Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

ZV-E1, Kamera Vlog Pertama Sony dengan Sensor Full Frame Meluncur

“(Kamera) ZV-E1 telah dirancang untuk pembuat video yang ingin meningkatkan konten mereka melalui alat pembuat konten yang premium,” ujar Vice President, Imaging Solutions, Sony Electronics Inc., Yang Cheng.

Di atas kertas, Sony ZV-E1 hadir dengan sensor full frame beresolusi 12 MP, sensor yang sama dengan Sony A7s III dan Sony FX3. Sensor tersebut dipadukan dengan teknologi kecerdasan buatan (AI/Artificial Intelligence), pemrosesan gambar dari BIONZ XR terbaru, dan teknologi pencitraan lainnya.

Gabungan teknologi tersebut pun secara tidak langsung membuat Sony ZV-E1 diposisikan sebagai kamera vlog yang nyaris setara dengan kamera Sony seri A7s III dan Sony FX3. Dikarenakan kamera vlog baru ini dimungkinkan menangkap menangkap objek di kondisi minim cahaya dengan kualitas yang tinggi.

Selain itu, Sony ZV-E1 juga memiliki kemampuan merekam video beresolusi 4K dengan frame rate 60 fps (frame per second), rasio gambar 4:2:2, hingga video 4K dengan 120 fps. Dengan fps yang semakin tinggi, artinya hasil perekaman bisa lebih mulus.

ZV-E1 juga dibekali fitur “Multiple Face Recognition”. Fitur tersebut memungkinkan kamera menyesuaikan aperture (f/bukaan) agar wajah subjek bisa memiliki fokus yang stabil.

Fitur Multiple Face Recognition juga mampu melakukan pembingkaiaan secara otomatis ketika merekam objek. Cara kerjanya adalah kamera bakal memotong gambar untuk menjaga subjek bisa tetap dalam frame (bingkai), walau sedang bergerak.

Sony ZV-E1 dibekali teknologi fitur baru lainnya bernama Dynamic Active Mode. Menurut Sony, fitur ini 30 persen lebih efektif menstabilkan guncangan daripada fitur Active Mode biasa.

Adapun dua fitur lainnya yang mencakup Framing Stabilizer dan Auto Microphone. Masing-masing fitur berfungsi menstabilkan posisi frame saat melakukan perekaman atau membidik objek, dan dapat mendeteksi suara subjek yang berbicara secara otomatis.

Untuk mempermudah gambaran, fitur Dynamic Active Mode berfokus menjaga gambar agar tetap stabil walau mengalami guncangan, sedangkan Framing Stabilizer ditujukan menjaga frame kamera tetap stabil dan tidak berpindah selama melakukan perekaman.

Fitur lainnya, Real-time Recognition AF (Autofocus) dimungkinkan mendeteksi pergerakan dari manusia, binatang, burung, serangga, kendaraan (mobil, motor, kereta), dan pesawat terbang. Lalu, Breathing Compensation memungkinkan kamera tetap mempertahankan sudut pandangnya (depth of field), saat sedang mengatur fokus kamera.

Dikarenakan kamera ini memang dirancang untuk melakukan vlog, bodi yang dimiliki ZV-E1 didesain kecil dan ringan, sehingga membuat pengguna bisa nyaman menggenggam kamera selama seharian.

Di bagian bodi atas kamera, terdapat beberapa pengaturan berupa tombol yang memudahkan pengguna mengatur sudut pandang kamera, apakah ingin dibuat wide (luas) atau melakukan zoom (perbesaran).

Tidak hanya itu, pengguna juga dmungkinkan untuk merekam video bergaya cinematic melalui CInemascope. Jadi, rasio video yang diambil bisa mencapai 21:9 tanpa pengeditan apapun.

DIlansir KompasTekno dari GSM Arena, varian warna yang tersedia adalah putih dan hitam.

Sony ZV-E1 dibanderol seharga 2.199 dollar AS (Rp 33 jutaan) untuk bodi kamera saja. Sementara itu, jika ingin di-bundling bersama lensa 28-60mm (f/4/5-5.6) harganya menjadi 2.499 dollar AS (Rp 37 jutaan).

Banderol harga tersebut lebih murah ketimbang kamera Sony A7s III dan FX3. Padahal ketiganya hadir dengan kemampuan dan fitur yang serupa. Hal ini mungkin menjadikan Sony ZV-E1 sebagai kamera alternatif bagi pengguna yang baru saja terjun ke dunia konten.

https://tekno.kompas.com/read/2023/04/01/19300067/zv-e1-kamera-vlog-pertama-sony-dengan-sensor-full-frame-meluncur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke