Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bos Terraform Labs Do Kwon Ditangkap Polisi, Harga Kripto Terra Luna Rontok

Kabar penangkapan ini dikonfirmasi oleh Kepolisian Nasional Korea Selatan (KNPA). Menurut laporan Reuters, Jumat (24/3/2023), identitas Kwon dikonfirmasi setelah sidik jarinya cocok dengan informasi yang dipegang oleh pihak kepolisian.

"Informasi ini telah dibagikan kepada Kantor Kejaksaan Distrik Selatan Seoul dan Interpol di Montenegro," ujar seorang pejabat KNPA.

Sementara Kementerian Dalam Negeri Montenegro mengatakan polisi menahan Kwon dan seorang tersangka lain saat mencoba naik pesawat ke Dubai di bandara Podgorica.

Kronologi penangkapan Do Kwon juga diungkap oleh Menteri Dalam Negeri Montenegro, Filip Adzic, di Twitter dengan handle @filip_adzic.

"Salah satu buronan yang paling dicari di dunia ditangkap di Podgorica. Polisi Montenegro menahan seseorang yang diduga salah satu buronan paling dicari, warga Korea Selatan, Do Kwon, salah satu pendiri sekaligus CEO Terraform Labs yang berbasis di Singapura," tulis Adzic.

Namun, polisi dan pihak keamanan bandara menemukan bahwa Do Kwon menggunakan paspor palsu. Saat itulah polisi mulai melakukan penahanan dan meminta sejumlah data dari Do Kwon.

Ketika data identitasnya ditinjau, aktivitas smartphone, nama, kewarganegaraan, dan data lainnya memiliki kecocokan dengan Do Kwon. Akan tetapi, kala itu pihak kepolisian masih ingin memastikan kembali dan meminta kecocokan sampel sidik jari dari pemerintah Korea Selatan.

Setelah melewati beberapa proses verifikasi data, kepolisian Korea Selatan mengonfirmasi pada Jumat (23/3/2023), bahwa identitas dan sidik jari tersangka yang ditangkap di Montenegro cocok dengan Do Kwon.

Pantauan KompasTekno di laman CoinGecko, harga token Luna turun dari 1,40 dollar AS (Rp 21.239, estimasi kurs hari ini Rp 15.171) per kepingnya menjadi 1,30 dollar AS (Rp 19.722) hanya dalam kurun waktu 15 menit.

Sementara itu, harga token Luna Classic tercatat turun 3,7 persen dari 0,00012652 dollar AS (Rp 1,92 rupiah) menjadi 0,00012289 dollar AS (Rp 1,86 rupiah).

Token kripto ini pernah mencapai harga tertinggi sebesar 119,18 dolar AS (Rp 1,7 juta) per koin pada April 2022 lalu.

Kasus penurunan harga token Terra Luna ini bukanlah hal yang pertama. Pasalnya, harga token sempat mengalami penurunan saat Do Kwon ditetapkan menjadi buronan.

Saat pertama kali surat perintah penangkapan di Korea Selatan diterbitkan, harga Luna turun 45 persen menjadi 2,40 dollar AS (RP 35.000) per koin. Kapitalisasi pasarnya juga turun 42 persen, yakni 413,2 juta dollar AS (RP 6,1 triliun).

Dituduh melakukan penipuan hingga konspirasi

Bagi yang belum familier, Terraform Labs merupakan perusahaan pengembang jaringan blockchain Terra, protokol blockchain di balik token Terra (LUNA) dan stablecoin Terra USD (atau disebut juga UST).

Do Kwon adalah sosok di balik mata uang digital TerraUSD dan Luna, yang merugi lebih dari 40 miliar dolar AS (sekitar Rp 605,9 triliun) tahun lalu.

Belum diketahui lanjutan informasi atau hasil persidangan yang dilakukan. Pengacara yang mendampingi Do Kwon juga menolak memberi komentar lebih lanjut.

Merujuk pada laporan pengadilan paling baru, Do Kwon dituduh melakukan penipuan sekuritas, penipuan komoditas, penipuan keuangan yang melibatkan penggunaan teknologi telekomunikasi (wire fraud), hingga penipuan yang melibatkan konspirasi.

Sejak Pengadilan Korea Selatan menerbitkan surat perintah penangkapan Do Kwon karena didakwa melanggar Undang-Undang Pasar Modal, bos Terraform Labs itu menjadi salah satu orang yang paling diincar oleh kepolisian.

https://tekno.kompas.com/read/2023/03/24/16330087/bos-terraform-labs-do-kwon-ditangkap-polisi-harga-kripto-terra-luna-rontok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke