Orang Indonesia Makin Doyan TV Layar di Atas 50 Inci

Menurut Sharp Indonesia, tren kenaikan permintaan TV ukuran 50 inci ke atas ini dimulai pasca-Lebaran 2023 lalu.

AUVI product Head Division PT Sharp Electronics Indonesia, Ardy mengatakan, pada momen Lebaran/Idul Fitri 2023 lalu, prioritas pengeluaran masyarakat sedikit berubah, yaitu untuk kebutuhan hari raya dan liburan.

Karena itu permintaan TV segmen menengah ke bawah (32 inci) mengalami penurunan, sementara TV dengan ukuran layar besar, di atas 50 inci, justru mengalami kenaikan.

"Setelah Covid selesai April-Juni, semua spending ke liburan, lebaran dan lain-lain, jadi daya beli middle low terpengaruh," kata Ardy ditemui di sela peluncuran TV Aquos XLED di Osaka, Jepang, Kamis (18/5/2023).

"Berbeda dengan kalangan menengah ke atas, walaupun (mengeluarkan biaya) kebutuhan Lebaran, tapi masih memiliki dana untuk spending (ke TV), makanya yang 50 inci ke atas naik," kata Ardy.

Division Manager Global Products Planning Unit TV Systems BU Sharp, Daisuke Hirasawa mengatakan bahwa naiknya permintaan TV ukuran 50 inci ke atas ini juga karena strategi Sharp sendiri.

"Penjualan TV 50 inci ke atas naik sebab harganya kini semakin kompetitif," kata Daisuke

Harga yang semakin kompetitif itu disebabkan brand-brand kini mulai menyesuaikan harga jual TV kategori menengah ke atas, terlebih karena persaingan yang sengit, termasuk gempuran dari merek-merek TV China.

Target 1 juta unit

Sharp Indonesia mengeklaim pangsa pasar TV-nya di Tanah Air adalah 15 persen pada kuartal II-2023 lalu, menempatkannya dalam posisi tiga besar di pasar TV Indonesia. Sharp menargetkan penjualan TV-nya dari semua lini mencapai 1 juta unit hingga akhir 2023.

TV ukuran 32 inci Sharp, dengan kisaran harga Rp 1,8 juta hingga Rp 2 jutaan, diakui menjadi produk yang paling laris.

Sharp pun menyiapkan strategi untuk menambah suplai TV dari segmen menengah ke bawah ini, sembari melakukan penyesuaian harga untuk ketegori TV 40 inci ke atas, untuk meningkatkan pangsa pasarnya di Indonesia.