berjudul “Late Capitalism” (terbitan 1975) yang dikarang oleh Ernest Mandel.

Dalam buku itu, dijelaskan David, Mandel menggunakan Late Capitalism untuk menggambarkan kondisi ekspansi ekonomi setelah perang dunia kedua.

Kondisi tersebut meliputi kemunculan perusahaan multinasional, pertumbuhan sirkulasi modal global, serta peningkatan keuntungan perusahaan dan kekayaan individu tertentu terutama di negara-negara Barat.

Late Capitalism dalam kacamata Mandel dituliskan David tidak merepresentasikan perubahan esensi dari sistem kapitalisme. Late Capitalism hanya sebuah era baru yang ditandai dengan ekspansi dan akselerasi kapital.

Menurut David, istilah Late Capitalisme memiliki makna yang cukup relevan dengan kondisi sekarang, baru dicetuskan oleh Fredric Jameson lewat bukunya yang berjudul “Postmodernism or the Cultural Logic of Late Capitalism” (terbitan 1991).

Dalam penjelasan Jameson, David menuliskan bahwa Late Capitalism adalah sistem ekonomi pasca-industri, di mana barang non-material (tak berwujud atau abstrak) seperti gaya hidup dapat dikomodifikasi (dibuat agar dapat ditukarkan atau diperdagangkan) dan dikonsumsi.

Pada Late Capitalism yang memiliki corak sistem ekonomi seperti itu, barang non-material dapat diproyeksikan atau dikomodifikasi sedemikian rupa melalui tokoh publik dan dibagikan lewat berbagai kanal, termasuk sosial media.

Dengan adanya proses komodifikasi pada barang non-material dalam Late Capitalism, tak heran apabila pengguna di media sosial banyak yang menggunakan istilah ini untuk menggambarkan suatu kondisi yang dapat mempengaruhi gaya hidupnya.

Demikianlah penjelasan istilah Late Capitalism yang tengah ramai diperbincangkan akhir-akhir ini di Twitter, semoga bermanfaat.

https://tekno.kompas.com/read/2023/03/16/12300027/apa-itu-istilah-late-capitalism-yang-viral-di-twitter

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke